Elon Musk Sebut AI Bisa Bahayakan Peradaban Manusia
- Teknologi kecerdasan buatan (AI) bisa dibilang menjadi suatu topik yang ramai hangat dibicarakan netizen di internet.
Teknologi tersebut sebenarnya sudah ada di dunia dalam bertahun-tahun, namun pembicaraan terkait AI makin intens belakangan ini, terutama setelah chatbot ChatGPT muncul ke permukaan pada November 2022 lalu.
Berdasarkan esensi teknologinya, AI diharapkan dapat mempermudah hidup manusia di masa depan. Sebab dengan AI, hal-hal yang biasa dilakukan secara manual nantinya bisa dilakukan oleh sistem secara otomatis.
Meski bisa memberikan manfaat, tak sedikit yang berpendapat bahwa AI bisa menjadi ancaman dalam peradaban manusia. Salah satu yang memiliki pandangan seperti ini adalah CEO SpaceX dan Tesla yang juga memiliki Twitter, Elon Musk.
Baca juga: Tak Cuma ChatGPT, Ini Deretan Program Perangkat Lunak AI Buatan OpenAI
Berbicara dalam sebuah acara, Musk mengatakan bahwa ChatGPT merupakan sebuah bukti bahwa perkembangan AI bisa sangat maju, saking majunya bisa menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan di masa depan.
ChatGPT adalah sebuah chatbot bikinan OpenAI yang dianggap bisa mengerti bahasa manusia, serta menjawab berbagai pertanyaan manusia dengan bahasa yang natural dan mudah dimengerti.
"AI adalah salah satu risiko terbesar pada peradaban manusia di masa depan. Teknologi ini memang memberikan dampak positif, tapi juga memberikan dampak negatif yang sangat besar," kata Musk, dikutip KompasTekno dari CNBC, Rabu (22/2/2023).
Musk melanjutkan bahwa dalam 10 tahun ke depan, perkembangan AI bisa sangat pesat dan sangat berguna bagi kehidupan manusia. Bahkan, Musk menaksir kehadiran AI bakal sama manfaatnya dengan keberadaan mobil, pesawat, hingga obat-obatan.
Namun, Musk berpendapat bahwa perkembangan AI bisa sangat berbahaya bagi manusia. Sebab, AI bisa digunakan secara sewenang-wenang jika tidak ada regulasi yang mengatur teknologi tersebut.
Baca juga: Ketika AI ChatGPT Lolos Wawancara Kerja di Google, Dapat Tawaran Gaji Tinggi...
"Menurut saya kita harus membuat suatu regulasi yang mengatur keamanan atau pedoman untuk menggunakan AI, karena teknologi ini akan memiliki dampak yang sangat besar di masa depan, lebih besar dari mobil, pesawat, atau obat-obatan," jelas Musk.
"Mungkin regulasi ini akan memperlambat pengembangan AI, namun ini bisa jadi hal baik supaya perkembangan AI tidak memiliki dampak buruk yang cukup besar bagi peradaban manusia," imbuh Musk.
Sama bahayanya dengan perang nuklir
Sekadar informasi, Musk merupakan salah satu sosok yang kerap mengutarakan pendapatnya terkait perkembangan AI yang bisa membahayakan peradaban manusia. Bahkan, ia sempat mengatakan bahwa perkembangan AI sama bahayanya dengan perang nuklir.
Kini, pendapat Musk tampaknya menarik untuk disorot, utamanya setelah perkembangan AI yang tercermin lewat ChatGPT.
ChatGPT sendiri dibuat oleh OpenAI, perusahaan yang ditinggalkan Musk pada 2018 lalu.
Terkini Lainnya
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya
- XL Axiata Raup Pendapatan Rp 29 Triliun pada 2022 Berkat Layanan Data
- Browser Chrome Irit Baterai dan Memori Windows Sudah Bisa Di-download
- Akun Centang Biru Mendadak Menjamur di Twitter, Ini Faktanya
- ChatGPT Jadi Foto Sampul Majalah "Time"
- Harga Langganan Google Workspace Naik Per April 2023, Ini Rinciannya