Qualcomm Khawatir Produksi Smartphone Terancam
- Dampak virus corona di industri teknologi semakin terasa. Bahkan, pabrikan chip Qualcomm mengatakan bahwa dampak penyebaran virus tersebut bisa mengancam pasokan komponen yang dibuatnya.
Diketahui, Qualcomm merupakan salah satu pemasok terbesar untuk komponen System-on-Chip (SoC) dan chip modem yang disematkan di dalam smartphone.
Artinya, jika produksi di Qualcomm terganggu maka rantai pasokan komponen smartphone ke produsen kemungkinan juga bakal terhambat.
"Ada ketidakpastian yang signifikan terkait dampak virus Corona terhadap permintaan perangkat dan rantai pasokan (komponen)," ujar Executive Vice President dan Chief Financial Officer Qualcomm, Akash Palkhiwala, sebagaimana dikutip KompasTekno dari SCMP, Senin (10/2/2020).
Baca juga: Pasokan iPhone Diprediksi Menurun gara-gara Virus Corona
Lebih lanjut, Akash juga menyadari bahwa wabah virus corona kemungkinan bakal mempengaruhi harga saham Qualcomm (QCOM).
Walhasil, ia memperkirakan harga saham tersebut bakal berkisar di angka 0,80 sen hingga 0,95 sen dolar AS di Q2 mendatang, menurun dari taksiran harga terendah 0,85 sen dolar AS di Q1.
Harga saham QCOM sendiri sempat turun ke angka 86,40 sen dolar AS kurang lebih sehari setelah Akash melontarkan komentar terkait virus corona tadi.
Namun, pantauan KompasTekno, Senin siang, harga saham kembali naik berada di angka 87,42 sen dolar AS.
Baca juga: Wabah Corona Ganggu Produksi Layar Televisi dan Laptop
Agar wabah virus corona tidak begitu berdampak pada harga saham, pihak Qualcomm telah meyakinkan para investor bahwa produksi pabrikan chip ini sebenarnya tidak terpaku di wilayah China saja.
Terlebih, kekuatan pasar 5G sendiri ditaksir bakal sangat mencolok di tiga negara yang notabene berada di luar China, yakni Amerika Serikat, Korea, dan Jepang.
"Jika kami memiliki masalah, baik masalah rantai pasokan atau masalah permintaan di China, kami cenderung memiliki kemampuan untuk menjadikan daerah lain untuk membantu (mengatasi) masalah tersebut," tutur Chief Executive Officer Qualcomm, Steve Mollenkopf.
"Kami ingin memastikan bahwa kami mempertahankan kekuatan kami di berbagai penjuru pasar lain (bukan hanya China)," pungkasnya.
Terkini Lainnya
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Pemerintah AS Desak Google Jual Browser Chrome
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- Cara Pakai Rumus CEILING dan FLOOR di Microsoft Excel
- Cisco Umumkan Perangkat WiFi 7 Access Point Pertama, Kecepatan Tembus 24 Gbps
- Penyebab Nomor Telepon Tidak Bisa Dicek di GetContact
- Ini Sebab Bali Jadi Tempat Peluncuran Global Oppo Find X8
- Telkomsel Dukung Industri Game Nasional lewat Keikutsertaan di MPL ID S14
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Oppo Rilis Antarmuka ColorOS 15 Global, Sudah Bisa "Circle-to-Search"
- Tablet Oppo Pad 3 Pro Meluncur Global dari Bali, Dilengkapi AI
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- 3 Cara Blokir Telepon Spam di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- YouTube Gaming Recap 2024 Dirilis, Kilas Balik Tontonan Game Sepanjang Tahun
- Cara Pakai Rumus CEILING dan FLOOR di Microsoft Excel
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya