Identik sebagai Medsos "Boomer", Facebook Bikin Strategi untuk Rayu Gen Z
- Seiring banyaknya pilihan media sosial (medsos), popularitas Facebook bagi kalangan muda khususnya generasi Z (orang kelahiran 1997-2012) terbilang minim.
Dibanding gen Z, Facebook justru identik dengan generasi boomer, yaitu mereka yang lahir tahun 1946-1964.
Kondisi ini juga disadari oleh internal Facebook sehingga perusahaan menyusun strategi agar media sosialnya dilirik gen Z.
Dalam sebuah acara di New York City pada Jumat (31/5/2024), eksekutif Facebook memaparkan sejumlah siasat agar platformnya menjadi lebih relevan dengan anak muda setidaknya sampai 20 tahun ke depan.
Baca juga: Jumlah Pengguna Facebook Tembus 3 Miliar walau Ditinggal Gen Z
Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
"Kami tetap mendukung semua orang, tetapi kami juga menyadari bahwa supaya relevan, kami harus membangun (sesuatu) untuk gen Z," kata Head of Facebook, Tom Alison.
"Mereka (gen Z) menginginkan cara untuk mengeksplorasi minat baru dan mereka ingin menemukan orang hingga pakar yang berbagi minat tadi. Dan di situlah menurut kami peran Facebook," lanjut eksekutif Facebook itu.
Facebook juga membagikan strategi serupa untuk menjaring minat gen Z lewat blognya. Berikut rinciannya.
Fokus ke pengguna dewasa muda
Facebook mendapati bahwa lebih dari 40 juta pengguna dewasa muda di Amerika Serikat (AS)/Kanada adalah pengguna aktif harian (daily active users/DAU). Jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Nah, generasi muda tersebut saat ini dinilai sedang melakukan transisi, baik itu kuliah, mulai bekerja hingga hidup mandiri di apartemen sendiri. Untuk membantu transisi mereka, Facebook akan berperan menampilkan penawaran furnitur menarik lewat Facebook Marketplace.
Mereka juga bisa menjelajahi minat lewat Facebook Reels atau Group, berkomunikasi dengan komunitas lokal atau UMKM, hingga menemukan orang yang disukai lewat fitur Facebook Dating.
Semua fitur itu diklaim sudah mengalami peningkatan sehingga lebih mudah ditemukan pengguna. Namun, Facebook tak merinci bagaimana mekanisme sebelum atau setelah peningkatan itu diterapkan.
Chatbot AI
Facebook juga mengeklaim pihaknya meningkatkan teknologi di balik rekomendasi Reels dan Feed agar bisa lebih efektif dari sebelumnya. Dalam praktiknya, Facebook memakai arsitektur model baru untuk AI yang bertugas merekomendasikan konten.
Media sosial bikinan Mark Zuckerberg ini menyatakan teknologi itu sudah diuji coba lewat Facebook Reels dan dinilai lebih baik dibanding sebelumnya. Karena itu, teknologi yang sama akan dipasang di semua ekosistem video Facebook, termasuk untuk di Feed.
Facebook juga membangun AI generatif yang didasarkan model bahasa besar (Larga Language Model/LLM) Meta, Llama.
Baca juga: Meta Perkenalkan Code Llama, AI Khusus untuk Coding
Terkini Lainnya
- Apakah Menyetujui Cookie di Website Selalu Aman? Ini Penjelasannya
- Fungsi VPN untuk Mengakses Internet yang Perlu Diketahui
- 5 Besar Vendor Smartphone Dunia Akhir 2024 Versi Canalys
- OpenAI Rilis Fitur Tasks untuk ChatGPT, Ini Fungsinya
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Meluncur Besok, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasi Oppo Reno 13 di Indonesia
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Earbuds Nothing Ear (open) Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,5 Juta
- Link Download Red Note, Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai
- Minggu, TikTok Dikabarkan Tutup Aplikasi di AS
- Induk Facebook PHK 3.600 Karyawan yang Kurang Kompeten
- Bos Instagram Bocorkan Jenis Konten yang Bakal Sering Dimunculkan di IG Tahun Ini
- Pilih Cloud Storage atau Hard Drive, Mana yang Ideal?
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Honkai Star Rail 3.0 Meluncur, Ada 7 Update Karakter, Area, dan Mekanisme Game
- 10 Smartphone "GenAI" Terlaris Awal 2024
- Saat Tim Mobile Legends Indonesia Jadi Incaran Dunia...
- Jadwal Maintenance Game "Genshin Impact" 4.7, Bawa Tiga Karakter Baru
- Modus Kejahatan iPhone Palsu Rusak, Apple Rugi Rp 200 Miliar
- Aktivis Korsel Kirim 5.000 Flash Disk ke Korut, Ini Isinya