Jamur Cordyceps Tumbuh di Layar Saat "Googling" Serial The Last of Us

- Film serial "The Last of Us" sedang menjadi buah bibir di internet. Pasalnya, serial yang tayang di HBO itu menjadikan Indonesia sebagai latar cerita di awal episodenya.
Secara garis besar, episode awal The Last of Us menceritakan tentang wabah global yang disebabkan oleh jamur Cordyseps. Infeksi bakteri dari jamur Cordyceps itu digambarkan bisa mengubah manusia menjadi zombie.
Nah, "jamur Cordyceps" rupanya juga "tumbuh" di layar laptop atau smartphone, ketika Anda mengetik kata kunci "The Last of Us" atau "Cordyceps" di situs Google.com atau Google.co.id. Namun tenang saja, "jamur" ini tidak akan menginfeksi manusia sebagaimana dikisahkan dalam serial. Sebab, "jamur" itu hanyalah sebuah ilustrasi semata.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan KompasTekno, saat "Googling" kata kunci "The Last of Us" atau "Cordyceps", akan muncul ikon jamur di sisi bawah layar laptop maupun smartphone.
Baca juga: Game The Last of Us Part II Gratis di PlayStation Now
Ketika ikon jamur itu diklik, akan muncul ilustrasi jamur yang mirip dengan wujud asli jamur Cordyceps. Bentuknya panjang menyerupai jari yang cukup besar dengan warna coklat.
Ada pula spora yang menyerupai benang dengan kepala kecil bewarna kuning dan ungu.
Apabila ikon jamur tadi terus menerus diklik, spora itu akan semakin bertambah, menyebar, hingga memenuhi layar, seperti tangkapan layar di bawah ini.

Semakin banyak diklik, jamur-jamur itu akan terus tumbuh dan menyebar menyerupai sebuah jaringan.
Apabila merasa terganggu atau sudah puas melihat bagaimana jamur Cordyceps "tumbuh" di layar laptop, Anda bisa mengeklik ikon silang (X) untuk menutup ilustrasi jamur tersebut dan melanjutkan pencarian.
Episode awal The Last of Us berlatar Indonesia
Seperti disebutkan di awal, serial The Last of Us menjadi perbincangan lantaran di episode awal menjadikan Indonesia sebagai latar cerita. Terlebih, aktris dan aktor asal Indonesia, Christine Hakim dan Yayu Unru juga ikut serta dalam serial internasional ini.
Dua episode awal serial itu menceritakan bahwa penyebaran wabah zombie yang diakibatkan infeksi jamur Cordyceps bermula dari sebuah pabrik tepung di Jakarta Barat, Indonesia tahun 2003.
Secara garis besar, film serial post-apocalyptic ini mengisahkan tentang Joel (Pedro Pasca), seorang penyelundup yang ditugaskan mengawal gadis berusia 14 tahun bernama Ellie (Bella Ramsey) agar keluar dari zona karantina.
Mereka harus melalui banyak rintangan, termasuk serangan zombie saat melintasi Amerika Serikat. Film serial ini sebenarnya diadaptasi dari game berjudul sama yang rilis pertama kali di PlayStation 3/PS3 (2013) dan dikembangkan oleh Naughty Dog.
Hampir sama seperti skenario film serialnya, game bergenre action-advanture ini memiliki latar waktu 20 tahun setelah terjadinya infeksi global yang menghapus sebagian besar populasi Amerika Serikat.
Baca juga: The Last of Us Part II Sudah Terjual 4 Juta Kopi, Kalahkan Spider-Man
Infeksi itu diceritakan sebagai mutasi dari jamur Cordyceps yang mampu mengubah manusia menjadi zombie. Nah, Creative Director Naughty Dog, Neil Druckmann mengatakan bahwa jamur Cordyceps yang mengilhaminya dalam mengembangkan game The Last of Us, memang benar ada di dunia nyata.
Jamur itu menjadi inspirasinya setelah dia menonton tayangan dokumenter "Planet Earth". Dalam dokumenter itu, Druckmann mengatakan bahwa Cordyceps adalah jamur parasit. Mereka menempel pada serangga seperti semut, menginfeksi mereka, lalu mengambil alih kendali otak inangnya.
Terkini Lainnya
- ChatGPT Dituntut karena "Asbun", Tuding Pria Tak Bersalah Pembunuh
- Cara Hapus GetContact Permanen biar Identitas Kontak Tetap Aman
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis
- Apa Itu Grok AI dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Instagram Akui Kebanyakan Suguhkan Konten Video, Ini Janji CEO
- Arti Kata “People Pleaser” yang Ramai Digunakan di Medsos Belakangan
- VIDEO: Cara Mudah Memperbesar Ukuran File PDF
- Daftar Harga WiFi BaliFiber, Kecepatan Internet 15 Mbps Cuma Rp 199.000
- Oppo Reno 8 T Series Segera Rilis di Indonesia, Intip Desain dan Spesifikasinya