Pria di Arab Saudi Dihukum Mati gara-gara Tweet Kritikan
- Pengadilan Arab Saudi menjatuhkan hukuman mati kepada seorang pria atas unggahannya di Twitter, alias X. Pria tersebut diketahui melontarkan kritik terhadap Kerajaan Saudi, khususnya Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Pria bernama Mohammed bin Nasser al-Ghamdi ini memiliki latar belakang profesi sebagai pensiunan guru sekolah yang tinggal di Kota Makkah, Arab Saudi.
Dari laporan yang beredar, hukuman yang dijatuhkan pengadilan sejalan dengan upaya Putra Mahkota yang ingin membasmi segala jenis macam pembangkangan di kerajaan.
Sementara itu, kritik yang dilontarkan Nasser al-Ghamdi disebut menyinggung proyek pembangunan besar-besaran Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan kesepakatan diplomatiknya untuk meningkatkan portofolionya secara global.
Baca juga: Game The Last of Us Part II Dilarang Beredar di Arab Saudi
Maka dari itu, dokumen pengadilan mencatat tuduhan-tuduhan yang dikenakan al-Ghamdi mencakup mengkhianati agama, mengganggu keamanan masyarakat, membuat konspirasi melawan pemerintah, dan menindas kerajaan dan putra mahkota.
“Hukuman mati al-Ghamdi akibat twitnya sangat mengerikan, tetapi hal tersebut sejalan dengan regulasi ketat yang tengah meningkat dari otoritas Saudi,” jelas Kepala Pemantauan dan Advokasi di Kelompok ALQST, Linda Alhathloul, yang berbasis di London.
Kasus serupa sudah pernah terjadi sebelumnya. Seorang mahasiswi doktoral, Salma al-Shehab dijatuhi hukuman penjara selama 34 tahun karena menyebarkan rumor dan membagikan ulang (repost/retweet) unggahan para aktivis lainnya.
Menurut Alhathloul, protes terhadap hukuman penjara untuk kebebasan berbicara, menyuarakan ketidakadilan terhadap Salma al-Shebab masih belum cukup. Pihak berwenang tampaknya berupaya menggandakan penindasannya melalui kasus terbaru ini.
“Hukuman penjara lama yang dikeluarkan untuk kebebasan berbicara, seperti 27 tahun melawan Salma al-Shebab (tampaknya) masih belum cukup. Pihak berwenang telah mengambil masalah ini sebagai upaya baru untuk menggandakan penindasan mereka,” tambah Alhathloul.
Baca juga: Dua Mantan Pegawai Twitter Dituduh Jadi Mata-mata Arab Saudi
“Mereka (pihak berwenang) mengirimkan pesan yang jelas dan bersifat mengancam, bahwa tidak ada (satu orang pun) yang aman dan unggahan Anda bahkan bisa membuatmu terbunuh,” imbuhnya.
Tekanan terhadap aktivis
Masih belum diketahui lebih lanjut alasan pihak berwenang menargetkan al-Ghamdi sebagai pembangkang. Para pejabat atau kerajaan belum memberi komentar mengenai hukuman yang dijatuhkan Pengadilan Kriminal Khusus Arab Saudi terhadap Nasser al-Ghamdi.
Namun, saudara laki-laki dari Nasser al-Ghamdi adalah Saeed bin Nasser al-Ghamdi. Ia merupakan kritikus pemerintah Saudi yang terkenal dan tinggal di Inggris.
Menurut Saeed, hukuman mati yang dijatuhkan oleh pengadilan terhadap saudaranya hanya sebagai upaya untuk membuat dirinya marah. Agar Saeed memutuskan untuk kembali tinggal di Saudi.
“Keputusan palsu ini bertujuan untuk membuat saya marah secara pribadi, setelah para penyidik gagal membuat saya kembali ke negara tersebut,” tulis Saeed di Twitter pribadinya.
Sebagaimana dikutip KompasTekno dari AP News, Jumat (1/9/2023), Arah Saudi kerap menggunakan metode penangkapan yang cukup unik. Pihak berwenang bakal menargetkan salah satu anggota keluarga dari aktivis yang membangkang.
Terkini Lainnya
- Jenis-jenis Aplikasi yang Harus Dihapus di HP Android biar Memori Tidak Cepat Penuh
- Xiaomi Redmi 14R Meluncur dengan Snapdragon 4 Gen 2, mulai Rp 2 Jutaan
- ZTE Nubia V60 Design Resmi di Indonesia, HP "Boba" Harga Rp 1 Jutaan
- Tablet Infinix Xpad Versi 4G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Terungkap, Hacker Pembobol Indodax dari Korea Utara
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Inilah Foto Penampakan Permukaan Bulan yang Diambil Robot Penjelajah India
- Alasan Hacker Masa Kini Lebih Mengincar Smartphone ketimbang Laptop
- Indonesia Lolos ke Playoff Mobile Legends IESF 2023
- Jadi HP Android Terlaris di Dunia, Ini Harga Samsung Galaxy A14 Terbaru
- Huawei Mate 60 Meluncur, Punya Fitur Komunikasi Satelit