Ericsson Dikabarkan Bakal PHK 1.400 Karyawan
- Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan teknologi masih terus terjadi, sebagai efek kondisi ekonomi global yang belum stabil.
Yang terbaru, perusahaan penyedia perangkat keras dan layanan telekomunikasi asal Swedia, Ericsson kabarnya bakal mem-PHK sekitar 1.400 karyawan yang berbasis di negara asalnya.
Informasi ini mencuat berdasarkan laporan terbaru dari kantor berita Reuters. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa langkah PHK massal Ericsson ini akan berdampak pula pada beberapa negara operasional Ericsson yang ada di seluruh dunia.
Namun, pengumuman PHK di negara lain ini kabarnya bakal disampaikan Ericsson dalam beberapa waktu ke depan, sehingga bisa dipastikan 1.400 karyawan yang kabarnya bakal di-PHK tadi hanya berasal dari Swedia saja.
Baca juga: Lebih dari 17.000 Pekerja Industri Teknologi Kena PHK Bulan Ini
Menurut Reuters, PHK karyawan Ericsson ini sebabkan oleh lesunya permintaan akan teknologi atau perangkat pendukung 5G bikinan Ericsson di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat (AS).
Karena penjualan produk atau teknologi Ericsson menurun, perusahaan otomatis harus melakukan penghematan supaya bisa bertahan dan tidak bangkrut. Kabarnya, Ericsson berencana untuk melakukan penghematan anggaran sekitar 9 miliar Krona Swedia, atau sekitar Rp 13,2 triliun, di tahun 2023 ini.
Penghematan ini tentunya bisa ditempuh dengan berbagai cara, salah satunya dengan melakukan PHK terhadap ribuan karyawan Ericsson di Swedia tadi. Langkah PHK ini konon tengah didiskusikan Ericsson dengan berbagai pihak di Swedia.
Adapun karyawan Ericsson yang di-PHK nantinya bakal mendapatkan beberapa hak mereka seperti uang pesangon, asuransi, biaya transisi pekerjaan, dan lain sebagainya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Reuters, Rabu (22/2/2023).
Baca juga: Yahoo PHK 1.600 Karyawan
Seperti diwartakan sebelumnya, selain Ericsson, sejumlah perusahaan teknologi lainnya juga sudah lebih dulu menghumumkan kabar PHK terhadap karyawannya. Beberapa di antaranya seperti Amazon, Microsoft, Google, LinkedIn, Twitter, dan masih banyak lagi.
Menurut data Layoffs.fyi (situs penghitung karyawan teknologi yang di-PHK), sudah ada sekitar 389 perusahaan teknologi yang melakukan PHK terhadap sekitar 108.000 karyawan di tahun 2023 ini.
Jumlah ini kemungkinan bakal terus meningkat, teurtama apabila kondisi ekonomi global, dan hal-hal terkait lainnya seputar finansial dunia, belum membaik.
Terkini Lainnya
- Cisco Umumkan Perangkat WiFi 7 Access Point Pertama, Kecepatan Tembus 24 Gbps
- Penyebab Nomor Telepon Tidak Bisa Dicek di GetContact
- Ini Sebab Bali Jadi Tempat Peluncuran Global Oppo Find X8
- Telkomsel Dukung Industri Game Nasional lewat Keikutsertaan di MPL ID S14
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Oppo Rilis Antarmuka ColorOS 15 Global, Sudah Bisa "Circle-to-Search"
- Tablet Oppo Pad 3 Pro Meluncur Global dari Bali, Dilengkapi AI
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- 3 Cara Blokir Telepon Spam di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- YouTube Gaming Recap 2024 Dirilis, Kilas Balik Tontonan Game Sepanjang Tahun
- Oppo Find X8 Resmi di Indonesia, HP Pertama dengan Dimensity 9400
- Oppo Find X8 Pro Resmi dengan Tombol Kamera "Quick Button", Ini Harganya di Indonesia
- Suasana Peluncuran Global Oppo Find X8 Series di Bali, Dihadiri Undangan dari Berbagai Negara
- Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A16 5G di Indonesia
- PHK di ZTE, Sejumlah Divisi Alami Pengurangan 10-20 Persen Karyawan
- Telkomsel Rilis Dua Modem WiFi "Orbit MiFi", Harga Rp 600.000-an
- IndiHome Optimistis Capai Target Kenaikan Jumlah Pelanggan pada 2023
- iPhone Generasi Pertama Masih Segel Dilelang, Terjual Hampir Rp 1 Miliar
- Apple Promosi Fitur Tersembunyi di iPhone lewat Video, Apa Itu?