Program Beasiswa Coding Camp 2025 Dibuka, Latih 6.000 Talenta Digital
- Pendaftaran program Coding Camp 2025 resmi dibuka. Program ini merupakan kolaborasi antara bank DBS melalui unit filantropinya, DBS Foundation dan Dicoding, platform belajar bahasa pemrograman komputer (coding) asal Indonesia.
Program ini akan memberikan beasiswa pelatihan teknologi bagi 6.000 peserta di Indonesia dalam bidang Front-End dan Back-End Developer, serta Machine Learning Engineer. Program ini sudah digelar sejak tahun 2022.
Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika mengatakan, program Coding Camp ini hadir untuk memperluas akses pada literasi digital bagi peserta didik di seluruh Indonesia.
"Melalui program ini, kami berharap dapat memberdayakan generasi muda dengan keterampilan digital yang relevan dan siap pakai," kata Mona dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Selasa (12/11/2024).
Baca juga: ChatGPT Rilis Canvas, Tampilan Baru untuk Permudah Coding
Pelatihan teknologi selama 900 jam
Para peserta dapat memilih salah satu dari dua alur belajar berikut, yakni Front-End & Back-End atau Machine Learning. Keduanya masuk dalam daftar 10 pekerjaan paling dicari menurut Linkedin.
Dalam laman resminya, DBS Foundation sudah merinci materi yang akan dipelajari oleh peserta. Berikut rinciannya:
Materi untuk Front-End dan Back-End Developer
- Belajar Dasar Pemrograman Web
- Belajar Dasar Pemrograman JavaScript
- Belajar Membuat Aplikasi Front-End Web untuk Pemula
- Belajar Fundamental Front-End Web Development
- Belajar Pengembangan Aplikasi Web Intermediate
- Belajar Back-End Pemula dengan JavaScript
Materi untuk Machine Learning Engineer
- Belajar Dasar AI
- Belajar Dasar Visualisasi Data
- Belajar Dasar SQL
- Memulai Pemrograman dengan Python
- Belajar Analisis Data dengan Python
- Belajar Machine Learning untuk Pemula
- Belajar Pengembangan Machine Learning
- Belajar Pemrosesan Data
- Machine Learning Terapan
Pelatihan juga mencakup soft skills (komunikasi dan berjejaring, personal branding, persiapan wawancara kerja, dll), bahasa Inggris (percakapan dan presentasi bisnis), dan literasi keuangan (keuangan pribadi, investasi, dan manajemen kekayaan).
Baca juga: AWS PartyRock Rilis di Indonesia, Bisa Bikin Aplikasi AI tanpa Coding
Link daftar Coding Camp powered by DBS Foundation
Program ini dibuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) dan akan diutamakan bagi siswa SMK, mahasiswa vokasi, dan mahasiswa S1. Program ini juga memiliki kategori prioritas untuk perempuan, penyandang disabilitas, atau berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.
Peserta yang berminat bisa mendaftarkan diri lewat link di bawah ini.
Link untuk mendaftar di program Coding Camp 2025.
Jadwal pendaftaran:
- Siswa SMK : 28 Oktober - 23 Desember 2024
- Mahasiswa dan umu : 28 Oktober - 31 Desember
Setelah mendaftar, peserta akan mengikuti seleksi kompetensi dasar dengan materi seleksi berupa:
- Tes Pemrograman Dasar
- Tes Pemrograman sesuai Alur Belajar yang dipilih
- Tes Sifat Kepribadian (Traits)
Pengumuman peserta terpilih dijadwalkan pada Januari 2025. Kemudian, peserta terpilih akan memasuki masa pembelajaran pada Februari-Juni 2025.
Informasi dan persyaratan selengkapnya untuk mengikuti Coding Camp 2025 powered by DBS Foundation bisa dibaca selengkapnya melalui link berikut ini.
Baca juga: Kebiasaan Unik Mark Zuckerberg Sebelum Tidur, Ajak Anaknya Coding Bareng
DBS Foundation berharap, program Coding Camp 2025 hasil kerja sama dengan Dicoding ini akan membantu seluruh peserta mewujudkan aspirasi dan cita-cita sesuai dengan minatnya masing-masing di masa depan.
Sejak 2022, program Coding Camp ini telah melatih 114.000 peserta, di mana 56 persennya merupakan mahasiswa pendidikan tinggi dan pelajar pendidikan menengah. Turut serta di antaranya, 17.000 peserta dari studi diploma dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
yang merepresentasikan jenjang pendidikan vokasi.
Lebih lanjut, program Coding Camp ini juga berfokus pada pemberdayaan sosial karena mendukung kelompok rentan sebagai peserta dengan merangkul 26.000 perempuan, 946 penyandang disabilitas, dan lebih dari 22.000 peserta dari keluarga pra-sejahtera.
Terkini Lainnya
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Steam Setop Dukungan Windows 7 dan 8, Gamer Diminta Upgrade ke OS Baru
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Spotify mulai Gaji Kreator Video Podcast
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Twilio Ungkap Rahasia Cara Memberi Layanan Pelanggan secara Maksimal
- Fungsi Rumus AVERAGE dan Contoh Penggunaannya
- 2 Cara Menyembunyikan Nomor saat Telepon di HP dengan Mudah dan Praktis
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Cara Langganan GetContact biar Bisa Cek Tag Nomor Lain
- Samsung Bikin Galaxy S25 Versi Tipis demi Saingi iPhone 17 Air?
- Mana Lebih Baik, Laptop Windows atau Chromebook? Begini Pertimbangannya
- 10 Aplikasi Paling Banyak Di-download Gen Z AS, Nomor Satu "Haram" di Indonesia
- Perusahaan Bimbel Online Bangkrut gara-gara ChatGPT
- Jadwal IESF WEC 2024 Mobile Legends, Timnas Indonesia Main Hari Ini
- Valve Rilis Steam Deck OLED Edisi Khusus, Pembelian Dibatasi dan Ketat
- Pengguna iPhone 16 Kini Bisa Servis Mandiri