Cetak Sejarah Baru, Kapitalisasi Apple Tembus 3 Triliun Dollar AS

- Apple kembali mencetak sejarah baru. Perusahaan teknologi asal Cupertino, California, AS itu telah melampaui kapitalisasi pasar hingga 3 triliun dollar AS atau setara Rp 45.000 triliun (kurs Rp 15.040) pada akhir perdagangan saham, Jumat (30/6/2023).
Raksasa teknologi ini menjadi satu-satunya perusahaan publik di dunia yang pernah menutup sesi perdagangan saham dengan nilai 3 triliun dollar AS.
Sebelumnya, Apple juga sempat menembus angka kapitalisasi 3 triliun dollar AS selama perdagangan intraday pada Januari 2022.
Namun, saat penutupan sesi perdagangan pada hari yang sama, kapitalisasi pasar menurun ke kisaran 2,99 triliun dollar AS.
Baca juga: Apple Jadi Perusahaan Pertama di Dunia Bernilai Rp 42.000 Triliun
Adapun rekor terbaru ini diperoleh karena harga saham Apple meningkat 2 persen dan menyentuh level 193,97 dollar AS per lembar (sekitar Rp 2,9 juta).

Sebagai perbandingan, ada empat perusahaan Amerika Serikat lainnya yang memiliki nilai lebih dari 1 triliun dollar AS, yakni Alphabet, Microsoft, Amazon, dan Nvidia. Namun, diketahui bahwa kapitalisasi perusahaan mereka tidak bisa menyaingi Apple.
Angka yang bombastis ini menunjukkan bahwa investor optimistis dengan saham serta portofolio produk dan layanan Apple, misalnya iPhone 15 dan headset augmented reality (AR) Apple Vision Pro.
Kepercayaan ini tetap kuat meskipun sebelumnya pada Mei, Apple mengingatkan potensi penurunan pendapatan (revenue) sekitar 3 persen.
Baca juga: Saham Apple Pecahkan Rekor berkat Headset AR Vision Pro
Diwartakan sebelumnya, pengumuman Apple Vision Pro sukses membuat perusahaan memecahkan rekor saham, dengan nilai saham menyentuh level 183,79 dollar AS per lembar (sekitar Rp 2,7 juta).
Respons positif ini kemungkinan didasarkan oleh ketertarikan banyak orang untuk melihat inovasi yang ditawarkan perangkat.
Headset AR seharga 3.500 dollar AS (sekitar Rp 52 juta) ini juga menawarkan fitur dan cara penggunaan yang lebih manusiawi, karena pengguna bisa melihat kondisi lingkungan asli dan orang lain saat memakai headset.
Seperti yang diketahui, rekor tersebut kini dipecahkan lagi dengan peningkatan nilai saham menjadi 193,7 dollar AS.
Selain rasa percaya diri terhadap produk dan layanan Apple, investor juga melihat perusahaan sebagai titik terang di tengah gejolak sektor teknologi pada 2023.
Sebab, berbagai raksasa teknologi merumahkan ribuan karyawan, dengan komitmen untuk memaksimalkan kinerja dengan jumlah tenaga kerja yang lebih sedikit.
Terkini Lainnya
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Rumor Terbaru iPhone 17 Pro: Fanboy Siap-siap Kecewa?
- Ketika Grok AI Jadi Cara Baru Lempar Kritik di X/Twitter...
- 26 iPhone yang Akan Kebagian iOS 19
- ChatGPT Dituntut karena "Asbun", Tuding Pria Tak Bersalah Pembunuh
- Twitter Mulai "Paksa" Pengguna Login atau Bikin Akun Baru untuk Melihat Twit
- WhatsApp Rilis Fitur Transfer Chat Versi Baru, Pindahkan Percakapan Tanpa Backup di Google Drive
- IndiHome Resmi Gabung Telkomsel Mulai Hari Ini
- [POPULER TEKNO] - Ciri-ciri Penipuan Modus Kerja Freelance yang Marak di WhatsApp | YouTuber Ini Raup Rp 6 Miliar Dalam Setahun, Bagaimana Caranya?
- Selain Activision Blizzard, Microsoft Ternyata Juga Incar Akuisisi Sega