cpu-data.info

Saham Apple Pecahkan Rekor berkat Headset AR Vision Pro

Apple Vision Pro hadir dengan kacamata (disebut Light Seal) yang transparan.
Lihat Foto

- Apple telah memperkenalkan headset AR (augmented reality) pertama bikinannya, Apple Vision Pro. Perangkat tersebut diperkenalkan dalam acara Wordwide Developers Conference (WWDC) 2023 pada 5 Juni lalu.

Peluncuran Apple Vision Pro pun disambut cukup positif oleh sejumlah kalangan. Bahkan, seminggu setelah peluncuran headset AR itu, nilai saham Apple memecahkan rekor. Saham Apple melesat ke angka tertinggi sepanjang masa.

Dilansir dari CNBC, saham Apple naik 1,5 persen, membuat nilainya tumbuh menjadi 183,79 dollar AS (Rp 2,73 juta, estimasi kurs Rp 14.855) per lembar pada Senin (12/6/2023). Nilai tersebut merupakan yang tertinggi bagi Apple hingga saat ini.

Baca juga: Vision Pro Resmi, Headset AR Pertama Apple yang Manusiawi

Sementara itu, berdasarkan pantauan KompasTekno pada Selasa siang ini, nilai saham Apple tercatat mengalami kenaikan nilai sebesar 2,04 persen selama lima hari berturut-turut.

Pantauan KompasTekno, Selasa (13/6/2023), saham Apple mengalami kenaikan sebesar 2,04 persen selama lima hari berturut-turut. Harga saham Apple kini naik menjadi 183,79 dollar AS (Rp 2,73 juta) per lembarnya/Caroline Saskia Tanoto Pantauan KompasTekno, Selasa (13/6/2023), saham Apple mengalami kenaikan sebesar 2,04 persen selama lima hari berturut-turut. Harga saham Apple kini naik menjadi 183,79 dollar AS (Rp 2,73 juta) per lembarnya

Meskipun kini nilai saham naik berkat Vision Pro, kondisi berbeda justru terjadi di awal perilisan. Sesaat setelah Vision Pro diumumkan di WWDC 2023 pada 5 Juni lalu, nilai saham Apple sempat turun 0,76 persen menjadi 179,58 dollar AS (sekitar Rp 2,6 juta), dilansir dari CNBC.

Sehari setelahnya, nilai saham Apple berangsur-angsur naik. Per Selasa (6/6/2023) atau sehari setelah pengumuman Vision Pro, nilai saham Apple pukul 09.30 WIB tercatat di angka 180,11 dollar AS (Rp 2,67 juta) per lembar. Kemudian, per Senin (12/6/2023) pukul 16.00 WIB, nilai saham naik secara signifikan menjadi 183,79 dollar AS per lembar (Rp 2,73 juta).

Dengan kenaikan harga saham tersebut, nilai perusahaan Apple juga naik menjadi 2,89 triliun dollar AS (sekitar Rp 42.930 triliun). Melihat prospek positif ini, nilai perusahaan diproyeksikan bakal tembus hingga 3 triliun dollar AS (sekitar Rp 44.565 triliun) pada tahun 2023.

Kemampuan headset Apple Vision Pro yang mampu mendongkrak nilai saham perusahaan, dinilai sebagai sesuatu yang cukup baru. Sebab, produk headset AR/VR bikinan perusahaan lain, belum ada yang dapat melakukan hal serupa.

Menurut para ahli, desain Vision Pro, loyalitas terhadap merek Apple, serta teknologi yang diusung headset tersebut, menjadi nilai tawar yang menjanjikan.

Baca juga: Dijual Rp 52 Juta, Headset AR Apple Vision Pro Bisa Buat Apa Saja?

Selain itu, antusiasme dan respons positif yang dilontarkan sejumlah pengguna di internet dari berbagai belahan dunia juga berpengaruh.

Saat Apple Vision Pro diperkenalkan, sebagian besar orang tertarik melihat inovasi yang ditawarkan perangkat. Faktor tersebut yang mungkin memengaruhi pertumbuhan nilai saham Apple.

Apple Vision Pro pada dasarnya juga memperkenalkan perangkatnya dengan pendekatan yang berbeda dengan kompetitornya. Headset AR bikinan Apple ini menawarkan fitur dan cara penggunaan yang lebih manusiawi.

Kata manusiawi di atas merujuk pada kemampuan pengguna untuk tetap melihat kondisi lingkungan asli dan orang lain saat memakai headset. Fungsi dan fitur yang dimiliki pun dapat menunjang berbagai aktivitas harian serta meningkatkan produktivitas penggunanya.

Untuk banderol harganya, Vision Pro dijual 3.500 dollar AS (sekitar Rp 52 juta) dan akan diluncurkan pertama kali untuk wilayah AS pada 2024 mendatang. Bila tertarik menilik rincian spesifikasi, bisa simak di artikel "Apple Vision Pro, bisa simak artikel “Vision Pro Resmi, Headset AR Pertama yang Manusiawi”.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat