3 Cara Cek Link Berbahaya atau Tidak untuk Menghindari Malware dan Phishing
![Cara cek rekening penipu secara online dengan mudah melalui website resmi](https://asset.kompas.com/crops/CbXolxPtmbUPweiwq2iMWPas5c4=/0x0:780x520/750x500/data/photo/2023/01/29/63d564acca080.jpg)
- Saat berselancar di internet atau tidak sengaja menerima link tertentu dari aplikasi chatting, seperti WhatsApp, penting bagi pengguna untuk tidak asal klik link/tautan tersebut.
Pasalnya, saat ini banyak kejahatan siber yang membahayakan ponsel Anda. Salah satunya denga disusupi malware maupun menjurus pada kejahatan phishing melalui link mencurigakan.
Para pelaku biasanya memanfaatkan link tersebut untuk menjebak pengguna. Tujuannya pun tentu berbeda-beda. Mulai dari mencuri data pribadi hingga menguras rekening bank, dan lainnya. Untuk itu, bagi Anda yang menerima link mencurigakan, dapat mengeceknya terlebih dahulu di tiga situs berikut ini, mulai dari Google Transparansi, Safe Web, dan Who Is.
Ketiga situs ini membantu pengguna untuk mengecek apakah link yang dituju aman, kredibel, dan tidak membahayakan. Apabila terdeteksi membahayakan, situs akan memberikan kode atau peringatan tertentu pada laporannya.
Lantas, bagaimana cara cek link berbahaya atau tidak? Selengkapnya berikut ini KompasTekno merangkum tutorialnya.
Baca juga: 5 Kejahatan Siber yang Paling Berbahaya dan Merugikan
Cara cek link mencurigakan via laporan transparansi Google
![Google Safe Browsing](https://asset.kompas.com/crops/_BD-tP6EvwbyfXhSFTLRTa5eur4=/0x0:2160x1440/750x500/data/photo/2023/06/20/64915a9a8bce7.png)
- Buka situs #
- Salin link/tautan yang akan dicek pada kolom cek status
- Kemudian klik ikon bilah pencarian
- Nantinya Google akan menampilkan laporan status situs tersebut. Apabila link aman, maka laporan akan menampilkan "Tidak ditemukan konten yang tidak aman"
Cara cek link berbahaya atau tidak lewat Safe Web Norton
![Safe Web Norton](https://asset.kompas.com/crops/91lpiqiKnBS7Foift5WZHG1vLbQ=/0x0:2160x1440/750x500/data/photo/2023/06/20/64915d00ec980.png)
Buka situs #
Salin link/tautan yang akan dicek pada kolom cek status
Kemudian klik ikon bilah pencarian
Nantinya situs akan menampilkan laporannya beserta kategori situs yang dicek
Terdapat empat kategori laporan yang ditandai dengan empat ikon berbeda
Keterangan:
- Ikon OK hijau: mengartikan bahwa situs aman
- Ikon X peringatan merah: situs tidak aman dan berbahaya
- Ikon tanda seru: pengguna diharapkan berhati-hati, namun situs tidak menandakan berbahaya
- Ikon tanda tanya: situs tidak terdaftar dan kurang jelas
Cek link lewat situs Whois
![Cek link berbahaya atau tidak](https://asset.kompas.com/crops/N1S9_R24fF9dKzdepPvcP4WyLm4=/0x0:2160x1440/750x500/data/photo/2023/06/20/64915dee897d4.png)
Selanjutnya, Anda bisa mengecek situs atau link aman atau tidak dengan melihat siapa yang telah mendaftarkan nama domain situs tersebut. Saat mendaftarkan domain, setiap orang pasti akan mencantumkan informasi berupa kontak pribadi atau perusahaan.
Informasi yang tidak jelas dan tidak sinkron dapat terindikasi bahwa situs bisa jadi tidak aman dan pendaftar bisa jadi ingin menyembunyikan identitas aslinya. Cara mengeceknya dengan langkah berikut ini:
- Kunjungi situs #
- Tempelkan link yang ingin dicek di bagian bilah pencarian "Enter domain or IP"
- Klik ikon pencarian
- Selanjutnya, lihat laporan situs tersebut di bagian bawah
Baca juga: Ada Malware Berbahaya di iPhone, Menyusup lewat iMessage
Itulah cara cek link berbahaya atau tidak untuk menghindari malware atau phishing. Untuk meningkatkan keamanan Anda dari kejahatan siber, pengguna bisa mengulik cara mengenali situs web palsu di artikel "7 Cara Mudah Mengenali Situs Web palsu agar Terhindar dari Scam". Semoga membantu.
Terkini Lainnya
- Cara Buat NGL Link di Instagram...
- 6 Bahaya Menggunakan WiFi Publik untuk...
- Pre-Order Samsung Galaxy Z Fold 6...
- Kunci Dekripsi PDNS 2 Sudah Diberikan:...
- Ciri-ciri E-mail Phising yang Perlu Diwaspadai...
- 5 Cara Cek Nomor Telkomsel dengan...
- 7 Cara Cek Nomor XL dengan...
- Yakin Passwordmu Anti-Bobol? Cek Dulu di...
- Apple Minta Pengguna iPhone Tidak Pakai Browser Selain Safari
- Sejarah Emoji: Dari Ikon Sederhana hingga Bahasa Universal dalam Chatting
- Arti “Friendzone”, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Media Sosial
- Apple Bikin Iklan "Horor" untuk Takuti Pengguna Android
- Cara Mengembalikan Tampilan Status WA ke Bawah Seperti Semula, Mudah
- Cara Kunci Dokumen PDF Pakai Password biar Tidak Mudah Di-copy
- Terungkap, Ini Harga Konsol "Handheld" Asus ROG Ally X di Indonesia
- Genre Game yang Paling Diminati Gen Z dan Gen Alpha, Menurut Riset
- Riversong Rilis 3 Smartwatch Baru di Indonesia, Harga mulai Rp 500.000
- Intel Diam-diam Rilis Core i9-14901KE, CPU Flagship Tanpa E-core
- TWS Xiaomi Buds 5 Resmi dengan AI ANC dan Spatial Audio
- Gelang Pintar Xiaomi Smart Band 9 Meluncur, Baterai Tahan 21 Hari
- Keamanan Siber dan Urgensi "Upstream Regulation" (Bagian II-Habis)
- Riset Counterpoint: Pasar Smartphone Global Tumbuh, Xiaomi Paling Pesat
- Asisten AI Claude Hadir di Android, Download Gratis
- Samsung Siapkan 3 Tablet Flagship Baru di Indonesia, Meluncur Bareng Z Flip 5?
- Cara Membuat Outline Skripsi dengan Chat GPT dan Contoh Perintahnya
- 2 Cara Mengatasi Kualitas Video IG Reels yang Buram saat Diunggah
- Ini Dia Robot Android Mini Pertama di Dunia, Buatan Karyawan "Nomor 9" Xiaomi
- Steam Next Fest Digelar, Bisa Coba Ratusan Game Baru Gratis