Alasan Zuckerberg PHK Lagi 10.000 Karyawan Induk Facebook
- Induk perusahaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp, Meta Platforms Inc kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal alias layoff. Kali ini, Meta mengumumkan akan memangkas 10.000 karyawan.
Kabar itu disampaikan langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg dalam sebuah memo yang juga dimuat di akun Facebook resmi Zuckerberg.
Dalam memo tersebut, Zuckerberg juga mengatakan perusahaannya akan menutup sekitar 5.000 lowongan pekerjaan. PHK Meta kali ini akan berdampak pada sejumlah divisi dan dilakukan secara bertahap.
Baca juga: Induk Facebook Umumkan PHK Massal Gelombang Kedua, 10.000 Karyawan Terdampak
Mulai Maret ini, PHK akan dilakukan kepada sejumlah karyawan yang ada di divisi human resource department (HRD). Lalu bulan April mendatang, giliran karyawan di divisi teknologi yang akan menerima informasi PHK, dilanjutkan karyawan di divisi bisnis Meta.
Ini adalah PHK gelombang kedua yang dilakukan Meta. Sebelumnya, PHK massal Meta sudah terjadi bulan November 2022 lalu, di mana Zuckerberg memangkas 11.000 karyawan atau sekitar 13 persen dari total pekerja di Meta.
Baca juga: Induk Facebook PHK Besar-besaran, 11.000 Karyawan Terdampak
Alasan PHK Meta kala itu adalah karena investasi besar-besaran Meta yang dimulai sejak awal pandemi, tidak sesuai ekspektasi perusahaan.
Ditambah lagi masalah ekonomi makro global, terutama di Amerika serikat yang memengaruhi bisnis Meta. Lantas, apakah alasan PHK Meta gelombang kedua kali ini?
Alasan PHK massal Meta gelombang kedua
Berbeda dengan pengumumannya bulan November lalu, Zuckerberg tidak menjelaskan secara gamblang alasannya memangkas 10.000 karyawan Meta kali ini.
Akan tetapi, Zuckerberg menyampaikan secara tersirat bahwa alasan PHK Meta gelombang kedua adalah terkait efisiensi atau yang dikatakan Zuck sebagai "Year of Efficiency" (Tahun Efisiensi).
Zuck merinci tujuan di Tahun Efisiensi, yakni menjadikan Meta perusahaan teknologi yang lebih baik dan meningkatkan kinerja keuangan di kondisi ekonomi yang sedang sulit saat ini.
"Pengusahaan efisiensi kami terdiri dari beberapa alur kerja yang dilakukan secara paralel untuk meningkatkan efisiensi organisasi, meningkatkan produktivitas developer dan peralatan secara signifikan, mengoptimalkan pekerjaan terdistribusi, proses menyaring pekerjaan yang tidak perlu, dan masih banyak lainnya" tulis Zuck.
Efisiensi tidak hanya berdampak pada pemangkasan jumla karyawan. Meta rencananya juga akan membatalkan beberapa projek non-prioritas.
Baca juga: GoTo PHK Karyawan di 600 Posisi, Ini Alasannya
Ingin lebih gesit
Masih dalam memo yang sama, Zuck juga menyampaikan bahwa menurutnya, organisasi yang ramping akan lebih baik dan gesit untuk berkembang.
Menurut Zuck, semakin panjang atau tebal lapisan manajerial, maka pengambilan keputusan akan banyak interupsi. Untuk itulah, Zuck akan merampingkan organisasi agar proses pekerjaan bisa lebih cepat.
"Di Tahun Efisiensi ini, kami ingin membuat organisasi yang lebih ramping dengan menghapus banyak lapisan manajemen," jelas Zuck dalam memonya, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (15/3/2023).
Terkini Lainnya
- Daftar Aplikasi Android Terbaik 2024, ShopeePay Nomor 1 di Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- Ini Bukti Jakarta Semakin Macet Dibanding Tahun Lalu
- OpenAI Umumkan GPT-4, Penerus ChatGPT yang Lebih Canggih
- Induk Facebook Umumkan PHK Massal Gelombang Kedua, 10.000 Karyawan Terdampak
- Memotret Ala Profesional Menggunakan "Expert RAW" di Samsung Galaxy S23 Series
- [POPULER TEKNO] Apa Kabar NFT Ghozali Everyday, Masihkah Ngetren? | Daftar 10 HP Android Terkencang Februari 2023