Sam "ChatGPT" Altman Dipecat, Co-founder OpenAI Ikutan Mundur
- Pendiri sekaligus CEO OpenAI Sam Altman, dipecat dari jabatannya secara mendadak pada Jumat (17/11/2023).
Hal ini pun memicu co-founder sekaligus Presiden dan Chairman OpenAI Greg Brockman, untuk ikut Sam Altman keluar dari perusahaan pembuat ChatGPT itu.
Greg Brockman mengumumkan resign atau mengundurkan diri dari OpenAI setelah Sam dipecat. Brockman pun menulis pesan undur diri dan dikirim ke tim OpenAI, kemudian diunggah lewat di X/Twitter berbunyi sebagai berikut.
"Saya bangga dengan apa yang kita bangun bersama sejak memulai ini 8 tahun lalu di apartemen saya. Kita telah melalui banyak hal berat dan hari-hari baik bersama, mencapai banyak hal yang tak mungkin. Tapi berdasarkan kabar hari ini (Sam dipecat), saya keluar (dari OpenAI)," tulis Brockman.
"Saya mendoakan yang terbaik untuk OpenAI. Saya akan terus percaya pada misi membuat Artificial general intelligence (AGI) yang aman untuk semua manusia," lanjut Brockman.
Baca juga: Bos ChatGPT Sam Altman Mendadak Dipecat dari OpenAI
After learning today’s news, this is the message I sent to the OpenAI team: # pic.twitter.com/8x39P0ejOM
— Greg Brockman (@gdb) November 18, 2023
Brockman ikut mendirikan OpenAI bersama Altman pada 2015. Selama ini, Greg Brockman juga merupakan orang kepercayaan Sam.
Peneliti senior OpenAI juga resign
Laporan dari The Information, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (20/11/2023), tiga peneliti senior di OpenAI tersebut juga telah berhenti karena alasan yang sama.
Ketiga peneliti tersebut adalah Jakub Pachocki, direktur penelitian di OpenAI yang baru-baru ini mendapat penghargaan dari Altman atas kontribusinya terhadap pengembangan GPT-4.
Dua lainnya adalah Aleksander Madry, kepala tim yang mengevaluasi potensi risiko AI dan Szymon Sidor, peneliti selama tujuh tahun di startup tersebut.
Keputusan OpenAI untuk berpisah dengan Altman disebut karena perbedaan pendapat yang signifikan antara CEO dan dewan direksi, terutama dengan Ilya Sutskever, salah satu pendiri dan kepala ilmuwan.
Perbedaan pendapat tersebut berpusat pada keamanan AI, laju perkembangan teknologi, dan komersialisasi perusahaan.
Baca juga: Mira Murati Jadi CEO Sementara OpenAI, Gantikan Sam Altman
Ketidaksepakatan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi OpenAI dalam mengembangkan kecerdasan buatan (AI) yang etis.
Hal ini merupakan kekhawatiran berkelanjutan bagi organisasi ini sejak awal berdirinya. Konflik serupa di masa lalu mengakibatkan Elon Musk yang ikut membangun OpenAI akhirnya keluar dari dewan direksi pada tahun 2018.
Terkini Lainnya
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya
- Cara Menghapus Akun Google di HP dengan Mudah dan Cepat
- Tabel Spesifikasi Realme Note 60x dan Harganya, Mulai Rp 1 Jutaan
- Sah, Pemblokiran TikTok di AS Dekati Kenyataan
- iPhone 17 Series dan iPhone SE 4 Bakal Lebih Mahal?
- Mira Murati Jadi CEO Sementara OpenAI, Gantikan Sam Altman
- YouTube Rilis Tools AI untuk Bikin Lagu Pakai Suara Charlie Puth, Demi Lovato dkk
- HP Vivo V29 Varian Warna Merah Ternyata Paling Diincar Pembeli
- Vivo X100, HP Pertama Ber-chip Dimensity 9300 Masuk Indonesia 2024
- Twilio Rilis B2B Edition untuk Pahami Pelanggan secara Utuh