Facebook Messenger Akhirnya Aktifkan Enkripsi "End-to-End" Secara Default
- Perusahaan induk Facebook, Meta, akhirnya menepati janjinya untuk meningkatkan keamanan kepada seluruh pengguna Messenger dan Facebook.
E2EE sebenarnya sudah hadir di Messenger sejak 2016, namun sifatnya masih opt-in alias opsional. Kini, seluruh percakapan yang terjadi bakal dienkripsi oleh sistem keamanan end-to-end encryption (E2EE/enkripsi ujung-ke-ujung) secara default (bawaan).
E2EE berlaku untuk percakapan teks maupun voice di Messenger dan Facebook. Dengan demikian, isi percakapan hanya bisa diketahui oleh pengirim dan penerima pesan.
Dalam penjelasan di blog resmi Meta, Jumat (8/12/2023), Kepala Messenger Loredana Crisan mengatakan bahwa Meta membutuhkan waktu lama hingga bertahun-tahun untuk menggulirkan E2EE secara default karena ingin memastikan semua hal bisa berjalan lancar.
Baca juga: Meta Kembali Pisahkan Chat Messenger dan Instagram
"Para engineer, kriptografer, desainer, ahli kebijakan, dan manajer produk kami telah bekerja tanpa mengenal lelah untuk membangun ulang fitur-fitur Messenger dari awal," tulis Crisan.
“Kami bekerja sama dengan para ahli, akademisi, advokat, dan pemerintah untuk mengidentifikasi risiko dan membangun mitigasi demi memastikan privasi dan keamanan bisa berjalan seiring waktu,” imbuhnya.
Menurut Crisan, pengaktifan E2EE tidak akan mengorbankan fitur-fitur lain di Messenger. Pengguna tetap bisa menggunakan hal-hal seperti themes dan custom reactions sambil mendapatkan pesan yang terenkripsi.
Dengan E2EE, tiap pesan yang dikirim lewat Facebook dan Messenger dikunci oleh enkripsi serta hanya bisa dibuka oleh penerimanya. Meta sekalipun tidak akan bisa mengintip isi pesan atau menyerahkannya ke pihak otoritas.
Sebagamana dihimpun KompasTekno dari The Verge, pada 2019, CEO Meta Mark Zuckerberg pernah mengungkapkan visinya untuk menerapkan enkripsi ujung ke ujung di semua layanan perpesanan dari perusahaan tersebut.
Baca juga: Fitur Broadcast Channel Kini Hadir di Facebook dan Messenger
“Saya percaya masa depan komunikasi akan kian bergeser ke layanan pribadi dan terenkripsi, di mana orang-orang yakin apa yang mereka katakan tetap aman, serta pesan/konten yang dibagikan tidak bertahan selamanya,” ujar Zuckerberg dalam unggahannya di Facebook.
Meskipun demikian pengaktifan E2EE di Facebook dan Messenger secara default digulirkan secara bertahap. Untuk pengguna yang belum kebagian, E2EE masih akan bersifat opt-in alias opsional.
Perpesanan di media sosial lainnya milik Meta, Instagram, juga belum mendapat fitur serupa. Agustus lalu, Meta mengatakan bahwa E2EE default akan menyusul hadir di Instagram dalam waktu dekat setelah Messenger.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- "Call of Duty Mobile" Season 11 Meluncur, Ada Mode Baru dan Peta Bersalju
- Menilik Geliat Pasar Smartphone Lipat di Indonesia, Siapa Paling Unggul?
- Nugroho Dikabarkan Jadi Direktur Utama Telkomsel Gantikan Hendri Mulya Syam
- 45 HP Oppo yang Dapat ColorOS 14 Bulan Ini, Termasuk di Indonesia
- Daftar Pemenang The Game Awards 2023, Baldur's Gate 3 Jadi Game Terbaik