"Utang" Apple, Belum Punya Pabrik dan Toko Sendiri di Indonesia
- CEO Apple Tim Cook datang ke Indonesia dan bertemu Presiden Joko Widodo hari ini, Rabu (17/4/2024). Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, keduanya akan membicarakan soal investasi di Tanah Air.
Bicara soal investasi, Apple sendiri saat ini masih punya "utang" di Indonesia. Pertama, Apple belum memiliki pabrik di Indonesia. Kedua, toko fisik Apple Store pun belum ada di sini. Produk-produk Apple yang dijual di Indonesia disalurkan melalui distributor resmi.
Baca juga: Negara Tetangga Sudah Punya Toko Fisik Apple Store, Indonesia Kapan?
Indonesia sendiri sejatinya mewajibkan vendor smartphone yang masuk Tanah Air untuk memenuhi kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Beda dengan vendor smartphone lainnya, Apple memilih jalur investasi riset dan pengembangan untuk memenuhi TKDN guna memasarkan iPhone di Indonesia.
Cara itu membuat Apple terkesan "spesial" karena lain dari yang lain, macam Samsung, Oppo dan sebagainya.
Mengacu Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 65 Tahun 2016, ada beberapa skema yang bisa dipilih masing-masing vendor ponsel untuk memenuhi kandungan lokal pada perangkat yang akan dipasarkan di Indonesia.
Skema pertama yaitu lewat jalur perangkat keras (hardware), misalnya dengan membangun manufaktur ponsel atau merakit ponsel di pabrik lokal di Indonesia.
Skema kedua yaitu lewat software, di mana vendor bisa menggandeng developer atau pengembang lokal.
Kemudian skema ketiga yakni memberikan komitmen investasi dalam jumlah tertentu dan direalisasikan secara bertahap.
Dari ketiga skema itu, Apple memilih skema ketiga dengan investasi bidang riset dan pengembangan. Salah satunya lewat program Apple Developer Academy untuk mengembangkan talenta developer di Tanah Air.
Sementara vendor lain seperti Samsung hingga Oppo, memilih membangun pabrik sendiri di Tanah Air. Mereka juga membangun toko ritel resmi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca juga: CEO Apple Tim Cook Bertemu Jokowi Hari Ini, Bahas soal Investasi
Adapun Apple belum memiliki pabrik atau toko resmi di Indonesia, setidaknya hingga saat ini. iPhone yang selama ini beredar di Tanah Air merupakan produk impor.
Konsumen yang ingin membeli iPhone atau gadget Apple lainnya hanya punya opsi untuk membeli produk resmi dari mitra Apple di Tanah Air, seperti iBox Indonesia atau Digimap.
Tanda-tanda Apple Store di Indonesia makin kuat
Tanda-tanda Apple akan membuka Apple Store di Indonesia pun kian menguat.
Kabar ini awalnya mencuat dari munculnya akun YouTube resmi Apple berbahasa Indonesia. Akun YouTube dengan handle @AppleIndonesia itu memposting sejumlah video yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Terkini Lainnya
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- Oppo Find X8 Pro Punya Tombol "Quick Button", Apa Fungsinya?
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- Indonesia Juara Umum Kompetisi E-sports Dunia IESF 2024
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Pemerintah AS Desak Google Jual Browser Chrome
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- Cara Pakai Rumus CEILING dan FLOOR di Microsoft Excel
- Cisco Umumkan Perangkat WiFi 7 Access Point Pertama, Kecepatan Tembus 24 Gbps
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Oppo A1s dan Oppo A1i Meluncur dengan Chip Dimensity 6020
- 5 Aplikasi Pelacak Nomor HP buat Hindari Penipuan, Ada GetContact, Truecaller, dll
- Arti “Pick Me”, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Media Sosial
- 5 Cara Translate File PDF Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia, Mudah dan Praktis
- Penyalahgunaan AI: Media Sintetik Pembobol Rekening Rp 400 M