ARM Dikabarkan Bikin GPU untuk Saingi Nvidia
- Perusahaan perancang chip asal Inggris yang produknya banyak digunakan di berbagai SoC mulai buatan Qualcomm hingga Apple, ARM holdings, dikabarkan tengah mengembangkan produk chip pengolah grafis (GPU) baru.
ARM selama ini sebenarnya sudah memiliki desain GPU seperti lini Mali dan Immortalis, namun kiprahnya terbatas hanya di ranah mobile dengan kinerja yang disesuaikan untuk perangkat portabel.
Beda halnya dengan calon GPU baru ARM yang disinyalir bakal berjenis discrete (berdiri sendiri, terpisah dari SoC) dan bertenaga besar sehingga sanggup menyaingi produk-produk GPU bikinan pabrikan komponen hardware komputer seperti Nvidia.
Baca juga: ARM Sesumbar Akan Ambil Setengah Pasar PC Windows
Sebuah laporan yang berasal dari Israel menyebutkan bahwa ARM mengembangkan GPU baru dengan mengerahkan tim beranggotakan 100 perancang chip grafis di pusat pengembangan produknya di negara tersebut.
Disebutkan bahwa calon GPU baru ARM itu ditujukan untuk olah grafis 3D dalam game sebagaimana layaknya GPU desktop tradisional macam seri GeForce Nvidia.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Videocardz, Senin (19/8/2024), ARM sebelumnya belum pernah menggarap GPU discrete high-end seperti yang terdapat di ranah PC.
Namun, dengan kehadiran SoC Snapdragon X dari Qualcomm di PC/ laptop Windows, boleh jadi nantinya akan ceruk pasar bagi GPU yang didesain khusus untuk platform Windows yang dijalankan oleh SoC ARM.
Sebagian besar -kalau bukan semua- GPU PC yang ada sekarang memang didesain dan hanya bisa bekerja di platform Windows dengan prosesor berbasis x86/ x86-64 seperti buatan Intel dan AMD.
GPU Mali dan Imortalis dari ARM sebenarnya sudah mendukung fitur-fitur grafis modern seperti yang terdapat di GPU desktop, seperti ray tracing, tapi kinerjanya masih jauh lebih rendah.
Baca juga: Snapdragon X Plus Resmi, Chip ARM 10-Core untuk Laptop Windows
Kemungkinan lainnya, calon GPU baru ARM bukan dirancang untuk olah grafis 3D, melainkan pemrosesan AI. Pasaran GPU untuk AI memang dikuasai Nvidia, namun masih terdapat celah bagi pabrikan lain yang ingin terjun ke bidang yang sama.
Seperti halnya GPU discrete, ARM juga tidak memiliki track record mengembangkan GPU untuk AI. Kabar mengenai pengembangan GPU baru oleh Arm ini pun masih meninggalkan banyak tanda tanya, seperti jenisnya (discrete atau terintegrasi) dan waktu kehadirannya.
ARM biasanya tidak membuat sendiri produk prosesor rancangannya, tapi melisensi desain prosesor untuk pabrikan-pabrikan macam Qualcomm dan Apple yang tertarik untuk menggunakan. Boleh jadi model lisensi itu pula yang akan diterapkan di calon GPU baru ARM.
Terkini Lainnya
- Kenapa Salah Mengetik Sering Disebut “Typo”? Begini Penjelasannya
- Mode Pesawat HP Bukan Cuma untuk Dipakai di Pesawat, Ini Fungsi Lainnya
- Apa Itu Factory Reset di HP dan Kapan Harus Dilakukan?
- Unboxing Samsung Galaxy Watch Ultra, Arloji Pintar yang Canggih, Elegan, dan Sporty
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Smartwatch Redmi Watch 5 Meluncur, Lebih Besar dan Lebih Terang
- Asus Rilis Laptop Copilot+ PC Paling Portabel di CES 2025
- Nintendo Bikin Konsol Game Boy dari Mainan Lego, Bisa Dirakit Sendiri
- Cara Hapus Akun Instagram Permanen dan Sementara
- Juliana Cen Diangkat Jadi Managing Director HP Indonesia
- Bukalapak Pastikan PHK Karyawan, Imbas Tutup Lapak Produk Fisik
- Meutya Hafid Lantik Jajaran Pejabat Komdigi, Ada Fifi Aleyda Yahya dan Raline Shah
- Apa Itu Koin Jagat? Challenge Berburu Koin dari Aplikasi Jagat yang Ramai Dilarang
- 5.448 iPhone 16 Legal Masuk Indonesia Sebulan setelah Peluncuran
- Daftar Emoji Favorit Gen Z yang Bikin Chat Lebih Ekspresif
- Apa Itu Factory Reset di HP dan Kapan Harus Dilakukan?
- Mantan Bos Google Tuding "WFH" Bikin Perusahaan Kalah Saing soal AI
- Menkominfo Budi Arie Kini Punya 2 Wakil Menteri, Ini Tugasnya
- "UN Convention Against Cybercrime”: Konvensi Pertama PBB tentang Kejahatan Siber (Bagian II-Habis)
- Angga Raka Prabowo Resmi Dilantik Jadi Wakil Menteri Kominfo Baru
- “UN Convention Against Cybercrime”: Konvensi Pertama PBB Tentang Kejahatan Siber (Bagian I)