Jokowi: Ekonomi Digital Indonesia Terbesar di Asia Tenggara
JAKARTA, - Sektor ekonomi digital Indonesia diprediksi akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan. Bahkan, pada tahun 2025, ekonomi digital Indonesia disebut akan terus meroket hingga angka ratusan miliar dollar AS.
Prediksi tersebut diungkapkan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam acara Digital Economy Summit yang digelar Microsoft hari ini, Kamis (27/2/2020), di kawasan SCBD Jakarta. Bahkan menurutnya, ekonomi digital Indonesia saat ini adalah yang terbesar di ASEAN.
"Saat ini Indonesia merupakan negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, dengan pertumbuhan yang paling cepat. Di tahun 2025, kita akan memiliki 133 miliar dollar AS, silahkan kalikan sendiri berapa triliun rupiah," kata Jokowi di atas panggung acara.
Prediksi ini dilontarkan bukan tanpa sebab. Pada tahun 2015, Jokowi mengatakan nilai ekonomi digital Indonesia tercatat berada pada angka 8 miliar dollar AS. Angka tersebut kemudian meroket menjadi 40 miliar dollar AS pada tahun 2019.
Kendati demikian, Presiden Jokowi tidak menyebut secara rinci faktor apa yang menyebabkan nilai ekonomi digital ini terus naik.
Baca juga: Bicara Ekonomi Digital, Jokowi Curhat soal Obat Penggemuk di Instagram
Namun, Ia sempat bercerita bahwa masyarakat banyak memanfaatkan platform media sosial untuk aktivitas jual-beli, bukan hanya pada situs e-commerce semata.
Selain nilai ekonomi digital yang terus meroket, Jokowi juga memaparkan bahwa perkembangan startup di Indonesia juga terbilang cukup cepat.
Bahkan, ia mengklaim pertumbuhannya berada di urutan ke-5 di dunia.
"Indonesia juga tercatat memiliki ekosistem startup yang paling aktif di Asia Tenggara, nomor 5 di dunia setelah Amerika, India, Inggris, dan Kanada," ungkap Jokowi.
Adapun jumlah startup di Indonesia saat ini, menurut Jokowi, tercatat mencapai 2.193 startup, di mana 1 startup berstatus decacorn (Gojek) dan 4 startup lainnya berstatus unicorn (Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, Ovo).
Baca juga: Indonesia Kerja Sama dengan Arab Saudi untuk Perkuat Ekonomi Digital
Meski pertumbuhannya terbilang positif, Jokowi mengatakan bahwa itu saja belum cukup.
Sebab, menurutnya, Indonesia masih memiliki potensi pasar digital yang sangat besar, di mana jumlah penduduknya kini tercatat di angka 267 juta.
Apalagi penetrasi internet di Indonesia sendiri tercatat sudah ada di angka 64 persen per 2019 (naik 10 persen dari tahun 2018 di angka 55 persen), berikut pengguna internet Tanah Air yang terus tumbuh dan kini disebut sudah mencapai angka 171 juta per tahun 2018.
Terkini Lainnya
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- APSI Keberatan dengan Mekanisme "Whitelist" untuk Blokir Ponsel BM
- Bicara Ekonomi Digital, Jokowi Curhat soal "Obat Penggemuk" di Instagram
- Kamera Mirrorless Fujifilm X-T4 Resmi Meluncur di Indonesia
- CEO Microsoft Hadiri Indonesia Digital Economy Summit 2020 di Jakarta
- Kisah Ridwan, Pensiun dari Karier Koki dan Memilih Jual Makanan Online