Kaspersky Sarankan Keamanan Siber Masuk Kurikulum Sekolah

DENPASAR, - Individu pengguna seringkali menjadi titik lemah dalam rantai keamanan siber sebuah institusi. Ada saja orang yang tertipu mengeklik tautan phising sehingga berujung pada infeksi malware.
Untuk mengatasi persoalan ini, selain edukasi di lingkungan perusahaan, firma keamanan Kaspersky menyarankan penerapan pendidikan tentang keamanan siber sejak dini, yakni di lingkungan sekolah.
Managing Director Asia Pacific Kaspersky Adrian Hia mengatakan hal tersebut bisa dilakukan dengan menambahkan cybersecurity ke kurikulum sekolah.
Durasinya tak perlu berlama-lama, cukup beberapa jam dalam setahun sekadar untuk mengajarkan hal-hal yang umum digunakan sebagai modus dalam menipu korban oleh para kriminal siber.
Baca juga: Marak Serangan Siber Sistem Perbankan, SDM Bidang Cybersecurity Masih Jadi PR
Misalnya, tentang penggunaan teknologi deepfake yang mampu membuat sosok palsu dalam panggilan video yang mirip orang aslinya, atau segala macam jenis metode phishing untuk memancing klik, dan cara mengenalinya.
"Ini akan membantu meningkatkan kewaspadaan tentang keamanan siber sejak dari awal," ujar Hia dalam sesi wawancara Kaspersky Asia Pacific Cyber Security Weekend di Jimbaran, Kuta Selatan, Bali, Kamis (24/8/2023).
Dengan demikian, diharapkan para siswa sudah terbiasa mempraktikkan keamanan siber begitu mereka memasuki angkatan kerja.
Pelatihan keaman siber juga perlu untuk karyawan
Di lingkup perusahaan pun, Adrian menambahkan, pendidikan keamanan siber sebaiknya turut diterapkan agar orang-orang di dalamnya senantiasa waspada.
Dia mencontohkan bahwa hal tersebut dapat dilakukan dengan menggelar simulasi, misalnya perusahaan mengirim e-mail phising bohongan untuk melihat respon karyawan dan siapa saja yang terkena jebakan.
Dari sini bisa diperoleh informasi tentang kesiapan perusahaan dalam menghadapi serangan dan siapa saja karyawan yang dipandang perlu mendapat pelatihan tentang keamanan siber.
Baca juga: Catat, Berikut 6 Cara untuk Tingkatkan Keamanan Siber Perusahaan
"Supaya tidak membuat stres, prosesnya bisa digamifikasi sehingga lebih menyenangkan, seperti latihan kebakaran saja," ujar Adrian.
Edukasi tentang cybersecurity menurut dia perlu dilakukan oleh semua perusahaan dan institusi, baik yang berskala besar maupun kecil seperti UMKM. Sebab, serangan siber kerap tidak pandang bulu dan bisa menjangkiti siapapun.
"Karena itu, dalam pendapat saya pendidkan cybersecurity semestinya dijadikan bagian dari training karyawan baru," pungkasnya.
Terkini Lainnya
- Nvidia Rilis Zorah, Demo Game "GeForce RTX 50" yang Terlalu Nyata
- Bill Gates Pamer Kode Pertama Microsoft, Ada 150 Halaman
- Celah Keamanan Internet yang Eksis 23 Tahun Akhirnya Ditutup
- 21 Robot Manusia Ikut Half Marathon, Finish dalam 2 Jam 40 Menit
- Terungkap, Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- 50 Ucapan Selamat Hari Kartini 2025 yang Inspiratif buat Dibagikan ke Medsos
- 50 Link Twibbon Hari Kartini untuk Rayakan Emansipasi Wanita
- Menguji Performa Samsung Galaxy A36 Main Game Genshin Impact
- 2 Cara Menyimpan Foto di Google Drive dari HP dengan Mudah dan Cepat
- Kenapa Battery Health iPhone Turun? Ini Penyebab dan Cara Merawatnya
- Poco F7 Ultra: Spesifikasi dan Harga di Indonesia
- Jadwal MPL S15 Hari Ini 20 April, Onic Esports Vs Team Liquid
- HP Vivo V50 Lite 4G dan 5G Resmi di Indonesia, Ini Harga serta Spesifikasinya
- Spesifikasi dan Harga Poco F7 Pro di Indonesia
- Asus Rilis Monitor Khusus E-sports, Refresh Rate Sampai 610 Hz
- 50 Ucapan Selamat Hari Kartini 2025 yang Inspiratif buat Dibagikan ke Medsos
- Gelar Acara di Bali, Kaspersky Bahas Bahaya dan Manfaat AI untuk Sekuriti
- Oppo Rilis Charger Mobil dengan SuperVOOC 80 Watt di Indonesia
- Spesifikasi dan Harga MacBook Air 15 Inci di Indonesia
- Gamang Menerapkan Teknologi Telko
- Panduan Main "Metal Slug Awakening", Ada Mode Multiplayer di Level 12