Lagi Tren AI Voice Generator buat Ganti Suara Penyanyi, Ada Bahaya di Baliknya

- Saat ini, terdapat beraneka macam jenis teknologi artificial intelligence (AI). Salah satunya yang tengah ramai dimanfaatkan adalah AI Voice Generator. Di media sosial, AI Voice Generator ramai dimanfaatkan buat mengganti lagu dengan suara orang lain.
Salah satu contoh pemanfaatan AI Voice Generator untuk mengganti lagu dengan suara orang lain itu bisa dilihat dari unggahan video TikTok dari akun dengan handle dengan handle @dhamz._.
Baca juga: 5 Aplikasi AI Voice Generator yang Lagi Ramai buat Ganti Lagu dengan Suara Orang Lain
@dhamz._ Membalas @fixxx_07 nii bang #aicover #fyp #jokowi #asmalibrasi ? ASMALIBRASI _ ALI XD - USAYBARAW [LM]
Pada unggahan tersebut, pengguna mengunggah lagu “Asmalibrasi” dari band Soegi Bornean yang dinyanyikan oleh suara mirip dengan Presiden Joko Widodo. Contoh lain bisa dilihat lewat unggahan TikTok dari akun dengan handle @ianyxi_ di bawah ini.
@ianyxi_ Membalas @hydrophobic Komang - Ariana Grande (@Raim Laode ) #komang #komangraimlaode #arianagrande ? Komang - Raim Laode
Dalam video itu, lagu “Komang” dari penyanyi asal Indonesia Raim Laode terdengar dinyanyikan oleh suara yang mirip dengan penyanyi internasional Ariana Grande. Dari kedua contoh di atas, lagu itu sejatinya tidak dilantunkan oleh tokoh asli.
Akan tetapi, baik lagu “Asmalibrasi” maupun “Komang”, pada dasarnya dinyanyikan oleh suara yang diproduksi dari AI Voice Generator. Pemanfaatan AI Voice Generator seperti itu lagi ramai di media sosial dan cukup menarik perhatian warganet.
Sementara tengah ramai di media sosial, lantas apakah AI Voice Generator aman digunakan? Sama seperti teknologi AI lain, AI Voice Generator juga terdapat celah penyalahgunaan yang dapat merugikan pengguna.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan mengenai bahaya AI Voice Generator yang berpotensi disalahgunakan dan dapat merugikan pengguna.
Apa itu AI Voice Generator?
Sebelum mengetahui bahaya AI Voice Generator, ada baiknya memahami dulu cara kerja dari program ini sehingga dapat digunakan untuk mengganti lagu dengan suara fiktif yang mirip milik orang lain.
Perlu diketahui, AI Voice Generator secara sederhana merupakan program yang dapat menghasilkan audio baru sebagai output. Sama seperti teknologi AI lain, untuk menghasilkan output tersebut, AI Voice Generator telah dilatih dengan dataset.
Dengan berbasis program deep learning (pembelajaran mendalam), AI Voice Generator mempelajari dataset atau sekumpulan data untuk nanti bisa menghasilkan audio baru sebagai output atas perintah (input) yang diminta pengguna.
Untuk menghasilkan audio, AI Voice Generator bakal memadankan dataset (sekumpulan data) yang dipelajarinya dengan perintah yang diminta pengguna. Input atau perintah pengguna bisa berupa teks atau audio juga.
Contoh cara kerja AI Voice Generator bisa dilihat pada suara yang dihasilkan di Google Translate. Ketika pengguna memasukkan teks tertentu di Google Translate, program ini dapat mengeluarkan suara seperti robot untuk melafalkan teks tersebut.
Baca juga: Mengenal Midjourney, Program AI Pengolah Teks Jadi Gambar Pesaing Dall-E
Di beberapa platform, AI Voice Generator bisa menghasilkan suara dengan karakter yang lebih variatif. Semakin banyak dataset yang dipelajari AI Voice Generator maka semakin banyak pula karakter audio atau suara yang bisa dihasilkan.
Di internet, terdapat beberapa platform AI Voice Generator yang bisa diakses secara umum, seperti Lovo.ai, Murf.ai, Voice.ai, Voicify.ai, dan Play.ht. Semua platform tersebut bisa menghasilkan audio dengan berbagai karakter suara yang bisa dipilih pengguna.
Bahkan, beberapa di antaranya bisa menghasilkan audio dengan karakter suara mirip seorang tokoh publik. Dengan kemampuan ini, AI Voice Generator dapat mengganti suara penyanyi di lagu dengan suara orang lain seperti yang lagi ramai di media sosial.
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?
- Link dan Cara Beli Tiket Konser Coldplay di Jakarta via BCA
- Link Live Streaming Final CrossFire SEA Games 2023, Indonesia Vs Vietnam
- Apa yang Dilakukan ChatGPT pada Data dan Pertanyaan Pengguna?
- Google dan Samsung Kerja Sama Atasi Masalah Layanan di Android
- Mark Zuckerberg Dapat Medali Emas di Turnamen Bela Diri Jiu Jitsu