Bikin "Street View" Borobudur, Google Cukup Pakai Satu Ransel
YOGYAKARTA, - Google pertama kalinya meluncurkan gambar Street View untuk wilayah pedestrian, Minggu (27/9/2015). Candi Borobudur di Magelang, Yogyakarta, dijadikan ikon untuk memperkenalkan kemampuan tersebut.
Untuk menangkap semua sudut candi yang tak terjangkau mobil, Google menggunakan sebuah ransel yang dinamai "Street View Trekker". Ransel yang memungkinkan pembidikan gambar panorama 360 derajat tersebut memiliki beban 18 kilogram.
Sejauh ini, Google Indonesia baru memiliki satu ransel. Eko Pramono atau yang dijuluki "Mr. Trekker" adalah satu-satunya operator Street View Trekker yang dimiliki Google Indonesia.
Eko telah berkelana ke lebih dari 20 wilayah pedestrian di Indonesia. Antara lain Candi Borobudur, Barong, Ijo, Kalasan, Mendut, Pawon, Pramban, Ratu Boko, Sambi Sari, Sari, Sewu, serta beberapa pantai dan situs purba lainnya.
Lalu, apa saja komponen yang terpatri di dalam ransel penjelajah Google?
Street View Trekker disusun dari tiga komponen utama. Yakni kamera, komputer dan baterai. Kamera diletakkan pada pucuk ransel dengan ditopang tiang berbahan aluminium.
Ada 15 lensa kamera yang disusun dan masing-masing menuju ke berbagai arah. Tiap lensa memiliki kualitas sensor 5 megapiksel dan akan membidik gambar secara otomatis tiap 2,4 detik saat diaktifkan.
"Begitu Mr. Trekker mengaktifkan kamera, akan sangat banyak gambar yang ditangkap. Nanti tim post-production yang memilah gambar terbaik untuk ditaruh di Maps," kata Program Manager Google Street View Cynthia Wei, saat peluncuran Street View Borobudur di Kompleks Candi Borobudur.
Jarak antara kamera dengan bahu Mr.Trekker adalah 60 cm. Jarak itu menjamin gambar yang dibidik tak terhalang kepala.
Dari rangka penopang kamera ke dasar ransel juga berjarak 60 cm. Sehingga total panjang ransel tersebut 120 cm atau kira-kira setinggi ransel hiking 180 liter.
Komponen selanjutnya adalah boks berisi komputer portable yang akan menyimpan semua gambar. Kapasitas penyimpanan dan spesifikasi komputer tak dijelaskan secara detil.
"Penyimpanannya tergantung pemakaian di tiap tempat. Ada tempat-tempat tertentu yang membutuhkan memori besar. Semuanya tergantung kondisi lapangan," kata Cynthia.
Semua foto yang tertangkap dan tersimpan selanjutnya diserahkan ke bagian produksi Google Street View untuk diolah. Jika ada wajah yang tertangkap kamera, sistem akan otomatis membuat efek blur pada wajah.
Begitu pula pada plat mobil atau informasi-informasi personal lainnya. Hal tersebut untuk menjaga privasi masyarakat.
Untuk baterai, Street View Trekker menggunakan aki kering kotak yang biasa ditemui di mobil-mobil. Untuk penggunaan aktif, baterai tersebut bisa tahan selama enam hingga delapan jam.
Terkini Lainnya
- Canalys: Pasar Ponsel Indonesia Naik 11 Persen, HP Murah Mendominasi
- 10 Aplikasi Paling Banyak Di-download Gen Z AS, Nomor Satu "Haram" di Indonesia
- Restrukturisasi, Mozilla PHK 30 Persen Karyawan
- Perusahaan Bimbel Online Bangkrut gara-gara ChatGPT
- Cara Kerja Cloud Computing dalam Menyediakan Layanan Komputasi
- Jangan Main HP Sambil BAB, Begini Dampaknya untuk Kesehatan
- Arti Kata “Simp”, Bahasa Gaul yang Sering Digunakan di Media Sosial
- HP Panas? Jangan Dimasukkan Kulkas, Pakai Cara Ini
- Program Beasiswa Coding Camp 2025 Dibuka, Latih 6.000 Talenta Digital
- Berapa Kapasitas Baterai Smartphone yang Ideal untuk Berbagai Kebutuhan?
- 7 Tips Rapikan Aplikasi-aplikasi di HP Android agar Tampilan Lebih Efisien
- Jadwal IESF WEC 2024 Mobile Legends, Timnas Indonesia Main Hari Ini
- Valve Rilis Steam Deck OLED Edisi Khusus, Pembelian Dibatasi dan Ketat
- 3 Cara Blokir Nomor Tidak Dikenal di WhatsApp biar Tidak Mengganggu, Mudah
- Pengguna iPhone 16 Kini Bisa Servis Mandiri