Mesin Blokir Ponsel BM Kemenperin Optimal Berjalan Agustus

- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan bahwa mesin validasi nomor IMEI yang digunakan untuk memblokir ponsel black market (BM) baru akan berjalan optimal mulai Agustus mendatang.
Menurut Achmad Rodjih, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Ditjen ILMATE Kementerian Perindustrian, mesin tersebut saat ini belum diserahkan oleh pihak Kementerian Kominfo.
Achmad mengatakan, mesin tersebut dijadwalkan baru akan diterima pada Agustus 2020 mendatang.
Baca juga: Ponsel BM Baru Benar-benar Diblokir Awal Juli 2020?
Mesin bernama Central Equipment Identity Register (CEIR) ini nantinya akan menjadi acuan bagi para operator seluler untuk memblokir sinyal pada ponsel BM.
Ponsel yang nomor IMEI-nya tidak terdaftar dalam mesin tersebut, secara otomatis tidak akan bisa terhubung dengan jaringan seluler di Indonesia.
Achmad memaparkan, minggu depan, mesin tersebut seharusnya sudah masuk dalam tahap pembangunan sistem dan integrasi CEIR.
Sambil menunggu mesin tersebut siap, Kemenperin akan menggunakan CEIR versi cloud agar proses pemblokiran ponsel BM bisa segera berjalan.
"Tanggal 24 Agustus, CEIR versi hardware sudah bisa dioptimalkan. Tapi, kami berharap bisa lebih cepat waktu yang dijadwalkan. SDM dan infrastruktur secara terus menerus kami persiapkan agar siap pada waktunya," kata Achmad dalam sebuah webinar, Rabu (24/6/2020).
Dalam kesempatan yang sama, Nur Akbar Said, Kepala Subdirektorat Kualitas Layanan dan Harmonisasi Standar Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo mengatakan bahwa CEIR versi cloud dan CEIR versi hardware memiliki fungsi yang sama persis dan bisa melakukan juga pemblokiran IMEI.
Baca juga: Pengakuan Penjual di Batam, Ponsel BM Banyak Beredar dan Tidak Diblokir
"Bisa memblokir jika produk atau ponsel tidak teregistrasi dalam TPP Produk, TPP Import dan data operator," ungkap Akbar.
Sebelumnya, regulasi pemblokiran ponsel BM melalui nomor IMEI sudah diimplementasikan sejak 18 April lalu. Namun, penerapan aturan ini dinilai belum optimal, karena ponsel BM masih dapat terhubung dengan jaringan seluler.
Pengamat telekomunikasi, Moch S. Hendrowijono mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan mesin CEIR yang dioperasikan Kemenperin belum berjalan dengan optimal.
Terkini Lainnya
- Cara Download WhatsApp di Laptop dengan Mudah
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- Update "Free Fire" Ada Mode Rampage 2.0, Bagi-bagi Senjata dan Skin Gratis
- Sepekan Beroperasi, WhatsApp Payment Diblokir di Brasil
- Situs Resmi DPR Tidak Bisa Diakses, Diduga Dibobol Peretas
- Kecewa Mixer Gabung Facebook Gaming, Streamer Eksodus ke Twitch
- Ponsel BM Baru Benar-benar Diblokir Mulai Juli 2020?