Penipuan Catut Nama Shopee lewat Grup WA Bukan Modus Baru, Hanya Dibuat Lebih Berliku
- Ruang maya belakangan diramaikan dengan modus penipuan yang mengatasnamakan sejumlah marketplace, termasuk Shopee.
Penipu melancarkan aksi ini dengan mengundang pengguna Shopee secara acak (random) ke dalam sebuah grup WhatsApp. Di grup tersebut, penipu meyakinkan pengguna bahwa grup itu khusus dibuat untuk meramaikan acara atau event Shopee .
Si penipu mengiming-imingi target dengan komisi berupa uang bila mengikuti "misi" yang diberikan. Adapun misi yang harus dilakukan korban adalah membuka link merchant Shopee yang diberikan di grup, kemudian masukkan produk yang ditampilkan ke keranjang Shopee.
Selanjutnya, korban wajib mengambil tangkapan layar alias screenshot keranjang Shopee untuk dapat duit, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 33.000 per misi.
Hasil screenshot keranjang Shopee itu kemudian disetorkan kepada admin grup yang mengaku dari acara Shopee.
Sebelum mulai menjalankan misi, korban juga diwajibkan memberikan data diri, seperti nama, alamat, hingga nomor rekening kepada admin.
Baca juga: Waspada Penipuan Catut Nama Shopee, Modus lewat Grup WhatsApp
Jadi, nanti komisi yang didapatkan bakal ditransfer ke nomor rekening yang diberikan. Namun, pada tahap tertentu, korban diarahkan mengunduh aplikasi lain untuk bisa mendapatkan misi dengan komisi yang lebih besar.
Saat korban tergiur dan mengumpulkan komisi lebih banyak, si penipu pun menyuruh korban untuk melakukan top up dengan menyetor sejumlah uang ke rekening penipu.
Janjinya, setelah itu, komisi yang dikumpulkan korban tadi bakal langsung di transfer ke rekening korban. Namun, nihil. Uang yang ditransfer korban raib digondol penipu tadi.
Jangan tergiur
Terkait modus penipuan ini, pemerhati keamanan siber, Yerry Niko Borang mengatakan, modus penipuan screenshot keranjang Shopee untuk dapat duit itu bukan jenis penipuan baru, hanya saja dibuat berliku untuk memperdaya korban.
Modus penipuan macam itu termasuk dalam kejahatan social engenering alias rekayasa sosial, di mana pelaku memanipulasi psikologis korban. Dalam kasus ini, pelaku melakukannya dengan cara menjanjikan dapat uang instan bila korban melakukan misi yang diberikan.
"Orang-orang yang ikut dan terpancing untuk ikut skema permainan begini biasanya punya motivasi masing-masing, misalnya kesulitan hidup, ingin kaya mendadak dan sebagainya," kata Yerry.
Baca juga: WhatsApp Jadi Tempat Favorit Penipu Sebar Link Berbahaya
Makanya, Yerry mengimbau, pengguna internet jangan mudah tergiur dengan sesuatu yang istilahnya "too good to be true", seperti mendapatkan uang instan tanpa bekerja.
Ia juga berpesan, jangan langsung tergiur bila diiming-imingi hadiah uang yang besar dari pihak yang tak jelas.
"Jangan mudah percaya walau (penipu) menggunakan nama-nama brand besar atau nama artis papan atas," kata Yerry.
Terkini Lainnya
- 5 Besar Vendor Smartphone Dunia Akhir 2024 Versi Canalys
- OpenAI Rilis Fitur Tasks untuk ChatGPT, Ini Fungsinya
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Meluncur Besok, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasi Oppo Reno 13 di Indonesia
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Earbuds Nothing Ear (open) Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,5 Juta
- Link Download Red Note, Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai
- Minggu, TikTok Dikabarkan Tutup Aplikasi di AS
- Induk Facebook PHK 3.600 Karyawan yang Kurang Kompeten
- Bos Instagram Bocorkan Jenis Konten yang Bakal Sering Dimunculkan di IG Tahun Ini
- Pilih Cloud Storage atau Hard Drive, Mana yang Ideal?
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Honkai Star Rail 3.0 Meluncur, Ada 7 Update Karakter, Area, dan Mekanisme Game
- 4 Tips Hapus Jejak Digital di Internet dengan Aman
- Pemerintah Berencana Batasi Usia Bermedsos bagi Anak
- Bisa Dipesan Mulai Hari Ini, Begini Cara Beli Tiket Kereta Promo Imlek 2023 di KAI Access
- Waspada Penipuan Catut Nama Shopee, Modus lewat Grup WhatsApp
- Ramai Konten Nenek Mandi Lumpur, Kominfo Tunggu Surat Kemensos, TikTok Imbau "Report"
- Tecno Spark Go 2023 Meluncur, Baterai 5.000 mAh
- Pendiri Netflix Red Hastings Mundur dari Jabatan CEO