Wabah Corona Ganggu Produksi Layar Televisi dan Laptop

- Produksi barang elektronik di wilayah China saat ini tengah mengalami kesulitan. Bukan hanya smartphone, produksi layar televisi dan laptop pun disebut menghadapi kendala.
Hal tersebut tak lain disebabkan oleh persebaran wabah virus corona di sana.
Firma riset pasar, IHS Markit, menyebut bahwa kawasan Wuhan yang menjadi awal ditemukannya virus corona, terdapat setidaknya lima pabrik besar yang memproduksi panel layar.
Panel layar LCD dan OLED tersebut digunakan untuk memproduksi televisi, laptop, dan sejumlah alat elektronik lainnya. Pemerintah China yang mengimbau agar para pekerja untuk berdiam diri di rumah, membuat kondisi pabrik semakin sulit.
Dengan hilangnya sumber daya manusia, maka secara otomatis proses produksi pabrik elektronik pun berhenti total.
"Pabrik-pabrik di China sedang mengalami kekurangan tenaga kerja dan beberapa komponen penting," ungkap David Hsieh selaku IHS Markit Senior Director.
Dirangkum KompasTekno pada PCMagazine, Senin (3/2/2020), IHS Markit juga mengatakan bahwa sejumlah pemasok komponen besar di China akan mengarami penurunan produksi dalam waktu dekat.
Baca juga: Warga China yang Mengkritik Penanganan Virus Corona Bisa Dipenjara
Di wilayah Wuhan, setidaknya terdapat dua pabrik layar yang dimiliki oleh TCL. TCL sendiri dikenal sebagai merek televisi 4K yang dibanderol dengan harga murah. Kemudian dua pabrik layar lainnya adalah milik Tianma yang memproduksi panel LCD untuk Asus.
Berkurangnya pasokan komponen layar ini juga disebut akan berdampak pada kenaikan harga panel tersebut. IHS Markit menyebut, jika biasanya kenaikan harga panel berkisar antara 1 dollar AS hingga 2 dollar AS, maka kenaikan harga karena virus corona ini dapat mencapai 3 dollar AS hingga 5 dollar AS.
Persebaran virus corona di China akhir-akhir ini membuat sejumlah perusahaan teknologi ternama terpaksa menutup sementara pabrik dan tokonya.
Google misalnya. Mereka terpaksa menutup sementara empat kantornya di China, serta di Hong Kong dan Taiwan, menyusul merebaknya wabah virus corona.
Penutupan kedua kantor Google itu diawali menjelang saat liburan Tahun Baru Imlek, namun diperpanjang karena adanya regulasi dari pemerintah lokal China.
Baca juga: 4 Kantor Google di China Ditutup karena Virus Corona
Pihak Google juga telah menerbitkan larangan perjalanan bisnis ke negara-negara China. Selain itu, karyawan yang saat ini bepergian ke luar China, diminta untuk tetap bekerja dari rumah selama setidaknya 14 hari setelah tanggal kepergian mereka.
Foxconn dan Samsung pun demikian. Foxconn sendiri dikenal sebagai perakit ponsel Apple.
Kedua perusahaan elektronik ini juga menutup pabriknya yang berada di wilayah yang berdekatan dengan Wuhan.
Selain itu, Facebook, Razer, dan LG juga menerbitkan larangan terbang bagi karyawannya yang ingin berkunjung ke China.
Terkini Lainnya
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Bocoran 4 Saudara Kembar Oppo Find X9
- 2 Cara Beli Tiket Kapal Feri Online untuk Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis