OpenAI Rilis CriticGPT, AI untuk Cek "Error" di Kode Pemrograman
- Perusahaan kecerdasan buatan (AI) OpenAI merilis model AI terbarunya bernama CriticGPT pekan ini.
Sesuai namanya, CriticGPT dirancang untuk "mengkritik". AI ini bisa menemukan, sekaligus memperbaiki kesalahan (bug atau error) dalam suatu kode pemrograman (code) yang dibuat oleh ChatGPT.
Secara teknis, CriticGPT dibuat menggunakan model AI GPT-4. Supaya "pintar", OpenAI juga melatih dan menjejali CriticGPT dengan beragam sampel kode pemrograman yang salah dan dianggap keliru dan "berlepotan".
Sehingga, ketika CriticGPT dipakai pengguna dan menemukan kode error yang sudah diketahui tersebut, model AI ini bisa memperbaikinya dengan lancar.
Baca juga: Apple Pakai ChatGPT di Siri, Elon Musk: Tak Bisa Diterima
Selain itu, pengguna yang memakai model AI ini juga bisa ikut memperbaiki beragam kode keliru yang ditemukan oleh CriticGPT.
Dengan kata lain, CriticGPT akan turut meningkatkan proses pembelajaran AI yang berasal dari komentar alias koreksi atau feedback manusia. Dalam AI, proses ini dinamai Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF).
Dalam sebuah laporan uji coba, OpenAI mengeklaim bahwa CriticGPT dapat mendeteksi banyak bug dan error yang tidak diketahui oleh manusia.
Masalah yang ditemukan CriticGPT, dan telah dirangkum oleh model AI ini, juga dianggap lebih "kritis" dan "jelas" dibanding kesalahan yang ditemukan oleh manusia.
Selain itu, CriticGPT juga dinilai dapat menulis tinjauan terkait kesalahan dalam kode pemrograman secara mendetail sesuai dengan kebutuhan. Hal ini terjadi berkat teknik model AI baru bernama Force Sampling Beam Search.
Meski dianggap mumpuni, OpenAI menyebut CriticGPT belum sempurna. Sebab, model AI ini bisa saja menemukan banyak kesulitan ketika menelusuri kode pemrograman untuk mendeteksi bug atau error.
Hal ini bisa terjadi lantaran CriticGPT memang dibuat oleh AI alias ChatGPT. Sehingga, model AI ini kemungkinan belum bisa mendeteksi masalah dalam satu set kode pemrograman yang kompleks.
Baca juga: OpenAI Rilis ChatGPT Edu untuk Mahasiswa dan Dosen
Selain itu, CriticGPT juga bisa kewalahan mendeteksi kode pemrograman yang dibuat oleh AI, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TheHindu.com, Senin (1/7/2024).
Sebab, kode pemrograman yang dibuat AI biasanya banyak yang tidak efisien dan cenderung berlebihan, sehingga CriticGPT boleh jadi akan tetap kesulitan mendeteksi masalah dalam kode tersebut.
Belum ada informasi kapan CriticGPT ini bisa dipakai oleh para pengguna, terutama para pengembang aplikasi (developer) yang mengandalkan AI. Informasi lebih lanjut mengenai CriticGPT bisa dibaca di tautan berikut ini.
Terkini Lainnya
- Pemerintah AS Desak Google Jual Browser Chrome
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- Cara Pakai Rumus CEILING dan FLOOR di Microsoft Excel
- Cisco Umumkan Perangkat WiFi 7 Access Point Pertama, Kecepatan Tembus 24 Gbps
- Penyebab Nomor Telepon Tidak Bisa Dicek di GetContact
- Ini Sebab Bali Jadi Tempat Peluncuran Global Oppo Find X8
- Telkomsel Dukung Industri Game Nasional lewat Keikutsertaan di MPL ID S14
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Oppo Rilis Antarmuka ColorOS 15 Global, Sudah Bisa "Circle-to-Search"
- Tablet Oppo Pad 3 Pro Meluncur Global dari Bali, Dilengkapi AI
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- 3 Cara Blokir Telepon Spam di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- YouTube Gaming Recap 2024 Dirilis, Kilas Balik Tontonan Game Sepanjang Tahun
- Oppo Find X8 Resmi di Indonesia, HP Pertama dengan Dimensity 9400
- Cara Pakai Rumus CEILING dan FLOOR di Microsoft Excel
- Oppo Reno 12F Diumumkan, Bawa Chip Dimensity 6300 dan Fitur AI
- Waspada "Phishing" Mengatasnamakan BSSN Pakai Dalih Ransomware PDNS
- Arloji Pintar OnePlus Watch 2 Dirilis, Punya Chip dan Sistem Operasi Ganda
- HP Tahan Banting Oppo A3 Pro 5G Dirilis di Indonesia, Ini Harganya
- ZTE Voyage 3D Meluncur, Smartphone dengan Layar 3D