Aplikasi Drone DJI Go 4 Dituding Diam-diam Intip Data Pengguna

- Aplikasi pengendali drone, DJI Go 4, diduga mengintip data pribadi pengguna secara diam-diam. Hal ini diketahui dari temuan terbaru dari dua firma keamanan siber, Synacktiv dan Grimm.
Keduanya menuding bahwa DJI Go 4 mengumpulkan beragam informasi dari perangkat pengguna, mulai dari nomor IMEI ponsel, IMSI, nama operator, nomor seri SIM, informasi kartu SD, alamat bluetooth, dan lain-lain.
Baca juga: Drone DJI Mavic Air 2 Sudah Bisa Dipesan di Indonesia, Ini Harganya
Seluruh data pengguna yang telah dikumpulkan lantas dikirim ke server yang berlokasi di China dan berakhir di tangan MobTech, pengembang aplikasi itu sendiri.
Untuk mengaburkan jejak aktivitasnya, Synacktiv menyebut bahwa DJI Go 4 memakai teknik penyamaran ala malware, seperti anti-debug, serta packing and dynamic encryption.
Di dalamnya terdapat installer yang bisa mengunduh dan memasang aplikasi dari luar Google Play Store. Installer tersebut diyakini disediakan oleh Weibo, sebuah platform media sosial asal China. DJI sendiri merupakan salah satu produsen drone komersial terbesar di dunia.
Installer hanya terdapat di versi Android dari DJI Go 4. Di platform iOS, aplikasi itu tidak memiliki installer serupa.
"Fitur-fitur ini bisa dipakai untuk menyasar pengguna tertentu dengan update atau aplikasi berbahaya untuk mengeksploitasi perangkat," tulis Grimm dalam laporannya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari ArsTechnica, Senin (27/7/2020).
"Dengan informasi yang diambil dari perangkat pengguna, DJI atau Weibo bisa dengan mudah mengindentifikasi target yang spesifik," lanjut Grimm.
Baca juga: Drone Seharga Total Rp 200-an Juta Dibawa Kabur Penjarah di New York
Menanggapi laporan Synacktiv dan Grimm, DJI mengatakan bahwa tudingan yang ditujukan kepada pihaknya hanya sekedar asumsi belaka karena tidak didukung dengan bukti nyata.
"Kami mendukung standar industri keamanan data drone sehingga dapat memberikan perlindungan dan kepercayaan diri bagi semua pengguna," ujar DJI.
Google dilaporkan tengah melakukan investigasi lebih lanjut terkait tuduhan yang dilayangkan oleh Synacktiv dan Grimm. Para pengguna aplikasi DJI Go 4 disarankan untuk mencopot pemasangan aplikasi hingga Google dapat menyelesaikan proses penyelidikannya.
Pada bulan Januari lalu, Departemen Dalam Negeri AS diketahui resmi melarang peredaran drone milik DJI dan semua drone dari pabrikan China lainnya. Upaya pelarangan ini dilakukan karena pemerintah khawatir akan adanya pencurian data.
Terkini Lainnya
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Rumor Terbaru iPhone 17 Pro: Fanboy Siap-siap Kecewa?
- Ketika Grok AI Jadi Cara Baru Lempar Kritik di X/Twitter...
- 26 iPhone yang Akan Kebagian iOS 19
- ChatGPT Dituntut karena "Asbun", Tuding Pria Tak Bersalah Pembunuh
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- Vivo X50 Series Bisa Dibeli di Indonesia Mulai Hari Ini, Pre-order Kedua Dibuka
- Soal Pembobolan Rekening Pakai Setruk ATM dan Data KPU, Ini Saran Pengamat Siber
- Dimas Siswa SMP yang Tak Bisa Belajar Online Dapat Bantuan Ponsel
- Layanan GPS Garmin Tumbang Belasan Jam hingga Kini
- Meow Attack, Hacker Hapus Ribuan Data Sisakan Kata "Meong"