Project S TikTok Ancam UMKM Lokal, Pengamat: Harus Kolaborasi
- TikTok belakangan tengah mendapat sorotan. Sebuah inisiasi bernama "Project S", dianggap dapat membahayakan pedagang kecil atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia.
Pasalnya, dengan rencana Project S ini TikTok ingin menjual produk buatan mereka sendiri di platform. Perwujudan dari rencana Project S ini adalah fitur rekomendasi belanja bernama Trendy Beat.
Fitur ini sudah tersedia di Inggris. Trendy Beat memungkinkan konsumen melihat dan membeli barang-barang jualan dari toko yang terafiliasi atau milik ByteDance, induk TikTok.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki, juga sudah mengutarakan kekhawatirannya beberapa hari lalu.
Teten mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mempercepat revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50/2020 tentang Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE).
Baca juga: Project S, Cara TikTok Jualan Produk Sendiri yang Ancam Pedagang Kecil
Ekonom Universitas Indonesia (UI) dan Executive Director Next Policy, Fithra Faisal Hastiadi, mengatakan bahwa apa yang dilakukan pemerintah dengan mendesak revisi Permendag Nomor 50/2020 di atas, sudah tepat.
Pasalnya, revisi aturan ini bisa menjadi peringatan bagi TikTok bahwa mereka harus patuh dengan regulasi yang berlaku di Indonesia, terlebih jika ingin memasukkan fitur Trendy Beat di sini.
"Revisi aturan ini bisa menjadi peringatan bagi TikTok bahwa fitur-fitur mereka yang resmi di sini harus sesuai dan tidak merugikan dan mengganggu UMKM lokal di Indonesia," ujar Fithra ketika dihubungi KompasTekno, Jumat (14/7/2023).
Harus ada diskusi dan kolaborasi dengan TikTok
Selain revisi penyempurnaan aturan Permendag, pemerintah juga harus melakukan diskusi dengan TikTok, apabila fitur Trendy Beat ini nantinya benar-benar resmi di Tanah Air.
Diskusi ini diperlukan untuk memastikan bahwa algoritma Trendy Beat harus disesuaikan dan dijaga betul supaya tak merugikan UMKM lokal yang sudah lebih dulu berjualan di TikTok.
Selain diskusi, Fithra juga mengatakan bahwa perlu adanya kolaborasi dengan pemerintah dan TikTok agar fitur Trendy Beat ini berjalan sebagaimana mestinya, jika memang akan masuk ke Indonesia.
Kolaborasi itu, menurut Fithra, bisa melalui investasi asing dari TikTok yang dilakukan di Indonesia, supaya fitur Trendy Beat bisa dibuat seadil mungkin bagi UMKM lokal.
Baca juga: Project S Bisa Gembosi Pedagang Kecil di Indonesia, Ini Kata TikTok
"Salah satu bentuk kolaborasi adalah mungkin kalau produknya merupakan resmi dari TikTok, mereka bisa membuat produk itu tidak dikirim dari China, melainkan dikirim dari gudang yang ada di Indonesia," jelas Fithra.
"Kemudian, ByteDance juga bisa membangun pabrik atau memproduksi barang yang mereka jual di Trendy Beat TikTok di Indonesia. Sehingga ini akhirnya menguntungkan negara sekaligus menciptakan lapangan kerja di sini," imbuh Fithra.
Terkait kolaborasi, Fithra mengatakan bahwa hal ini tak hanya menguntungkan negara saja, melainkan juga UMKM lokal.
Terkini Lainnya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Cara Menggunakan Google Bard AI, Sekarang Bisa Pakai Bahasa Indonesia
- Twitter Bagi-bagi "Cuan" Iklan ke Kreator, Bisa Dapat Ratusan Juta Rupiah
- Pengguna Instagram dan Facebook di Indonesia Bisa Beli Centang Biru
- Hasil PUBG Mobile PMWI Babak Grup, Bigetron Gagal Masuk Kompetisi Utama
- Hasil MPL S12 Hari Pertama, Debut Manis Dewa United