cpu-data.info

Intel Catat Kerugian Terbesar dalam Sejarah Perusahaan

ilustrasi Intel Office
Lihat Foto

- Intel merilis laporan keuangan terbarunya untuk kuartal I-2023 pada pekan ini.

Dalam laporan tersebut, Intel mencatat kerugian (loss) terbesar dalam sejarah perusahaan. Kerugian Intel tercatat mencapai 2,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 41 triliun).

Angka tersebut lebih besar dari kerugian terbesar yang pernah mereka alami pada kuartal IV-2017 lalu. Kala itu, kerugian Intel "hanya" berkisar di angka 687 juta dollar AS (sekitar Rp 10 triliun). 

Adapun penurunan pendapatan bersih (net income) di kuartal I-2023 sendiri, yang merugi 2,8 miliar dollar AS tadi, anjlok 134 persen dari angka net income di kuartal-I 2022 yang berkisar 8,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 118 triliun). 

Baca juga: 15 Perusahaan Semikonduktor Terbesar di Dunia, Ada Intel dan Qualcomm

Karena pendapatan bersihnya turun, laba per saham (earnings per share) di kuartal I-2023 juga turun 133 persen, menjadi 660 juta dollar AS (sekitar Rp 9,6 triliun).

Sedangkan pada kuartal I-2022 lalu, angka earnings per share tercatat di 1,98 miliar dollar AS (sekitar Rp 29 triliun). 

Secara keseluruhan, pendapatan (revenue) Intel juga turun ke angka 11,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 171 triliun) pada kuartal I-2023 kemarin. 

Angka ini menurun 36 persen dari pendakatan periode yang sama tahun lalu yang berada di angka 18,4 miliar dollar AS (sekitar Rp 269 triliun).

Pasar PC global anjlok

Intel tak menyebut mengapa keuangan perusahaan menurun di kuartal I-2023. Namun, hal ini mungkin disebabkan oleh pasar PC global yang memang sedang anjlok, karena dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang belum membaik. 

Baca juga: IDC: Pengiriman PC Global Turun, Apple Mac Paling Anjlok

Menurut firma riset IDC, pasar PC global sendiri anjlok sekitar 30 persen pada kuartal-I 2023 kemarin. Dengan begitu, wajar saja apabila Intel terkena imbasnya karena perusahaan ini bisa dibilang fokus di hardware PC.

Menyoal bisnis PC Intel, Intel Client Computing Group, divisi yang menangani berbagai hardware PC, tercatat memiliki pendapatan 5,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 85 triliun) di kuartal I-2023, turun 38 persen dari kuartal I-2022 lalu. 

Beberapa divisi lain juga mencatatkan pendapatan yang menurun di kuartal I-2023 ini, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dua di antaranya adalah divisi Data Center dan AI yang memiliki penurunan pendapatan 39 persen, serta divisi Network dan Edge yang mencatatkan penurunan pendapatan 30 persen. 

Baca juga: Pura-pura Hamil, Wanita Selundupkan 200 Prosesor Intel dan iPhone

CEO Intel Pat Gelsinger mengatakan bahwa dalam beberapa waktu ke depan, Intel akan lebih fokus lagi mengembangkan bisnisnya, di tengah masalah makro ekonomi yang masih melanda dunia.

"Kami akan fokus pada apa yang kami telah rencanakan dan kami bisa kontrol saat ini, demi mengincar potensi di pasar yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar 1 triliun dollar AS (sekitar Rp 14.674 triliun)," pungkas Gelsinger, dikutip KompasTekno dari Intel.com, Selasa (5/2/2023). 

Informasi selengkapnya mengenai laporan keuangan Intel di kuartal I-2023 bisa disimak dalam tautan berikut ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat