GPU Nvidia GeForce RTX 50 Series Punya Teknologi Eksklusif DLSS 4
- Kartu grafis (GPU) terbaru Nvidia yang dirilis di Consumer Electronis Show (CES) 2025, GeForce RTX 50 Series dibekali dengan aneka teknologi anyar.
Salah satunya adalah Deep Learning Super Sampling (DLSS) generasi ke-4 yang eksklusif hanya ada di jajaran GPU RTX 50 Series, yang terdiri dari empat model, yaitu Nvidia GeForce RTX 5090, RTX 5080, RTX 5070 Ti, dan RTX 5070.
DLSS adalah metode peningkatan kualitas resolusi gambar (upscaling) yang biasanya dipakai di banyak GPU Nvidia seri terbaru.
Dengan DLSS, visual game akan di-render GPU dalam resolusi lebih rendah dibanding resolusi native monitor supaya informasi bisa diproses lebih cepat.
Nantinya, gambar tersebut akan diperbesar (upscale) ke resolusi native atau yang lebih tinggi menggunakan algoritma kecerdasan buatan (AI).
Baca juga: Nvidia dan Krafton Umumkan PUBG Ally, Karakter AI dalam Game
Pada akhirnya, game akan bisa berjalan lebih mulus dengan frame rate tinggi, lantaran secara teori akan berjalan di resolusi rendah namun tetap memiliki kualitas bagus.
Nah, di generasi keempat alias DLSS 4, Nvidia menghadirkan teknologi algoritma visual baru bernama Multi Frame Generation.
Multi Frame Generation sebenarnya sudah ada sejak DLSS 3 yang diumumkan pada September 2022 lalu (RTX 40 Series). Teknologi ini memungkinkan GPU membuat satu gambar atau frame baru menggunakan teknologi AI.
Di DLSS 4, teknologi tersebut kini akan menghasilkan tiga frame atau gambar baru. Gambar ini nantinya akan dibuat AI berdasarkan frame yang sudah diproses atau di-render GPU. Dari situ, AI akan memprediksi bagaimana frame baru akan ditampilkan kepada pengguna.
Dalam prosesnya, gambar ekstra yang dibuat AI ini bisa "disisipkan" ke deretan frame yang telah diproses GPU tanpa melakukan proses rendering ulang. Sehingga secara teori, beban GPU akan berkurang dan bisa melakukan proses rendering lebih optimal dan efisien.
Baca juga: Nvidia Rilis GeForce RTX 5090, 5080, 5070 Ti, dan 5070 dengan GPU Blackwell
Secara keseluruhan, Nvidia mengeklaim DLSS 4 dapat meningkatkan performa game ketika dimainkan di kualitas 4K dengan layar refresh rate 240 Hz.
Ketika dimainkan dengan GPU RTX 5090, Nvidia menyebut DLSS 4 memiliki performa sekitar 8 kali lipat dibanding DLSS 3. Performa ini didapat ketika menjalankan game Alan Wake 2, Black Myth: Wukong, hingga Cyberpunk 2077.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari VideoCardz, Jumat (10/1/2025), DLSS 4 akan mendukung sekitar 75 aplikasi dan game populer ketika GPU Nvidia GeForce RTX 50 Series pertama kali dirilis di pasar.
Beberapa game yang mendukung teknologi upscaling berbasis AI ini mencakup Alan Wake 2, Cyberpunk 2077, Indiana Jones and the Great Circle, Star Wars Outlaws, Black Myth: Wukong, Naraka: Bladepoint, Marvel Rivals, Microsoft Flight Simulator 2024, dan masih banyak lagi.
Terkini Lainnya
- Asus Rilis Laptop Copilot+ PC Paling Portabel di CES 2025
- Nintendo Bikin Konsol Game Boy dari Mainan Lego, Bisa Dirakit Sendiri
- Cara Hapus Akun Instagram Permanen dan Sementara
- Juliana Cen Diangkat Jadi Managing Director HP Indonesia
- Bukalapak Pastikan PHK Karyawan, Imbas Tutup Lapak Produk Fisik
- Meutya Hafid Lantik Jajaran Pejabat Komdigi, Ada Fifi Aleyda Yahya dan Raline Shah
- Apa Itu Koin Jagat? Challenge Berburu Koin dari Aplikasi Jagat yang Ramai Dilarang
- 5.448 iPhone 16 Legal Masuk Indonesia Sebulan setelah Peluncuran
- Daftar Emoji Favorit Gen Z yang Bikin Chat Lebih Ekspresif
- WiFi Vs Data Seluler: Mana yang Lebih Boros Baterai?
- 3 Link untuk Pantau Kebakaran Los Angeles "Real Time", Begini Caranya
- iPhone 16 Masih Ilegal, Samsung Galaxy S25 Ultra Siap "Ngonser" Februari
- Daftar Lengkap HP Samsung yang Dapat Update Software 2025
- Pasar PC Global Naik, Berkah Windows 10 Pensiun
- Payung Tenaga Surya Ini Bisa Jadi Powerbank untuk Ngecas HP
- HP Flagship Xiaomi Siap Masuk Indonesia, Ada yang Belum Dirilis
- Mengapa Bukalapak Tutup Layanan Marketplace Produk Fisik?
- Sisa 30 Hari Lagi untuk Belanja Gadget, Baju, dkk di Bukalapak
- Nostalgia Warganet dengan Bukalapak...
- Sempat Jadi Marketplace Terbesar Ketiga di Indonesia, Kini Bukalapak Tutup "Lapak" Produk Fisik