Studi Meta: Pasang Iklan di Induk Perusahaan Facebook Lebih Menguntungkan
SINGAPURA, - Meta, induk perusahaan Facebook, WhatsApp, dan Instagram, bersama dengan perusahaan riset pasar dan perilaku konsumen Kantar, merilis studi terbarunya berjudul "Maximizing Ad Effectiveness in Southeast Asia".
Director of GBG Marketing Science Southeast Asia (SEA) Meta, Kishore Parthasarathy mengatakan studi ini merangkum bagaimana para merek (brand) produk kemasan (consumer packaged goods/CPG) menggunakan Meta untuk memaksimalkan keuntungan mereka dari iklan di pasar Asia Tenggara.
"Dalam studi Kantar ini, kita bisa melihat bagaimana para brand dapat mengukur strategi pemasaran dan keuntungan yang didapat dari berbagai elemen media sosial dan perilaku pengguna di internet," ujar Kishore dalam acara Southeast Asia Press Day yang digelar di kantor Meta untuk Asia Tenggara di Singapura dan dihadiri KompasTekno, Selasa (9/7/2024).
Salah satu kesimpulan yang diambil dari riset ini adalah para brand mengakui bahwa platform Meta membuat pengeluaran iklan mereka "balik modal" (return on ad spend) hingga 1,8 kali lipat.
Angka ini lebih tinggi dibanding return on ad spend di media digital lain yang berkisar di 1,2 kali lipat, atau media tradisional seperti TV dengan return on ad spend sekitar 1,1 kali lipat.
Dengan kata lain, mengiklan di platform Meta lebih menguntungkan dibanding platform lain.
Baca juga: Google, Meta, dan Nvidia Peringatkan Dampak Buruk AI bagi Bisnis
"Meta adalah platform yang paling efektif untuk meningkatkan penjualan offline dan online dari suatu produk CPG, dan bisa membuat brand balik modal hingga nyaris dua kali lipat dibanding media lainnya," ungkap Regional Account Director at Worldpanel Kantar, Windy Anggayasti dalam kesempatan yang sama.
Selain return on ad spend tinggi, platform Meta juga diklaim paling bisa diandalkan untuk "merayu" konsumen untuk membeli produk yang sedang diiklankan.
Biasanya, aktivitas seperti ini diukur dengan angka conversion rate, dan conversion rate platform Meta disebut paling tinggi dibanding platform lainnya, yaitu mencapai 22 persen.
Riset ini juga memaparkan bahwa platform Meta telah membantu para merek CPG meningkatkan jangkauan konsumen mereka (reach) hingga 59 persen, serta menekan biaya (cost) untuk mendatangkan pembeli baru.
Dalam riset Kantar, biaya pemasaran untuk mendapatkan pembeli baru di Meta platforms berada di kisaran 3,90 dollar AS (sekitar Rp 63.000) per pembeli baru, lebih murah dibanding platform digital lain (7,50 dollar AS, sekitar Rp 122.000) dan TV (8,80 dollar AS, sekitar Rp 144.000).
"Riset ini turut memaparkan bahwa generasi Z (Gen Z) dan milenial berkontribusi hingga 44 persen untuk penjualan di kanal digital, lebih tinggi dibanding platform lainnya atau TV," imbuh Windy.
Metode riset
Sekadar informasi, riset Maximizing Ad Effectiveness in Southeast Asia rilisan Meta dan Kantar ini mensurvei sekitar 10 merek CPG yang memasarkan produknya di Thailand, Filipina, Indonesia, dan Vietnam.
Studi yang digelar selama setahun (2022-2023) ini meriset sejumlah kampanye iklan yang digelar brand dalam 3-12 bulan terakhir.
Baca juga: Instagram Siapkan Iklan Anti-skip?
Baik Meta dan Kantar tak merinci merek dan platform Meta mana yang paling berkontribusi terhadap keuntungan dari aneka brand CPG yang disurvei, begitu juga pasar atau negara mana yang paling menguntungkan untuk brand tersebut.
"Kami tidak memiliki data spesifik tentang pasar tertentu di Asia Tenggara (seperti Indonesia), begitu juga platform Meta mana yang paling menguntungkan untuk bisnis yang ada di dalam studi kami," pungkas Widya.
Laporan kolaborasi Meta dan Kantar berjudul Maximizing Ad Effectiveness in Southeast Asia secara lengkap bisa dibaca di tautan berikut ini.
Terkini Lainnya
- Kemenkominfo Berubah Nama Jadi Kementerian Komunikasi dan Digital
- Angga Raka Prabowo dan Nezar Patria Ditunjuk Jadi Wamen Komunikasi dan Digital Kabinet Merah-Putih
- Profil Meutya Hafid, Mantan Jurnalis yang Jadi Menteri Komunikasi dan Digital
- Meutya Hafid Ditunjuk sebagai Menteri Komunikasi dan Digital Kabinet Merah-Putih
- Daftar HP Oppo yang Dapat Android 15, Reno 8 Masih Kebagian
- 2 Cara Cek Suhu HP Android biar Tidak Overheating
- Cara Mendapatkan Kode Verifikasi WhatsApp Jika Nomor Hilang, Jangan Panik
- Telkomsel Uji Teknologi Biometrik untuk Registrasi SIM Card
- 7 Tips agar Tidak Menerima E-mail Spam dan Promosi Terus Menerus
- 2 Cara Bergabung di Zoom buat Meeting dengan Mudah dan Praktis
- Cara Scan Dokumen di Google Drive, Cepat dan Praktis
- Link Download Foto Resmi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
- Bocoran Performa Chip Snapdragon 8 Elite, Panas dan Boros Daya?
- Samsung Umumkan Memori GDDR7 24 GB Pertama di Dunia, untuk Next-gen AI
- Riset Microsoft: Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Password Jadi Target Utama
- Smartphone Vivo Y28e dan Y28s Meluncur, Kembar Beda Kamera
- Lolos TKDN, Oppo Reno 12 Segera Rilis di Indonesia
- Elon Musk Sentil WhatsApp, Sebut WA Program Spyware
- Riset: Merek AMD Kini Lebih Dikenal daripada Intel
- Microsoft Minta Karyawan Setop Pakai Android, Gantinya iPhone Gratis