cpu-data.info

Alasan Hacker Masa Kini Lebih Mengincar Smartphone ketimbang Laptop

Managing Director Asia Pacific Kaspersky Adrian Hia ketika berbicara dalam Kaspersky Asia Pacific Cyber Security Weekend di Jimbaran, Bali, Kamis (26/8/2023)
Lihat Foto

- Smartphone bisa dibilang selalu dibawa ke mana pun penggunanya pergi. Perangkat yang satu ini mungkin lebih sering dipakai ketimbang gadget lain, seperti tablet ataupun komputer jinjing, selain dimiliki lebih banyak orang.

Peretas (hacker) masa kini pun menyesuaikan diri dengan kebiasaan pengguna masa kini yang bergeser ke smartphone sebagai andalan sehari-hari. Apalagi, menurut Managing Director Asia Pacific Kaspersky Adrian Hia, perangkat mobile juga relatif lebih mudah diserang.

Alasannya, jelas Hia, adalah karena perhatian soal keamanan relatif lebih rendah menyangkut smartphone. Dia mencontohkan bahwa hampir semua komputer/laptop pasti memiliki antivirus, setidaknya versi gratis. Beda halnya dengan ponsel.

"Di kawasan Asia Tenggara, data kami menunjukkan bahwa hanya 20-an persen pengguna smartphone saja yang memasang antivirus di perangkatnya," ujar Hia di sela acara Kaspersky Asia Pacific Cyber Security Weekend di Bali, pekan lalu.

Baca juga: Gelar Acara di Bali, Kaspersky Bahas Bahaya dan Manfaat AI untuk Sekuriti

Pemasangan antivirus memang tak menjamin keamanan 100 persen. Namun, Hia mengatakan bahwa hal tersebut bisa mengurangi risiko menjadi korban kejahatan siber yang disebutnya makin hari makin mengincar pengguna smartphone.

Sebab, lanjutnya, populasi smartphone juga lebih banyak dibanding perangkat lain. Pengguna laptop pasti memiliki ponsel juga, tapi pengguna ponsel belum tentu punya laptop. Karakter pengguna smartphone juga beragam dan tidak semuanya awas soal keamanan.

Hia mencontohkan, pengguna berusia lanjut yang tidak tech savvy atau paham teknologi rentan dimanipulasi oleh hacker. Misalnya untuk scamming atau instalasi malware yang menyamar seolah dari sumber resmi.

Baca juga: Kaspersky Sarankan Keamanan Siber Masuk Kurikulum Sekolah

"Para hacker mengincar low hanging fruit (sasaran yang gampang diserang). Pengamanan pengguna terharap smartphone memang relatif lebih rendah dibanding komputer," ujar Hia.

Cara mengamankan smartphone dari malware

Buat hacker, keuntungan lainnya dari menyasar smartphone adalah banyaknya informasi pribadi yang biasa disimpan pengguna di perangkat tersebut dan bisa dimanfaatkan untuk kejahatan digital, mulai dari akun sosmed hingga aplikasi perbankan.

Kaspersky pun mencatat kenaikan angka malware yang mengincar smartphone. Pada 2022, laporan Kaspersky menyebutkan ada lebih dari 1,6 juta malware atau installer program jahat yang terdeteksi.

Secara spesifik, trojan mobile banking untuk mencuri data online banking dan pembayaran digital mengalami kenaikan tajam. Jumlahnya tercatat sebanyak lebih dari 196.000 di 2022, dua kali lebih banyak dari 2021.

"Seiring dengan perubahan hidup kita yang makin bergantung kepada device mobile, semakin penting pula kesadaran untuk waspada terhadap ancaman mobile dan mengambil langkah untuk melindungi diri," tulis pakar keamanan Kaspersky, Tatyana Shiskova.

Baca juga: 3 Cara Cek Link Berbahaya atau Tidak untuk Menghindari Malware dan Phishing

Sebagai langkah preventif, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengamankan smartphone dari malware, sebagaimana dijelaskan oleh Kaspersky.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat