Dijegal AS, TikTok Siapkan Data Center di Eropa

- Aplikasi video yang kini tengah naik daun, TikTok, memastikan akan mendirikan data center (pusat data) pertamanya di Eropa. Data center tersebut akan didirikan di Irlandia.
Langkah tersebut diambil setelah perusahaan induk TikTok, ByteDance, mengatakan sedang mempertimbangkan untuk memindahkan markasnya ke luar China.
Kebijakan ini juga berkenaan dengan kondisi TikTok yang tengah mendapat tekanan berat dari pemerintah Amerika Serikat.
Pemerintahan Donald Trump mengancam akan memblokir TikTok di AS menyusul kekhawatiran tentang data yang dikumpulkan dan hubungannya dengan pemerintah China.
Agar bisa beroperasi di AS, ByteDance harus rela menjual bisnisnya kepada perusahaan asal AS. Sampai saat ini Microsoft disebut-sebut sebagai calon pembeli.
TikTok saat ini sejatinya memiliki data center di Amerika Serikat dan Singapura. Namun, pemerintah AS khawatir bahwa ByteDance dapat menyerahkan informasi milik pengguna yang berasal dari AS kepada pemerintah China.
Baca juga: Diberi Nafas 45 Hari, TikTok Ancam Gugat Pemerintah Trump ke Pengadilan
Dirangkum KompasTekno dari The Independent, Senin (10/8/2020), dibangunnya pusat data pertama di Eropa ini diharapkan dapat memberi keyakinan pada pemerintah setempat bahwa data pengguna tersimpan dengan aman, dan agar tidak bernasib sama seperti di Amerika Serikat.
Irlandia sendiri adalah salah satu hub terbesar di wilayah Eropa untuk pusat data. Sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Amazon, Facebook, dan Alphabet juga memiliki data center di negara ini.
TikTok menggelontorkan dana senilai 498 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,3 triliun untuk membangun data center yang akan menyimpan data pengguna di Eropa ini. Data center tersebut ditargetkan rampung pada 2022 mendatang.
Rencana Microsoft untuk mengakuisisi bisnis TikTok tidak berlaku di wilayah Eropa. Dengan demikian, TikTok harus membangun pusat data baru bagi pengguna di benua biru.
"Investasi ini akan menciptakan ratusan lapangan kerja baru dan menjadi kunci untuk memperkuat pengamanan data pengguna TikTok," kata Kepala Keamanan Global TikTok, Roland Cloutier.
Baca juga: Microsoft Ingin Akuisisi TikTok di Seluruh Dunia, Bukan Cuma di AS
Terkini Lainnya
- Perplexity Rilis Fitur untuk Riset Mendalam, Ditenagai AI DeepSeek-R1
- Fitur Tema Chat WhatsApp Hadir di Indonesia
- Ramai di Medsos, Cek Numerologi di ChatGPT untuk Ungkap Karakter, Begini Caranya
- Sedang Tren di Amerika, Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Bukan di Tangan
- Cara Bikin Poster Ramadan 2025 pakai Canva dan Figma, Gratis dan Mudah
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Pembuat Game "Fortnite" Mulai Serius Garap Pasar Indonesia
- Apple, Facebook, dan TikTok Dikenai PPN 10 Persen Mulai 1 September
- Microsoft Ingin Akuisisi TikTok di Seluruh Dunia, Bukan Cuma di AS
- Spesifikasi Samsung Galaxy Note 20 Series dalam Video dan Infografis
- Mengenal Teknologi Ultra Wideband yang Hadir di Galaxy Note 20 Series