Peneliti Temukan Celah Keamanan di Chip Snapdragon

- Peneliti dari firma keamanan siber Check Point menemukan adanya celah keamanan di chipset populer besutan Qualcomm, Snapdragon. Setidaknya ada 400 celah keamanan yang membuat ponsel Android rawan diretas.
Celah keamanan ini ditemukan di bagian yang berfungsi untuk memproses sinyal digital (DSP). DSP menangani berbagai tugas pada sebuah ponsel, seperti untuk pengisian daya, Augmented Reality (AR), serta sejumlah fungsi multimedia lainnya.
Menurut Check Point, celah keamanan ini dapat dimanfaatkan peretas untuk menginstal aplikasi berbahaya, mencuri data pengguna, melacak lokasi pengguna, hingga mencuri foto atau video.
"Chip DSP merupakan target baru yang diincar oleh peretas. Chip ini jauh lebih rentan terhadap risiko keamanan karena difungsikan layaknya 'Kotak Hitam' karena desainnya yang sangat kompleks," kata peneliti Check Point.
Baca juga: Qualcomm Umumkan Snapdragon 690, Chip 5G untuk Ponsel Menengah
Selain itu, lewat celah keamanan ini, peretas juga dapat membuat perangkat Android menjadi tidak responsif. Peretas juga bisa menyembunyikan kode berbahaya untuk ditanamkan di perangkat yang menjadi target.
Meski demikian, Check Point tidak membeberkan secara rinci terkait chipset Snapdragon apa saja yang yang terdampak oleh celah keamanan ini.
Menanggapi laporan tersebut, Qualcomm mengatakan bahwa pihaknya kini tengah melakukan validasi dan pengecekan. Menurut Qualcomm, mereka belum menemukan bukti bahwa celah tersebut telah dieksploitasi.
"Kami tengah bekerja untuk memvalidasi masalah dan menyediakan mitigasi yang sesuai untuk OEM. Kami tidak memiliki bukti bahwa ini sedang dieksploitasi. Kami mendorong pengguna akhir untuk memperbarui perangkat mereka saat patch tersedia dan hanya menginstal aplikasi dari lokasi tepercaya seperti Google Play Store," ungkap perwakilan Qualcomm.
Dirangkum KompasTekno dari Ars Technica, Senin (10/8/2020), tidak disebutkan berapa banyak perangkat yang terdampak celah keamanan ini.
Baca juga: Qualcomm Khawatir Produksi Smartphone Terancam
Namun, apabila menghitung secara kasar, pihak Check Point mengatakan bahwa 40 persen ponsel Android di dunia menggunakan chipset Snapdragon.
Diperkirakan ada 3 miliar perangkat Android yang beredar di pasar global. Artinya, kemungkinan ada lebih dari 1 miliar perangkat Android yang rawan diserang peretas.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Ini Bedanya Galaxy Z Fold 2 dengan Galaxy Fold Generasi Pertama
- Galaxy Note 20 Ultra Punya Layar 120 Hz, Ini Fungsinya
- Diberi "Nafas" 45 Hari, TikTok Ancam Gugat Pemerintah Trump ke Pengadilan
- Beda Samsung Galaxy Note 20 dan Note 20 Ultra, dari Desain hingga Spesifikasi
- Xiaomi Konfirmasi Mi 10 Ultra, Meluncur 11 Agustus