Twitter Bagi-bagi "Cuan" Iklan ke Kreator, Bisa Dapat Ratusan Juta Rupiah

- Twitter mulai bagi-bagi hasil pendapatan iklan ke sejumlah kreatornya. Pendapatan iklan dapat diperoleh berdasarkan iklan yang ditayangkan di dalam balasan sebuah cuitan.
Hanya saja, tidak semua kreator Twitter dapat mengeklaim hasil pendapatan iklan tersebut. Kreator harus memenuhi beberapa syarat terlebih dahulu untuk bisa meraup keuntungan dari iklan.
Persyaratannya adalah harus berlangganan Twitter Blue (akun terverifikasi) dan memiliki minimal 5 juta tayangan (impressions) twit setiap bulannya. Apabila jumlah tayangan konsisten selama tiga bulan berturut-turut, kreator baru bisa memonetisasi kontennya.
Pemilik Twitter, Elon Musk mengatakan, untuk tahap pertama bagi hasil pendapatan iklan yang akan digelontorkan ke kreator-kreator sebesar 5 juta dollar AS atau sekitar Rp 74,5 miliar (kurs 1 dollar AS = Rp 14.908).
Baca juga: Twitter Klaim Catatkan Rekor Penggunaan Terbesar di Tengah Ancaman Threads
Jumlah pendapatan iklan bakal diakumulasi dari bulan Februari lalu. Kemudian, kreator yang berhak akan mendapat komisi yang akan dikirim Twitter lewat Stripe, layanan pembayaran global lintas negara.
In a few weeks, X/Twitter will start paying creators for ads served in their replies. First block payment totals $5M.
Note, the creator must be verified and only ads served to verified users count.
— Elon Musk (@elonmusk) June 9, 2023
Pendapatan iklan yang dibagikan mulai dari beberapa dollar AS hingga 40.000 dollar AS (Rp 598 jutaan) per akun yang memiliki beberapa juta pengikut. Dalam laporan yang lain, Twitter mengungkapkan bakal memperluas kebijakan ini ke lebih banyak kreator pada akhir Juli.
Beberapa kreator di Twitter pun sudah ada yang melaporkan hasil pendapatan iklan yang dikirimkan oleh perusahaan. Misalnya, penulis bernama Brian Krassenstein, yang memiliki 750.000 pengikut (followers), melaporkan Twitter sudah membayarnya sebesar 24.305 dollar AS (Rp 363,8 jutaan).
Baca juga: Twitter Diduga Blokir Link ke Profil Threads
Kreator di bidang musik, seperti SK dengan pengikuti 230.000 followers berhasil mengeklaim pendapatan iklannya sebesar 2.236 dollar AS (Rp 33,4 jutaan). Lainnya, komentator politik, Benny Johnson dengan 1,7 juta followers berhasil menerioma 9.546 dollar AS (Rp 142,9 jutaan).
Sementara itu, penulis bernama Babylon Bee Ashley St. Clair yang sudah memiliki 710.000 followers mencoba merinci pendapatan iklan yang ia terima dari Twitter dalam sebuah utas (thread) dengan handles @stclairashley.
Ashley mengaku dirinya menerima 7.153 dollar AS (Rp 107 jutaan). Ia juga memiliki 840 juta impressions dari Februari—Juli 2023.
Apabila dihitung secara manual, kemungkinan tarif adsense/CPM (cost per mile) bakal sebesar 0,0085 dollar AS (RP 127,25) atau 8,52 dollar AS per 1 juta impressions (Rp 127.547).
Ini hanya perhitungan kasar dari Ashley. Twitter sebetulnya tidak mengumbar rincian nilai yang didapat kreator per impression twit mereka.
FULL TRANSPARENCY
Minutes after Twitter announced ad revenue payouts, I received this saying I’ll be paid $7,153
For reference, I had 328 million tweet impressions in the last 28 days
These are awesome payout numbers & I encourage every single creator to share their content… pic.twitter.com/BD4O2QaVXE
— Ashley St. Clair (@stclairashley) July 13, 2023
Tidak diketahui juga apakah tarif CPM yang dipatok sama rata ke semua kreator atau berbeda-beda di untuk setiap individu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Tech Crunch, Jumat (14/7/2023).
Batasan konten yang dimonetisasi
Tidak semua kreator di Twitter bisa menghasilkan pendapatan dari iklan. Ada beberapa batasan yang perlu diketahui.
Menurut Twitter’s Creator Monetization Standards (standar monetisasi kreator Twitter), konten berbau seksual tidak dapat dimonetisasi.
Selain itu, Twitter juga tidak mengizinkan kreator memonetisasi konten mengenai skema ponzi, skema piramida, atau skema cepat kaya seperti spammer kripto. Konten kekerasan, perilaku kriminal, perjuadian, narkoba, dan alkohol juga tidak dapat dimonetisasi.
Selain itu, konten yang dibagikan tidak boleh melanggar hak cipta. Artinya, konten yang dibagikan tidak dimiliki atau diproduksi oleh diri sendiri. Konten seperti itu juga dilarang oleh Twitter.
Terkini Lainnya
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Bocoran 4 Saudara Kembar Oppo Find X9
- 2 Cara Beli Tiket Kapal Feri Online untuk Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Centang Biru Berbayar untuk Instagram dan Facebook Hadir di Indonesia
- Hasil PUBG Mobile PMWI Babak Grup, Bigetron Gagal Masuk Kompetisi Utama
- Hasil MPL S12 Hari Pertama, Debut Manis Dewa United
- [POPULER TEKNO] - Elon Musk Vs Mark Zuckerberg, Tajir Siapa? | Chatbot AI Google Bard Kini Bisa Bahasa Indonesia
- Project S Bisa Gembosi Pedagang Kecil di Indonesia, Ini Kata TikTok