cpu-data.info

- Penyanyi pop asal Amerika Serikat, Katy Perry, menjadi salah satu penumpang dalam misi wisata luar angkasa yang diluncurkan oleh perusahaan antariksa Blue Origin milik Jeff Bezos, Senin (14/4/2025).

Ia mengangkasa bersama lima perempuan lainnya dalam penerbangan suborbital menggunakan roket New Shepard yang lepas landas dari Texas, Amerika Serikat.

Perjalanan berdurasi sekitar 11 menit ini membawa kapsul pada ketinggian lebih dari 100 kilometer (62 mil) di atas permukaan Bumi. Kapsul ini juga melintasi garis Kármán, batas yang secara internasional diakui sebagai awal wilayah luar angkasa.

Baca juga: Katy Perry ke Luar Angkasa Pakai Roket Bos Amazon, Kembali Selamat dan Cium Tanah

Momen Perry saat mengambang di luar angkasa terekam dalam sebuah video reels yang diunggah akun resmi Blue Origin di Instagram, pada hari yang sama.

Instagram @Blue Origin Momen Perry saat mengambang di luar angkasa terekam dalam sebuah video reels yang diunggah akun resmi Blue Origin di Instagram.

Dalam video berdurasi satu menit lebih dua detik itu, Katy terlihat mengenakan seragam antariksa biru gelap dengan nama “PERRY” di dada. Ia tampak melayang bebas di dalam kapsul, tersenyum sambil memegang bunga aster berwarna putih.

Beberapa detik kemudian, Perry terlihat mendekat ke jendela kapsul dan menatap lengkungan atmosfer bumi yang terlihat tipis berwarna biru. “Lihat garis biru tersebut, sangat mengagumkan," ucapnya lirih, menunjukkan kekagumannya terhadap pemandangan di luar angkasa.

Momen lain Perry selama di luar angkasa juga memperlihatkan dirinya tengah memainkan sebuah benda berbentuk kupu-kupu berwarna biru yang melayang ringan di udara. Benda kecil itu tampaknya berisi pesan-pesan pribadi, yang turut dibawanya dalam penerbangan tersebut.

Baca juga: Setelah Roket, Jeff Bezos Berambisi Bikin Stasiun Luar Angkasa

Dalam video yang sama, juga terlihat momen Perry yang sedang melayang terbalik di dalam kapsul, lalu membentuk gestur hati dengan kedua tangan di depan dada. Gerakan ini seolah mengirimkan pesan cinta dari luar angkasa kepada dunia di bawahnya.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Blue Origin (@blueorigin)

Selain Perry, sejumlah figur perempuan lain turut serta dalam penerbangan New Shepard ini, termasuk aktris dan figur publik dari berbagai bidang. Mereka tampil kompak dan penuh semangat, saling meraih tangan satu sama lain dalam formasi lingkaran saat melayang di kabin.

Video berdurasi kurang dari satu menit itu diberi caption singkat oleh Blue Origin: “?Weightless and limitless.” Berdasarkan pantauan KompasTekno, Selasa (15/4/2025), unggahan tersebut telah disukai lebih dari 97.000 kali dan menuai 3.922 komentar dalam delapan jam setelah dipublikasikan.

Selama beberapa menit dalam kondisi tanpa gravitasi, para kru menikmati sensasi melayang bebas di dalam kapsul. Bahkan, Perry disebut sempat menyanyikan lagu “What a Wonderful World” karya Louis Armstrong, momen yang disebut Gayle King sebagai momen “tak terlupakan.”

Dave Limp/Blue Origin Katy Perry mengangkasa bersama lima perempuan lain, termasuk tunangan Bezos, Lauren Sánchez, dan presenter CBS Gayle King pada Senin (14/4/2025) pagi waktu setempat.

Dianggap sebagai perjalanan meditasi

Setelah kapsul mendarat kembali dengan selamat menggunakan parasut, Katy Perry keluar sambil mencium tanah dan mengangkat bunga aster yang dibawanya ke langit, tanda untuk putrinya yang bernama Daisy.

Baca juga: Dibajak, Akun Twitter Katy Perry Keluarkan Kicauan Aneh

Penyanyi berusia 40 tahun tersebut menyebut pengalamannya sebagai “puncak kebahagiaan tertinggi”. Ia juga menyampaikan bahwa perjalanannya kali ini bukan hanya fisik, tetapi juga spiritual.

“Ini setara dengan meditasi,” ujar Perry. Dirinya turut menambahkan bahwa selama perjalanan ini, ia merasa sangat terhubung dengan dirinya sendiri dan energi feminin semesta.

Satu minggu sebelum penerbangan, Perry mengaku dirinya sudah mempersiapkan diri dengan mendengarkan buku audio Cosmos karya Carl Segan, serta membaca literatur tentang teori string.

"Saya selalu tertarik pada astrofisika dan astronomi, astrologi, dan bintang-bintang," ungkapnya kepada Associated Press sebagaimana dikutip The Guardian. "Kita semua terbuat dari debu bintang, dan kita semua berasal dari bintang-bintang," lanjutnya.