APSI Keberatan dengan Mekanisme "Whitelist" untuk Blokir Ponsel BM
JAKARTA, - Sekitar pertengahan Februari ini, pemerintah melalui Kementerian Kominfo melakukan uji coba aturan pemblokiran ponsel ilegal (BM) dengan pengecekan nomor International Mobile Equipment Identity (IMEI) pada ponsel.
Uji coba pemblokiran ponsel BM dengan IMEI itupun menggunakan dua mekanisme yaitu, whitelist dan blacklist. Bedanya, whitelist memblokir ponsel BM sejak pertama kali hendak tersambung ke jaringan seluler (normally off).
Baca juga: Apa Itu Mekanisme Blacklist dan Whitelist Blokir IMEI Ponsel BM?
Sementara untuk blacklist, ponsel BM awalnya tersambung ke jaringan seluler selama beberapa waktu (normally on), tapi kemudian diblokir setelah terindentifikasi. Mekanisme whitelest dan blackist ini belum dipaparkan secara jelas teknis pelaksanaannya.
Terkait hal itu, Ketua Bidang Hubungan Pemerintahan Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI), Syaiful Hayat mengatakan bahwa pihaknya justru merasa keberatan dengan adanya mekanisme whitelist.
"Karena setahu kami dari awal SIBINA (Sistem Informasi Basis Database IMEI Nasional) ini dirancang untuk skema blacklist, jadi dari peraturan menteri pun rancangannya blacklist. ungkap Syaiful Hayat dalam acara jumpa media di Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Poin keberatan lainnya dari APSI, jika skema whitelist ini jadi diterapkan, maka database IMEI yang terdaftar di Kemenperin turut mencakup IMEI dari ponsel yang belum aktif tersambung ke jaringan operator seluler.
Baca juga: Uji Coba Blokir Ponsel BM lewat IMEI Dimulai Hari Ini
"Menurut saya itu kurang fair karena itu data-data milik kita juga," lanjut Syaiful, sambil menambahkan bahwa pihaknya menganggap mekanisme blacklist lebik baik karena sudah teruji dalam penerapan di negara lain, seperti Turki dan Pakistan.
Dia pun berharap agar pemerintah tetap konsisten dengan rencana awal menerapkan pemblokiran ponsel BM dengan mekanisme blacklist, alih-alih whitelist.
"Jangan sampai kebijakan ini mundur karena diubah dari desain awalnya. Kami berharap bisa berjalan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan," pungkas Syaiful.
Terkini Lainnya
- Kemenperin Puji Samsung Patuhi TKDN, Sindir Apple?
- 5 Merek HP Terlaris di Dunia 2024 Versi Counterpoint
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Bicara Ekonomi Digital, Jokowi Curhat soal "Obat Penggemuk" di Instagram
- Kamera Mirrorless Fujifilm X-T4 Resmi Meluncur di Indonesia
- CEO Microsoft Hadiri Indonesia Digital Economy Summit 2020 di Jakarta
- Kisah Ridwan, Pensiun dari Karier Koki dan Memilih Jual Makanan Online
- Google Ajukan Permohonan agar Huawei Boleh Pakai Play Store Lagi