Begini Cara Pakai Aplikasi WhatsApp di PC dan Mac
- WhatsApp kini lebih fleksibel diakses di mana pun, kapan pun, dan dalam kondisi apa pun. Layanan pesan singkat tersebut baru saja merilis aplikasi desktop untuk Windows dan Mac.
Saat mengoperasikan laptop atau komputer di kantor, aplikasi desktop diharapkan bisa menjaga jalinan komunikasi maya pengguna dengan orang-orang terkasih, tanpa harus ruwet mengecek layar smartphone.
Baca:Resmi, Aplikasi WhatsApp Bisa Digunakan di PC dan Mac
Fungsi ini sudah lebih dulu dihadirkan WhatsApp pada awal 2015 lalu. Kala itu WhatsApp merilis versi browser layanannya pada peramban Chrome. Kini, fitur tersebut sudah bisa digunakan di peramban lain.
Bedanya, WhatsApp pada browser mengharuskan pengguna masuk ke peramban dan menuliskan alamat web. Sementara aplikasi desktop tertera otomatis di laman komputer, sehingga aksesnya lebih praktis dan cepat.
Untuk menjajal aplikasi WhatsApp di desktop, berikut langkah-langkahnya, sebagaimana KompasTekno coba langsung, Rabu (11/5/2016).
Pertama, pastikan laptop atau PC Anda berjalan pada sistem operasi Windows 8 ke atas atau Mac OS X 10.9 ke atas. Lalu unduh aplikasi desktop melalui tautan ini.
Aplikasi tersebut memakan kapasitas penyimpanan 61,5 MB. Setelah mengunduh, langsung saja install aplikasi.
Kedua, aplikasi desktop akan meminta pengguna memindai kode QR melalui aplikasi mobile. Pengguna harus membuka aplikasi WhatsApp di smartphone atau tablet terlebih dahulu.
Selanjutnya, pilih opsi "Menu" atau ikon tiga titik dan tekan "WhatsApp Web". Ponsel akan menghadirkan sistem pemindai digital untuk kemudian dicocokkan ke kode QR yang terpatri pada aplikasi desktop.
Ketiga, pengguna sudah bisa bertukar pesan maya via WhatsApp di aplikasi desktop. Semua pesan di aplikasi mobile akan tersinkronisasi otomatis ke aplikasi desktop. Pengguna juga bisa mengedit profil, memperbarui status, dan membuat grup baru, melalui aplikasi ini.
Perlu diketahui, seperti halnya WhatsApp versi browser, aplikasi desktop juga tak bisa berdiri sendiri. Keduanya bersifat sebagai pelengkap dan tetap harus mengandalkan aplikasi mobile.
Selamat mencoba!
Baca: Stop 4 Kebiasaan Nge-charge Smartphone seperti Ini
Terkini Lainnya
- Canalys: Pasar Ponsel Indonesia Naik 11 Persen, HP Murah Mendominasi
- 10 Aplikasi Paling Banyak Di-download Gen Z AS, Nomor Satu "Haram" di Indonesia
- Restrukturisasi, Mozilla PHK 30 Persen Karyawan
- Perusahaan Bimbel Online Bangkrut gara-gara ChatGPT
- Cara Kerja Cloud Computing dalam Menyediakan Layanan Komputasi
- Jangan Main HP Sambil BAB, Begini Dampaknya untuk Kesehatan
- Arti Kata “Simp”, Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosial
- HP Panas? Jangan Dimasukkan Kulkas, Pakai Cara Ini
- Program Beasiswa Coding Camp 2025 Dibuka, Latih 6.000 Talenta Digital
- Berapa Kapasitas Baterai Smartphone yang Ideal untuk Berbagai Kebutuhan?
- 7 Tips Rapikan Aplikasi-aplikasi di HP Android agar Tampilan Lebih Efisien
- Jadwal IESF WEC 2024 Mobile Legends, Timnas Indonesia Main Hari Ini
- Valve Rilis Steam Deck OLED Edisi Khusus, Pembelian Dibatasi dan Ketat
- 3 Cara Blokir Nomor Tidak Dikenal di WhatsApp biar Tidak Mengganggu, Mudah
- Pengguna iPhone 16 Kini Bisa Servis Mandiri