Regulasi IMEI Ponsel BM Bikin Konsumen Pilih Beli iPhone Resmi
JAKARTA, - Penjualan trio iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max diklaim sangat positif di Indonesia.
Menurut Erajaya Group yang menaungi sejumlah Apple Premium Reseller (APR), deretan ponsel terbaru besutan Apple ini laku keras lantaran waktu peluncurannya di Tanah Air semakin cepat dan promo yang ditawarkan semakin menarik.
Namun selain itu, Direktur Marketing Komunikasi PT Erajaya Swasembada Tbk., Djatmiko Wardoyo, juga menyinggung soal adanya regulasi pengendalian ponsel black market lewat IMEI yang turut memberi dampak pada konsumen di Indonesia.
Menurut Djatmiko, regulasi pemblokiran IMEI ponsel ilegal adalah faktor eksternal. Faktor ini tidak dianggap sebagai alasan utama terkait tingginya penjualan trio iPhone 11 di Indonesia.
Baca juga: Kominfo Uji Coba Pengendalian Ponsel BM Lewat IMEI Februari
Bahkan, pihak Apple pun tidak mau jika aturan IMEI ini dikategorikan sebagai alasan yang kuat terkait penjualan positif ponsel terbarunya di Indonesia.
Kendati demikian, secara pribadi, Djatmiko mengaku aturan IMEI ini memang sudah terasa dampaknya pada konsumen.
"Kalau dari Apple sendiri, mereka tidak menganjurkan itu (aturan IMEI) dijadikan satu alasan khusus, itu kan faktor eksternal, makanya kami abaikan," ujar pria yang akrab disapa Koko ini kepada KompasTekno di Mal Central Park, Jakarta Barat, Selasa (28/1/2020).
Dia bercerita bahwa ada beberapa kerabatnya yang rela menunggu beberapa bulan karena takut iPhone 11 yang dibeli di luar negeri tidak bisa dipakai ketika aturan IMEI efektif.
"Ada ketakutan atau kekhawatiran kalau mereka investasi belasan juta nanti iPhone-nya mati (tidak bisa dipakai)," jelas Djatmiko.
Pada saat peluncuran trio iPhone 11 di Indonesia 6 Desember lalu, Djatmiko juga sempat menyebut bahwa aturan IMEI menjadi sebuah indikasi mengapa peminat ponsel terbaru Apple itu rela antre.
Baca juga: Aturan IMEI Bikin Peminat iPhone 11 di Indonesia Rela Menunggu
Tak hanya iPhone, Ia pun sempat menuturkan bahwa regulasi pembatasan ponsel ilegal lewat IMEI juga membuat para dealer atau pedagang ponsel mulai mempertimbangkan untuk mengurangi stok ponsel BM.
"Mereka tidak mau nantinya dikomplain konsumen yang terlanjur membeli (ponsel BM)," ujar Djatmiko kala itu.
Terkini Lainnya
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Empat Tahap Perkembangan E-commerce, Indonesia Masih di Bawah
- Prediksi Oppo soal Tren Smartphone di 2020
- Hasil Pengujian Kamera Redmi Note 8 Pro versi DxOMark
- Pabrik Foxconn dan Samsung Ditutup Sementara akibat Virus Corona
- Dua Kompetisi Game Ditunda Gara-gara Wabah Virus Corona