Telkomsel Disebut Siapkan Rp 2,1 Triliun untuk Investasi ke Gojek
- Beberapa waktu belakangan, berembus kabar bahwa Telkom Group berencana menggelontorkan investasi kepada perusahaan ride-hailing, Gojek. Kabar itu pun kini menguat.
Anak perusahaan Telkom, Telkomsel, disebut akan membeli convertible bond (CB) atau obligasi konversi Gojek senilai 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun (kurs rupiah saat berita ini ditulis).
Menurut salah seorang sumber yang dekat dengan hal tersebut, Telkomsel telah beberapa kali berdiskusi dengan Gojek untuk membahas investasi ini. Sumber mengatakan, investasi ini akan mendorong perluasan bisnis digital milik Telkom.
Kendati demikian, baik Gojek maupun Telkomsel enggan menanggapi lebih banyak soal kabar tersebut.
Baca juga: Cara Perpanjang Masa Aktif Kartu Telkomsel Tanpa Isi Ulang Pulsa
Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, perusahaannya tidak bisa banyak berkomentar. Sebab, pihaknya terikat pada non-disclosure agreement (NDA) dengan pihak-pihak terkait.
Namun, Setyanto mengatakan, Telkomsel akan terus mengekspansi bisnisnya dengan memaksimalkan sumber daya yang sudah ada.
"Dalam mengembangkan layanan dan produk yang customer-centric, perseroan tentunya akan terus berusaha untuk mencari peluang pengembangan usaha," kata Setyanto.
Ia pun tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan bisnis melalui kemitraan dan membeli sumber daya dari eksternal, seperti startup.
"Proses pengembangan tersebut dilakukan secara organik maupun in-organik dengan melakukan pengembangan layanan, terutama yang berbasis layanan digital, ataupun pengembangan potensi bisnis dengan berkolaborasi bersama perusahaan lain," lanjut Setyanto.
Senada dengan Setyanto, Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marlita, mengatakan Gojek selalu melihat peluang untuk mendukung akselerasi digital. Namun, ia enggan menganggapi kabar investasi tersebut.
"Terkait pemberitaan yang beredar, kami tidak dapat menanggapi hal tersebut," kata Nila kepada KompasTekno.
Gojek yang berambisi menjadi Superapps telah merampingkan bisnisnya yang kini fokus pada pengembangan layanan payment melalui layanan Gopay, transportasi, serta jasa pesan-antar makanan melalui Go-Food untuk mengejar keuntungan.
Dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Jumat (30/10/2020), tercatat, ada sejumlah perusahaan besar yang menopang bisnis Gojek, seperti Google, Tencent Holding Ltd, Facebook Inc, dan PayPal Holdings Inc.
Baca juga: Kabar Merger Gojek dan Grab Kembali Mencuat
Belakangan, kabar soal Gojek yang akan melebur dengan pesaing utamanya, Grab, juga santer terdengar.
Investor besar Grab, Softbank Group Corp, kabarnya menekan Grab untuk melakukan merger dengan Gojek. Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi tentang rencana itu dari kedua belah pihak.
Terkini Lainnya
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya
- Cara Menghapus Akun Google di HP dengan Mudah dan Cepat
- Tabel Spesifikasi Realme Note 60x dan Harganya, Mulai Rp 1 Jutaan
- Sah, Pemblokiran TikTok di AS Dekati Kenyataan
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- AS Perketat Ekspor Chip AI, Kuota GPU untuk Indonesia "Cuma" Sekian
- 10 Emoji Ini Sering Disalahartikan, Simak Makna Sebenarnya
- Tanda-tanda Google Search Mulai Ditinggalkan
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Mobile Game Makin Berkembang, Ini Deretan Inovasi Milik Smartphone Gaming
- YouTuber Bagikan Kesan Saat Membuka Kardus PlayStation 5
- Laptop Baru Dell XPS 15 dan XPS 17 Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 40 Jutaan
- 11 Menit yang Menentukan, Mengenang Kecelakaan Lion Air JT610 Dua Tahun Lalu
- Xiaomi Buka Toko di Kutub Utara