Bea Cukai Selidiki Toko Ponsel Ilegal Serupa PS Store

- Bea Cukai Kanwil Jakarta menangkap pemilik toko ponsel PS Store, Putra Siregar, yang diduga menjual smartphone ilegal.
Kasi Bimbingan Kepatuhan dan Kehumasan Kanwil Bea Cukai Jakarta, Ricky M. Hanafie, memastikan bahwa Bea Cukai masih akan menyelidiki toko ponsel ilegal lainnya yang serupa PS Store.
Ricky mengaku pihaknya kini tengah menelusuri toko-toko lain yang menjual beragam barang non-resmi ini. Namun, ia tidak mengumbar rinciannya, berikut jumlah toko yang tengah ditelusuri.
"Kami sedang mendalami (toko lain), nanti (akan) diungkap," ujar Ricky ketika dihubungi KompasTekno, Rabu (29/7/2020).
Ricky lantas mengimbau para pelaku usaha, terutama penjual smartphone, untuk melakukan kegiatan perdagangan dengan cara yang sehat.
Baca juga: Pemilik PS Store Putra Siregar Ditangkap, Diduga Jual Ponsel Ilegal
Hal ini untuk menghindari kerugian yang dialami pemerintah, dan juga masyarakat yang membeli smartphone itu sendiri.
"Pada prinsipnya, upaya dari Bea Cukai ini (dilakukan) dalam rangka memberikan pembelajaran kepada para pelaku usaha untuk berbisnis secara legal, sehingga tidak merugikan masyarakat," jelas Ricky.
Meski demikian, pihak Bea Cukai belum bisa mengidentifikasi apakah ratusan smartphone yang disita tersebut merupakan barang bekas (second), impor ilegal (black market/BM), rekondisi, atau refurbished.
Sebab, Ricky menjelaskan bahwa hal tersebut butuh pengujian lebih lanjut dan sejatinya bukan merupakan ranah Bea Cukai.
"Kalau masalah fisik barangnya harus memerlukan pengujian. Kami tidak memiliki keahlian untuk menentukkan karena sudah ada ahlinya," ujar Ricky.
Seperti diwartakan sebelumnya, pemilik toko ponsel PS Store, Putra Siregar (PS), diciduk oleh penyidik Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jakarta atas dugaan tindak pidana kepabeanan terkait temuan ratusan ponsel ilegal yang diperjualbelikan.
Baca juga: Pemilik PS Store Diciduk, Instagram Toko Masih Jualan dan Sebar Giveaway iPhone
Sebelum proses penangkapan, pihak Bea Cukai sendiri sempat melakukan proses penyidikan terlebih dahulu selama kurang lebih tiga tahun (sejak tahun 2017).
Proses penyidikan berawal dari sejumlah laporan yang masuk terkait PS Store kala itu. Saat ini, mereka telah mengamankan barang bukti berupa 190 smartphone, uang senilai Rp 61,3 juta, dan sejumlah aset milik PS lainnya.
Seluruh bukti tersebut juga telah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur dan PS pun kini ditetapkan sebagai tersangka.
Terkini Lainnya
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Rumor Terbaru iPhone 17 Pro: Fanboy Siap-siap Kecewa?
- Ketika Grok AI Jadi Cara Baru Lempar Kritik di X/Twitter...
- 26 iPhone yang Akan Kebagian iOS 19
- ChatGPT Dituntut karena "Asbun", Tuding Pria Tak Bersalah Pembunuh
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- Traveloka Dapat Suntikan Dana Rp 3,6 Triliun
- Bea Cukai Sebut PS Store Diduga Jual Ponsel Selundupan
- Apple AirPods Dituding Menjiplak Fitur Earphone Lain
- Pemilik Toko PS Store Ditangkap, Ini Kata Erajaya
- Pemilik PS Store Diciduk, Instagram Toko Masih Jualan dan Sebar Giveaway iPhone