cpu-data.info

Penjualan iPhone di China Anjlok, Bos Apple Mengaku Tak Risau

CEO Apple Tim Cook
Lihat Foto

- Berdasarkan laporan kuartal pertama tahun fiskal 2025 Apple, penjualan iPhone di China turun anjlok. Padahal, China menjadi salah satu pasar kunci Apple.

Akan tetapi, tampaknya CEO Apple, Tim Cook, tidak terlalu khawatir dengan laporan terakhir perusahaannya.

Dalam sebuah wawancara dengan seorang jurnalis CNBC Steve Kovach, Cook mengatakan bahwa Apple Intelligence menjadi salah satu penyebab lesunya penjualan iPhone di China, di mana Negeri Tirai Bambu belum mendapatkan fitur AI itu.

Sementara itu, kinerja (penjualan) iPhone di negara-negara yang sudah mendapatkan Apple Intelligence, diklaim tetap tinggi.

Baca juga: Penjualan iPhone Turun gara-gara Lesunya Pasar China

"Selama kuartal Desember, kami melihat bahwa di pasar yang sudah mendapatkan Apple Intelligence, kinerja (penjualan) iPhone 16 series dari tahun ke tahun lebih kuat dibanding pasar yang belum dapat Apple Intelligence," ungkap Cook, mengutip 9to5Mac, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Selasa (4/2/2025).

Apple Intelligence, pertama kali diluncurkan pada Oktober 2024 di iOS 18.1.

Mengutip laman resmi Apple, fitur tersebut mendukung bahasa Inggris versi beberapa negara, yakni Australia, Kanada, Irlandia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Inggris Raya, dan AS.

Apple tengah mengembangkan dukungan bahasa lain, yakni Mandarin, Inggris (India, Singapura), Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Portugis, Spanyol, dan Vietnam.

Secara bertahap, bahasa-bahasa tersebut serta tambahan fitur lain akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang.

Baca juga: Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?

Karena belum tersedia dalam bahasa Mandarin, fitur ini pun belum bisa diakses di China. Selain kendala bahasa, belum hadirnya fitur Apple Intelligence juga disebabkan oleh regulasi ketat dari pemerintah setempat. Khususnya dalam hal penyimpanan dan pemakaian data oleh Apple Intelligence.

Salah satu penurunan terbesar

Dalam laporan keuangan Apple kuartal pertama tahun fiskal 2025, penjualan iPhone di pasar China tercatat turun sebesar 11,1 persen. Ini merupakan penurunan terbesar di pasar tersebut setelah penjualan iPhone turun nyaris 13 persen pada kuartal I-2024.

Secara keseluruhan, berdasarkan laporan yang sama, pendapatan dari penjualan iPhone di periode tersebut adalah sebesar 69,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.131 triliun), turun dari 69,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.143 triliun) tahun lalu (year over year/YoY).

Penurunan di China cukup signifikan bagi pendapatan Apple. Sebab, China adalah pasar terbesar Apple untuk iPhone.

Salah satu faktor penurunan iPhone di China adalah imbas konflik "perang dagang" AS-China beberapa tahun terakhir.

Bahkan, muncul sentimen negatif jika ada yang menggunakan iPhone akan dianggap sebagai hal memalukan bagi sebagian konsumen, tulis laporan media South Morning Post, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari 9to5Mac, Senin (3/2/2025).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat