cpu-data.info

Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data

Ilustrasi databricks
Lihat Foto

- Databricks, perusahaan data dan AI terkemuka, menjalin kemitraan strategis dengan Amazon Web Services (AWS) di Indonesia, menyediakan platform data terpadu bagi bisnis yang dapat meningkatkan kemampuan analitik, kecerdasan buatan (AI), dan proses pengambilan keputusan secara keseluruhan.

Ekspansi ke Indonesia sejalan dengan misi global Databricks untuk menyederhanakan dan menyatukan manajemen data. Hal itu dikatakan oleh Cecily Ng, Vice President and General Manager of ASEAN and Greater China, Databricks.

"Banyak yang terjebak dalam data warehouse atau solusi on-premise, sehingga sulit bagi mereka untuk menyatukan data... Sementara kadang perusahaan kurang bagus dalam mengadopsi artificial intelligence/AI atau modelling data science," kata Cecily kepada KompasTekno.

Baca juga: Tata Kelola Data Jadi Tantangan Penerapan E-Government di Indonesia

Dengan memanfaatkan arsitektur Lakehouse, perusahaan ini berupaya membantu perusahaan untuk memecah silo data, meningkatkan tata kelola, dan merampingkan penerapan AI. Langkah ini sangat relevan karena bisnis di Indonesia sedang mengakselerasi inisiatif digital mereka.

Salah satu alasan utama kemitraan Databricks dengan AWS adalah untuk mematuhi peraturan residensi data yang ketat di Indonesia. Dengan memanfaatkan infrastruktur cloud AWS di dalam negeri, Databricks memastikan bahwa bisnis dapat mempertahankan kepatuhan sambil mengakses solusi data berkinerja tinggi.

Hal ini merupakan faktor penting bagi sektor-sektor seperti keuangan, telekomunikasi, dan e-commerce yang menangani data sensitif dalam jumlah besar.

Databricks terkenal dengan kontribusinya pada ekosistem open-source, khususnya Apache Spark dan MLflow. Teknologi-teknologi ini menjadi tulang punggung platformnya, memungkinkan bisnis untuk memproses dan menganalisis kumpulan data yang besar secara efisien.

Dengan mengadopsi Databricks, organisasi dapat menyatukan rekayasa data, analitik, dan alur kerja AI mereka ke dalam satu platform.

Baca juga: 5 Manfaat Blockchain sebagai Jaringan Penyimpanan Data yang Perlu Diketahui

Databricks sendiri telah mengidentifikasi beberapa industri utama yang dapat mengambil manfaat dari arsitektur Lakehouse, termasuk keuangan, telekomunikasi, ritel, dan bisnis digital-native, seperti platform ride-hailing dan e-commerce.

Sektor-sektor ini sangat bergantung pada analisis data real-time dan wawasan berbasis AI untuk mengoptimalkan operasi.

Hargolnas dari HappyFreshHappyFresh Hargolnas dari HappyFresh

Salah satu klien penting Databricks di Indonesia adalah HappyFresh, platform pengiriman bahan makanan online.

Sejak tahun 2021, HappyFresh telah menggunakan Databricks untuk mengelola cluster Spark secara efisien, sehingga memungkinkan pemrosesan dan analisis data yang lebih baik.

Kemitraan ini telah secara signifikan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menangani data dalam jumlah besar dan mendapatkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti secara real time.

"Kami memilih Databricks karena ingin platform yang mudah yang dapat membantu kami mengelola Spark kami," kata Fajar Budiprasetyo, Chief Technology Officer sekaligus Co-Founder HappyFresh.

Menurut Fajar, mengelola Spark bukanlah sesuatu yang mudah, dan databricks dianggap memiliki platform data end-to-end yang dapat membantu mereka mengkonsolidasikan beberapa alat open source yang mereka gunakan.

Baca juga: Gandeng Happy Fresh, Grab Mulai Sediakan Layanan Antar Belanjaan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat