Microsoft Tutup Semua Toko Fisik, Fokus Jualan Online

- Microsoft mengumumkan akan menutup secara permanen semua gerai fisik Microsoft Store yang tersebar secara global. Ada sebanyak 83 gerai yang terdampak kebijakan ini.
Sebagai gantinya, Microsoft akan memindahkan semua layanan, mulai dari pembelian produk hingga layanan customer service ke toko online ke halaman Microsoft.com.
Menurut Microsoft Corporate Vice President David Porter, keputusan tersebut diambil karena Microsoft merasa dapat melayani pelanggan meski tanpa melakukan kontak fisik secara langsung.
David pun mengatakan, penjualan produk Microsoft secara online juga tumbuh.
"Penjualan kami telah tumbuh secara online setelah produk kami telah berkembang menjadi ke penawaran digital, dan tim kami telah terbukti berhasil melayani pelanggan di luar lokasi fisik," kata David.
Baca juga: Microsoft Sediakan Obat untuk Chrome yang Rakus Memori di Windows 10
Awalnya, Microsoft berencana untuk menerapkan kebijakan ini pada tahun 2021.
Namun, pandemi Covid-19 yang memengaruhi bisnis secara global membuat Microsoft terpaksa mempercepat rencana tersebut.
Microsoft juga menyebut bahwa keputusan besar tersebut tidak memengaruhi nasib karyawan yang dipekerjakannya di Microsoft Store.
Dengan demikian, semua karyawan Microsoft Store masih memiliki kesempatan untuk tetap bekerja bersama perusahaan.
"Komitmen kami untuk menumbuhkan dan mengembangkan karier dari berbagai talenta lebih kuat dari sebelumnya," ungkap David.
Meski seluruh gerai fisiknya ditutup, Microsoft berencana untuk mengubah empat gerai Microsoft Store miliknya menjadi experience store.
Adapun keempat toko tersebut tersebar di New York, London, Sydney, dan di sekitar wilayah Raymond (Washington), sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Sabtu (27/6/2020).
Baca juga: Microsoft PHK Puluhan Jurnalis, Diganti Kecerdasan Buatan
Melalui experience store, pelanggan masih dapat datang langsung ke toko untuk mencoba berbagai produk-produk Microsoft. Kendati demikian, pelanggan tidak dapat melakukan pembelian produk kecuali secara online.
Microsoft juga mengaku akan terus merambah sayapnya melalui pangsa pasar online.
"Microsoft akan terus berinvestasi di etalase digitalnya pada Microsoft.com, serta pada toko-toko Xbox dan Windows, menjangkau lebih dari 1,2 miliar orang setiap bulannya di 190 tempat," pungkas David.
Terkini Lainnya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- Broadcom dan TSMC Ingin Pecah Intel Jadi 2 Perusahaan
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Bocoran Harga Xiaomi 15 Ultra yang Meluncur Sebentar Lagi
- 2,5 Miliar Akun Gmail Terancam AI Hack
- Arti “Fortis Fortuna Adiuvat” yang Sering Muncul di Bio TikTok dan Instagram
- Ditunjuk Jadi "Staff Khusus", Berapa Gaji Elon Musk?
- Meta Bikin Mesin "Pembaca Pikiran" Bertenaga AI, Begini Bentuknya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir Tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- 14.000 Gerai Alfamart Terhubung oleh Solusi IoT Telkomsel
- Setelah Jadi Bos di Indonesia, Chun Li Kini Menjabat CEO Lazada Group
- Lolos TKDN, Xiaomi Redmi 9 Segera Masuk Indonesia?
- Vivo X50 Pro, Ponsel dengan Gimbal Kamera Segera Masuk Indonesia?
- YouTube Uji Coba Fitur Mirip TikTok