Menkominfo Sebut Anggaran sebagai Penyebab Instansi Tak "Backup" Data di PDN

- Serangan siber ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) diketahui berdampak terhadap layanan 282 instansi pemerintahan yang tidak memiliki backup data. Sementara itu, hanya 44 kementerian/lembaga negara yang memiliki backup.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, sebenarnya mereka memiliki fasilitas backup data, tetapi para tenant disebut kesulitan menggunakan fasilitas itu.
Keterbatasan anggaran disebut Budi sebagai salah satu alasan para tenant atau instansi kesulitan melakukan backup data yang disimpan di Pusat Data Nasional.
"Seandainya kalau boleh jujur, kadang tenant juga kesulitan melakukan pengadaan infrastruktur backup, karena persoalan keterbatasan anggaran atau kesulitan menjelaskan urgensi backup kepada otoritas keuangan atau auditor," kata Budi Arie dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi I DPR pada Kamis (27/6/2024) sore.
Budi menjelaskan bahwa fasilitas backup data tersedia di setiap site Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), baik itu yang dikelola Telkom maupun Lintasarta.
Budi melanjutkan, jumlah virtual machine yang ter-backup di Surabaya adalah 1.630, atau 28,5 persen dari total kapasitas 5.709 virtual machine.
Baca juga: Penjelasan Menkominfo di DPR soal Serangan Ransomware Dinilai Mengecewakan
Virtual machine (VM) merupakan sumber daya komputasi yang menggunakan perangkat lunak untuk menjalankan program, bukan komputer fisik.
Budi menambahkan, pihaknya terus mendorong para tenant untuk melakukan backup karena fasilitas yang tersedia masih mencukupi. Sebab, selama ini backup data masih bersifat opsional bagi para tenant.
"Namun, kebijakan itu kembali ke para tenant. Ini bukan menyalahkan tenant, ini jadi evaluasi bersama," kata Budi.
Sebenarnya pun semua tenant dikatakan bisa melakukan backup. Sebab, menurut Direktur Network dan IT Solution Telkom Herlan Wijanarko, fasilitasnya mencukupi.
"Tenant itu kapasitasnya 5.709 virtual machine, backup kita ada 6.000 VM. Seandainya seluruh tenant me-request backup, mesin backup itu cukup. Kita juga punya cold storage di Batam, dengan kapasitasnya 2.000 VM, dan bisa di-request diperbesar sesuai kebutuhan," katanya.
Mekanisme backup tersebut menggunakan tiket. Sebanyak 44 tenant yang memiliki backup data yang sudah disinggung sebelumnya, mempunyai tiket untuk request backup.
"Sehingga pada saat kejadian (serangan ransomware), mereka punya backup baik di mesin PDN Surabaya dan di Batam," ungkap Herlan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Terkait apakah para tenant diberi tahu wajib melakukan backup sendiri, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, tanggung jawab terhadap fasilitas ada di tangan Kominfo, tapi tanggung jawab backup data memang berada di tangan tenant.
Baca juga: Data PDNS Kena Ransomware dan Tak Ada Backup, DPR: Ini Kebodohan
Backup akan diwajibkan
Budi Arie kemudian mengatakan bahwa backup data akan diwajibkan.
Terkini Lainnya
- Arti Kata “Stecu”, Bahasa Gaul yang Lagi Viral di TikTok
- Pengguna iOS 18.4 Kini Tidak Bisa Downgrade OS Lagi
- Cara Memasukkan Musik di Status WhatsApp di iPhone
- Setelah 15 Tahun, Instagram Akhirnya Siapkan Aplikasi Khusus iPad
- Mau Beli iPhone 16? Pertimbangkan 8 Hal Ini Dulu
- Cara Mengaktifkan MFA ASN Digital di asndigital.bkn.go.id untuk PNS dan PPPK
- Saham Apple Naik 15 Persen setelah Pengumuman Tarif Trump
- Trump Tunda Tarif Impor, Pasar Kripto "Menghijau"
- 5 HP Samsung Ini Tak Akan Lagi Dapat Update Software
- Gemini Live Hadir di 4 HP Android Ini, Bawa Visual Real-Time dan Screen Sharing
- 10 HP Terlaris di Indonesia
- HP Realme Narzo 80x dan Narzo 80 Pro Resmi, "Saudara" tapi Beda Spek
- Link dan Cara Cek Penerima PIP Kemendikbud 2025 Online, Cair Hari Ini
- Perang Tarif dengan China, Trump "Pede" AS Bisa Produksi iPhone Sendiri
- Instagram Hapus Fitur Notes di Reels dan Feeds karena Tak Laku
- Kepala BSSN: Hanya 2 Persen Data di PDNS 2 Surabaya yang Di-"backup"
- Penjelasan Menkominfo di DPR soal Serangan Ransomware Dinilai Mengecewakan
- Data PDNS Kena Ransomware dan Tak Ada "Backup", DPR: Ini Kebodohan
- Smartphone OnePlus Ace 3 Pro Dirilis, OnePlus 12 tapi Versi "Lite"
- Nokia Beli Infinera Rp 37 Triliun demi Perluas Jaringan Optik