Microsoft Copilot Studio Resmi, Pengguna Bisa Bikin Chatbot AI Buatan Sendiri
- Setelah mengumumkan penggantian nama Bing Chat menjadi Copilot di momen Microsoft Ignite 2023 pekan ini, Microsoft kini resmi meluncurkan layanan baru bernama Copilot Studio.
Copilot Studio merupakan platform untuk membuat robot percakapan (chatbot) AI Copilot yang bisa disesuaikan sedemikian rupa (custom) sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan penggunanya.
Jika dibayangkan, Copilot Studio mirip seperti GPTs dari OpenAI yang diumumkan pekan lalu. GPTs Platform bisa dipakai untuk membuat versi ChatGPT yang lebih sesuai dengan keinginan pengguna.
Baca juga: OpenAI Umumkan GPT-4 Turbo dan GPTs
Kembali ke Copilot Studio, sederhananya ini merupakan produk software-as-a-service (SaaS) yang masuk ke dalam paket layanan berbayar Microsoft 365 Copilot.
Dengan Copilot Studio, para pemilik bisnis dan perusahaan yang memakai layanan Microsoft 365 bisa membuat chatbot Copilot mereka sendiri sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
Hal-hal yang bisa diatur via Copilot Studio mencakup alur dan pemrosesan data secara otomatis, pemilihan dan pemilahan data, pembuatan data baru, proses analisis data, pengelolaan data, dan lain sebagainya.
Dengan begitu, asisten digital Copilot bikinan suatu perusahaan bisa dipakai oleh para karyawannya untuk memenuhi kepentingan pekerjaan supaya berjalan dengan lancar dan lebih efisien.
Head of Modern Work and Business Applications Microsoft, Jared Spataro mengeklaim bahwa pembuatan asisten digital Copilot via Copilot Studio cukup mudah, lantaran bisa mengandalkan bahasa sehari-hari dan menu grafis yang ada di dalam aplikasi.
"Cukup dengan memasukkan kueri dengan bahasa pengguna sehari-hari atau menu di dalam aplikasi, sistem Copilot Studio nantinya bisa memaparkan desain serta fungsi apa saja yang bisa dimiliki oleh suatu custom Copilot," ujar Jared, dikutip KompasTekno dari TheVerge.
Selain membuat chatbot Copilot custom, Copilot Studio, lanjut Jared, juga bisa digunakan para admin IT untuk memantau pemakaian Copilot oleh karyawan, termasuk siapa saja yang bisa membuat custom Copilot via Copilot Studio.
Baca juga: OpenAI Umumkan GPT-4, Penerus ChatGPT yang Lebih Canggih
Lalu, layanan ini juga bisa digunakan sebagai penghubung dengan layanan serupa lainnya milik OpenAI, yaitu GPT Platform untuk proses integrasi Copilot dan ChatGPT versi custom yang sudah disesuaikan perusahaan masing-masing.
Copilot Studio juga bisa diintegrasikan berbagai layanan AI milik Microsoft, seperti Microsoft Azure OpenAI Studio, Azure Cognitive Services, Azure Bot Service, dan layanan AI Microsoft lainnya.
Untuk ketersediaan, Copilot Studio sudah bisa dipakai para perusahaan dan pebisnis mulai hari ini, Kamis (16/11/2023). Informasi mengenai produk SaaS terbaru Microsoft ini bisa disimak dalam tautan berikut ini.
Terkait Copilot Studio, software ini sendiri merupakan satu dari sekian banyak hal baru yang diumumkan Microsoft lewat gelaran Ignite 2023 pekan ini.
Selain layanan tersebut, Microsoft sebelumnya juga mengumumkan penggantian nama dari Bing Chat menjadi Copilot, serta meluncurkan dua chip AI baru bikinan perusahaan yang bernaam Maia 100 dan Cobalt 100.
Kedua chip AI ini digunakan untuk mendukung sekaligus mengakselerasi beban kerja (workloads) AI di berbagai komputer data center yang memakai layanan cloud dan AI Microsoft Azure.
Baca juga: Chatbot AI Bing Ganti Nama Jadi Copilot, Punya Domain Sendiri Mirip ChatGPT
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- OpenAI Tutup Sementara Pendaftaran ChatGPT Plus, Efek Terlalu Banyak Dipakai
- Samsung Rilis T5 Evo, SSD Eksternal Mungil dengan Kapasitas Terbesar
- Hasil "Mobile Legends" MPLI 2023 Hari Pertama, RRQ dan Evos Takluk
- Microsoft Umumkan 2 Chip AI Buatan Sendiri, Maia 100 dan Cobalt 100
- TikTok "PDKT" dengan Marketplace Lokal demi Buka Lagi TikTok Shop di RI