Riset: Radiasi Ponsel Tak Picu Kanker Otak
- Efek radiasi yang dipancarkan ponsel pada kesehatan manusia adalah topik yang lama diperdebatkan. Gelombang elektromagnetik ini diduga bisa memicu kanker otak, tapi salah satu penelitian terbaru menunjukkan sebaliknya.
University of Sydney di Australia mengamati tren diagnosa kanker otak warga Negeri Kangguru dalam kurun waktu 29 tahun antara 1982 hingga 2012.
Data berisi 19.858 orang pria dan 14.222 wanita usia 20-84 tahun yang terdiagnosa mengalami kanker otak dalam rentang waktu kanker tersebut lantas dibandingkan dengan analisa tren penggunaan ponsel.
Dari sini, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Sydney Morning Herald, Selasa (10/5/2016), tak ditemukan hubungan antara peningkatan pemakaian telepon genggam dengan tingkat kejadian kanker otak.
“Angka kejadian kanker otak dalam periode 1982 dan 2013 tak meningkat di kelompok umur manapun kecuali usia 70-84 tahun,” tulis para peneliti dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Cancer Epidemiology, minggu lalu.
Padahal, angka penggunaan ponsel di masyarakat Australia meningkat tajam dari sebesar 9 persen total populasi pada 1993 menjadi 90 persen saat ini.
Memang ada peningkatan kasus kanker otak pada kalangan usia tua, namun hal ini terjadi pada 1982, 5 tahun sebelum ponsel masuk ke Australia pada 1987.
“(Peningkatan kasus kanker otak) Kemungkinan besar disebabkan oleh metode diagnosa yang semakin canggih di Australia,” sebut pimpinan riset dari University of Sydney, Simon Chapman.
Sebuah studi lain beranggapan bahwa kecenderungan kanker yang disebabkan oleh ponsel baru akan memuncak setelah 40 tahun masa jeda (latency/lag).
Kalau benar begitu, Chapman berargumen bahwa peningkatan kasus kanker seharusnya sudah mulai terlihat sekarang. Sebaliknya, angka tersebut malah melandai.
Lalu, mengapa radiasi ponsel tak memicu kanker? Berbeda dari radiasi nuklir yang bersifat mengionisasi (energinya cukup besar untuk menghasilkan ionisasi), Chapman mengatakan bahwa radiasi ponsel tak merusak untaian DNA dalam sel-sel tubuh manusia yang bisa menyebabkan kanker.
“Telepon genggam menghasilkan radiasi non-ionisasi berenergi rendah yang efeknya hanya memanaskan elektron saja,” tutur Chapman.
Terkini Lainnya
- Mengenal Sehat Sutardja, Pionir di Balik Kesuksesan Marvell Technology
- YouTube Rilis Communities, Fitur Mirip Forum untuk Interaksi dengan Penonton
- Cara Login Akun BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO di HP Android dan iPhone
- Sony Mulai Jual Konsol PlayStation 5 Versi Refurbished, Hemat Rp 1 Jutaan
- Google Menang Gugatan di Uni Eropa, Batal Bayar Denda Rp 25 Triliun
- Cara Cek Aktivitas Login Akun Instagram biar Aman
- Advan 360 Stylus Pro Resmi di Indonesia, Laptop Convertible Harga Rp 7 Juta
- HP Realme 13 Pro 5G dan 13 Pro Plus 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 6 Jutaan
- Cara Bikin Ikon Aplikasi iPhone di iOS 18 Jadi Menarik, Warna dan Ukurannya Bisa Diganti
- Pionir Semikonduktor Modern Sehat Sutardja Meninggal Dunia
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel? Ini Dia Langkah-langkahnya
- Mirip TikTok Shop, YouTube Shopping Juga Bisa buat Jualan dan Belanja
- Bikin Video YouTube Shorts Sekarang Lebih Praktis, Dibantu AI
- Mau Dapat Cuan Lebih dari YouTube Shopping? Ini Syaratnya
- Microsoft Perbarui AI Copilot, Ada Fitur Kolaborasi Serupa Freeform