India Batasi Impor Laptop dengan Lisensi untuk Genjot Produksi Dalam Negeri

- Pemerintah India resmi membatasi impor komputer personal (PC), laptop, hingga tablet mulai Agustus 2023 ini. Caranya, India kini mengharuskan vendor untuk mendapatkan lisensi khusus untuk impor laptop, tablet, dan PC.
Kebijakan ini diyakini diberlakukan sebagai strategi untuk menggenjot produksi laptop/PC lokal.
Sebab, selama ini, vendor bisa mengimpor laptop dan PC dari luar negeri secara bebas. Alhasil, mayoritas perangkat laptop impor ini dijual ke konsumen India tanpa melalui manufaktur atau proses perakitan di dalam negeri.
Firma riset Counterpoint Research memperkirakan, pasar laptop dan komputer pribadi India bernilai 8 miliar dollar AS (sekitar Rp 121,3 triliun) per tahunnya, namun dua pertiganya adalah hasil impor.
Baca juga: Setelah Laptop, Asus Bakal Rakit PC di Indonesia
Menurut laporan The Indian Express, total nilai impor laptop dan PC India pada periode 2022-2023 adalah sekitar 5,33 miliar dollar AS (sekitar Rp 80,7 triliun). Nah, dari jumlah itu, mayoritas atau 75 persen impor laptop dan PC berasal dari China. Nilainya mencapai 4,1 miliar dollar AS atau setara Rp 62 triliun.
Jadi, kebijakan ini bakal sangat berdampak kepada China, yang notabene merupakan negara eksportir utama laptop dan PC ke India.
Genjot produksi hardware lokal
Langkah pemberlakuan lisensi untuk impor laptop ini bakal berdampak pada pemain utama di industri PC India. Sebut saja seperti Apple, Samsung, Acer, Dell, LG Electronics, Lenovo, dan HP. Mereka adalah penjual utama laptop di pasar India.
Seorang pejabat pemerintah India mengungkapkan, pengiriman laptop dan PC yang telah dipesan masih diizinkan masuk ke India tanpa lisensi/izin hingga 31 Agustus 2023.
Jadi, mulai awal September, vendor harus mendapatkan lisensi impor untuk menjual laptop dan PC di India.
Atau, vendor perlu putar otak untuk meningkatkan manufaktur dan perakitan di India, sebagaimana yang diharapkan pemerintah. Langkah tersebut berpotensi membuat harga laptop, tablet, dan PC naik, tergantung pada bagaimana norma perizinan diterapkan.

Baca juga: Ponsel Fitur Wajib Punya Radio FM di India
Salah satu cara yang bisa ditempuh vendor adalah dengan mengajukan skema insentif terkait produksi (production-linked incentive/PLI) dalam produksi perangkat keras (hardware) TI. Program insentif yang disiapkan pemerintah India ini nilainya mencapai 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 30,3 triliun).
Skema tersebut merupakan kunci ambisi India untuk menjadi markas rantai pasokan elektronik global. India ditargetkan memiliki produksi tahunan senilai 300 miliar dollar AS (kira-kira Rp 4.548 triliun) pada tahun 2026.
Pengecualian lisensi impor laptop
Pemerintah India menyebut ada beberapa kasus laptop dan PC akan dibebaskan dari lisensi impor.
Misalnya, untuk laptop, PC, tablet yang dibeli dari luar negeri melalui marketplace dan masuk melalui pos, dibebaskan dari biaya lisensi. Namun, barang ini akan dikenai bea cukai yang berlaku.
Baca juga: Negara Ini Tarik Pajak dari Impor GPU, Dihitung Berdasarkan Kapasitas VRAM
Pemerintah juga telah membebaskan laptop, tablet, komputer pribadi, dari persyaratan lisensi impor jika merupakan bagian penting dari barang modal.
Mengimpor hingga 20 item per konsinyasi untuk riset dan pengembangan (R&D), pengujian, perbandingan, dan perbaikan evaluasi dan ekspor ulang, serta tujuan pengembangan produk, juga telah dibebaskan dari lisensi impor.
Akan tetapi, impor tersebut hanya akan digunakan untuk tujuan yang dinyatakan dan tidak untuk dijual.
Izin impor terbatas tidak diperlukan untuk perbaikan dan pengembalian impor kembali barang yang diperbaiki di luar negeri, sesuai dengan Kebijakan Perdagangan Luar Negeri, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Indian Express, Jumat (4/8/2023).
Terkini Lainnya
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis
- Apa Itu Grok AI dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Update Besar Genshin Impact 4.0 Diumumkan Hari Ini, Bawa Map Fontaine
- [POPULER TEKNO] Akun WhatsApp Centang Hijau Dikira Hacker, Ini Penjelasannya | Jokowi Akan Beri Bos ChatGPT Golden Visa
- Gara-gara AI, Gaji Perempuan Ini Menyusut 90 Persen
- Intel Bikin Software Pendeteksi Video Palsu Deepfake
- 18 Tim yang Bertanding di FFML Season 8 September 2023