cpu-data.info

Nvidia Akuisisi ARM dari SoftBank Senilai Rp 598 Triliun

Ilustrasi Logo Nvidia
Lihat Foto

- Produsen chip grafis perangkat komputer dan mobile, Nvidia, resmi mengumumkan hasil kesepakatan untuk mengakuisisi ARM dari SoftBank Group

ARM  adalah perusahaan perancang chip yang desainnya dijadikan sebagai dasar dari sebagian besar prosesor perangkat mobile di seluruh dunia. ARM tidak memproduksi prosesor komputer, melainkan melisensikan teknologi semikonduktornya kepada pihak lain.

Untuk proses akuisisi, Nvidia menyiapkan dana sebesar 40 miliar dollar AS atau sekitar Rp 598,6 triliun untuk SoftBank Group.

Baca juga: Nvidia Perkenalkan Trio Kartu Grafis GeForce RTX 3000

Dana akuisisi akan diserahkan dalam bentuk tunai dan saham, pembagiannya adalah 12 miliar dollar AS (sekitar Rp 179,6 triliun) secara tunai dan 21,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 321,8 triliun) dalam bentuk saham umum Nvidia.

SoftBank juga akan menerima dana sebesar 5 miliar dollar AS (sekitar Rp 74,8 triliun) yang akan dibagikan secara bertahap. Selebihnya, dana sebanyak 1,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 22,4 trilun) akan diberikan kepada karyawan ARM dalam bentuk ekuitas.

Dengan resmi mengambil alih ARM, Nvidia bertujuan untuk menggabungkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dimilikinya dengan ekosistem chip ARM. Nvidia juga berharap mampu menghadirkan inovasi terbaru dan menjadi produsen chip terdepan.

Baca juga: ARM Bocorkan Performa CPU dan GPU Ponsel Android Keluaran 2021

Ekosistem chip ARM akan digunakian untuk membantu Nvidia menghasilkan inovasi dalam bidang kesehatan, robot, dan self-driving car sebagaimana dihimpun KompasTekno dari laman resmi Nvidia, Senin (14/9/2020).

Meski akan dikuasai oleh Nvidia, namun SoftBank masih memiliki kepemilikan pada ARM, dengan memegang sekitar 10 persen sahamnya.

SoftBank sebelumnya mengakusisi ARM yang berbasis di Inggris senilai 32 miliar dollar AS (sekitar Rp 479 triliun) pada tahun 2016 lalu.

Setelah proses akuisisi, Nvidia bermaksud untuk mengembangkan teknologi ARM di Universitas Cambridge, Inggris, sehingga kekayaan intelektual ARM tetap akan terdaftar di negara Inggris.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat