cpu-data.info

Sejarah Nokia, Berpindah-pindah Tangan hingga Pensiunnya Merek di Smartphone

Nokia 105 4G 2nd Edition (2025)
Lihat Foto

- Siapa yang tak kenal dengan Nokia? Di era kejayaan ponsel klasik, nama ini pernah mendominasi pasar global dengan perangkat yang terkenal tangguh dan ikonik. Namun, perjalanan Nokia tak selalu mulus. 

Dari masa keemasan hingga sempat terlupakan, merek asal Finlandia ini mengalami berbagai fase, termasuk akuisisi oleh Microsoft hingga akhirnya jatuh ke tangan HMD Global. Akan tetapi, baru-baru ini HMD Global sudah tidak lagi memajang smartphone dengan merek Nokia di laman resminya.

Sebagi gantinya, HMD memajang smartphone dengan jenamanya sendiri. Hal ini menandai berakhirnya eksistensi smartphone dengan merek Nokia.

Lantas, bagaimana perjalanan merek legendaris ini hingga bisnis smartphone-nya harus diskontinu saat ini?

Baca juga: Smartphone Nokia Pensiun, HMD Setop Produksinya

Awal berdiri dan perkembangan bisnis Nokia (1865 - 1970-an)

Dilansir dari laman resmi Nokia, perusahaan ini didirikan pada tahun 1865 di Tampere, Finlandia, oleh Fredrik Idestam sebagai pabrik pengolahan bubur kertas. 

Nama Nokia berasal dari sungai Nokianvirta, yang mengalir dekat lokasi pabrik tersebut. Pada akhir abad ke-19, perusahaan ini berkembang ke sektor karet dan kabel, menghasilkan produk seperti ban mobil dan kabel listrik.

Pada tahun 1960-an, Nokia mulai mengembangkan divisi elektronik yang memproduksi perangkat telekomunikasi. Fokus perusahaan perlahan bergeser dari industri tradisional ke teknologi komunikasi, termasuk produksi radio dan telepon.

Masuk ke industri telekomunikasi dan era kejayaan (1980-an - 2000-an)

Peralihan besar Nokia terjadi pada 1980-an, ketika mereka mulai fokus sepenuhnya pada telekomunikasi. Pada tahun 1982, Nokia meluncurkan Mobira Senator, ponsel mobil pertama mereka yang masih sangat besar dan berat. Namun, hal ini menjadi awal masuknya Nokia ke pasar ponsel.

Era kejayaan Nokia terjadi pada 1990-an hingga awal 2000-an. Pada tahun 1992, mereka merilis ponsel Nokia 1011, ponsel GSM pertama yang diproduksi secara massal. Selama dekade ini, Nokia menjadi pemain dominan di pasar ponsel dunia. 

Produk seperti Nokia 3310 dan Nokia 1100 menjadi ikon ponsel klasik yang dikenal karena daya tahan baterai dan ketangguhannya.

Pada masa ini, Nokia berhasil menjadi produsen ponsel terbesar di dunia dengan pangsa pasar global mencapai lebih dari 40 persen. Slogan "Connecting People" menjadi simbol yang melekat dengan identitas perusahaan.

Baca juga: HP Legendaris Nokia 3210 Dirilis Ulang, Desain Baru dan Lebih Canggih

Tantangan dan penurunan (2008 - Sekarang)

Memasuki akhir 2000-an, Nokia mulai menghadapi tantangan besar dari para pesaing baru seperti Apple dan Samsung yang meluncurkan smartphone dengan sistem operasi yang lebih canggih.

Salah satu keputusan yang menjadi kesalahan besar Nokia adalah tidak beralih ke sistem operasi Android. Saat kompetitor mengadopsi Android, Nokia tetap menggunakan sistem operasi mereka sendiri, yaitu Symbian, yang mulai ketinggalan zaman.

Pada tahun 2011, Nokia mencoba memperbaiki posisi mereka dengan bekerja sama dengan Microsoft untuk menggunakan sistem operasi Windows Phone. Namun, upaya ini tidak membuahkan hasil yang diharapkan.

Dirangkum dari laman Reuters, tahun 2014 menjadi momen yang menentukan ketika Nokia memutuskan untuk menjual divisi ponselnya ke Microsoft senilai 7,2 miliar dollar AS. Setelah penjualan tersebut, Nokia berhenti memproduksi ponsel dan berfokus pada pengembangan teknologi jaringan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat