GoPro Mem-PHK 200 Karyawan, Model Bisnis Berubah

- Pandemi Covid-19 telah menyebar ke lebih dari 200 negara, tak sedikit ekonomi perusahaan yang terdampak oleh wabah akibat virus corona tersebut. Salah satunya adalah perusahaan kamera aksi, GoPro.
Untuk memepertahankan bisnisnya di tengah pandemo Covid-19 ini, GoPro mengumumkan memangkas karyawan dan mengubah model bisnisnya di sejumlah wilayah.
Perusahaan asal California AS itu dikabarkan telah memangkas jumlah karyawannya saat ini sebanyak 20 persen. Sebelumnya, pada 2016 lalu GoPro telah mengurangi 1.500 karyawan menjadi kurang dari 1.000.
Dalam keterangan resminya baru-baru ini, dikutip KompasTekno dari MarketWatch, Sabtu (18/4/2020), GoPro kembali memangkas sekitar 200 karyawan, yang diharapkan bisa menghemat biaya operasional hingga 100 juta dollar AS.
Baca juga: Bisnis GoPro Seret, Teknologi Kamera Dijual ke Vendor Lain
Selain itu, GoPro juga berencana memangkas biaya opersional di luar sumber daya manusia (SDM) pada 2021 mendatang, hingga 250 juta dollar AS.
Model bisnis berubah
Pendiri dan CEO GoPro, Nicholas Woodman mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah memaksa GoPro untuk mulai bertransisi menerapkan gaya bisnis yang lebih efisien.
"Kami akan bertransisi menjadi bisnis direct-to consumer-centric yang lebih efisien dan lebih menguntungkan," ujar Woodman.
GoPro mengklaim situs resminya pada 2019 lalu menarik tujuh juta pengunjung setiap bulannya, dan lebih dari 20 persen pendapatannya berasal dari pasar utama GoPro di Eropa, serta 20 persen dari Amerika Serikat.
Baca juga: GoPro Pangkas Ratusan Karyawan dari Divisi Drone
Ke depannya, GoPro tetap akan berjualan melalui distributor, namun hanya di wilayah yang karakter konsumennya lebih suka melakukan pembelian secara offline, atau secara tidak langsung.
Metode penjualan secara langsung (tanpa distributor) akan dipakai di negara-negara dimana situs GoPro.com sudah mampu menarik pasar yang besar.
Untuk memimpin pola bisnis barunya ini, GoPro menunjuk Aimee Lapic sebagai Chief Digital Officer GoPro. Sebelumnya, Lapic menjabat sebagai Chief Marketing Officer di perusahaan pencarian musik dan podcast, Pandora.
Terkini Lainnya
- Google Luncurkan Ironwood, Chip AI untuk Inferensi Skala Besar
- Apakah iPhone XS Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Spesifikasi dan Harga iPhone 16 Pro Max Max di Indonesia, mulai Rp 22 Juta
- Samsung Ajak Konsumen Jajal Langsung Galaxy A56 5G dan A36 5G di "Awesome Space"
- Cara Aktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone
- Elon Musk Dulu Ejek Bentuk Roket yang Bawa Katy Perry ke Luar Angkasa
- Tidak Ada Batas Waktu, Ini Cara Login dan Aktivasi MFA ASN
- HP Poco F7 Ultra dan F7 Pro Resmi di Indonesia, Harga Termurah Rp 7 Jutaan
- Link Download dan Cara Instal Safe Exam Browser buat Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025
- Momen Katy Perry di Luar Angkasa: Lihat Lengkung Bumi dan Pegang Bunga Aster
- Manuver Intel Selamatkan Bisnis Chip, Jual 51 Persen Saham Perusahaan Hasil Akuisisi
- 6 Cara Mengatasi Kode OTP Invalid saat Aktivasi MFA ASN Digital, Jangan Panik
- Katy Perry ke Luar Angkasa Pakai Roket Bos Amazon, Kembali Selamat dan Cium Tanah
- Cara Beli eSIM Telkomsel dan Daftar Harganya
- 3 Game Gratis PS Plus April 2025, Ada Hogwarts Legacy
- Update PUBG Mobile, Perang di Vikendi Bikin "Nyawa" Berkurang
- Mulai 18 April, Beli Ponsel dari Luar Negeri Wajib Daftar IMEI dan Bayar Pajak
- Cara Cek Ponsel BM atau Resmi, jika IMEI Tidak Terdaftar Jangan Khawatir
- Ini yang Harus Dilakukan Pemilik Ponsel BM Agar Tidak Kena Blokir
- Ponsel BM "Dual SIM" Wajib Aktifkan Kedua SIM agar Tidak Diblokir