Apa Itu Screen Time dan Berapa Lama Screen Time yang Ideal?
- Penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel, tablet, dan komputer semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya era digitalisasi.
Praktik ini juga kian populer di temukan di tengah pandemi, karena hampir semua aktivitas dialihkan ke sarana online atau daring dengan menggunakan perangkat tersebut
Istilah screen time juga ikut populer di tengah lumrahnya penggunaan berbagai perangkat teknologi. Istilah ini mengacu pada durasi seseorang dalam mengonsumsi konten dari berbagai perangkat.
Apa itu screen time?
Mengutip situs Kementerian Kesehatan, screen time didefinisikan sebagai waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi, menggunakan komputer/laptop, bermain video game, gawai.
Baca juga: Orangtua Kini Bisa Batasi Anaknya Bermain TikTok
Hampir serupa dengan Kemenkes, situs Cambridge Dictionary juga menyatakan bahwa screen time adalah jumlah waktu yang dihabiskan seseorang dalam melihat perangkat elektronik yang disertai layar seperti komputer atau televisi.
Semakin lama durasi screen time seseorang dipercaya dapat menimbulkan efek negatif pada aspek kesehatan. Risiko ini bahkan bisa dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Dampak dari terlalu banyak screen time antara lain gangguan tidur, depresi, obesitas hingga sakit pada area leher dan punggung.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan merilis panduan terkait penggunaan perangkat untuk anak-anak. Panduan itu menyebutkan bahwa bayi di bawah 1 tahun tidak boleh terpapar layar elekteronik sama sekali.
Sementara anak-anak dengan usia 2-4 tahun tidak boleh terpapar layar elektronik lebih dari satu jam dalam sehari. Dengan kata lain, screen time yang dianjurkan WHO untuk anak usia 2-4 tahun adalah 1 jam.
Tujuan dari panduan tersebut adalah agar anak-anak bisa melakukan aktivitas yang lebih sehat serta membiasakan mereka olahraga dan menjaga kualitas tidurnya.
Screen time yang ideal
Menurut DataReportal, rata-rata screen time orang di seluruh dunia yaitu 6 jam 57 menit setiap harinya. Durasi ini dihabiskan untuk mengonsumsi konten dan aktivitas lainnya internet.
Baca juga: Benarkah Screen Time Berdampak Negatif Bagi Anak?
Sebagian besar dari mereka menghabiskan screen timenya melalui ponsel yaitu sekitar 3 jam 43 menit untuk berselancar di media sosial, streaming musik hingga mendengarkan podcast.
Screen time yang paling lama tercatat berasal dari Afrika, Asia dan Amerika Selatan dengan durasi terlama mencapai 10 jam 46 menit dalam sehari di Afrika Selatan.
Nah selama pandemi, screen time anak-anak dilaporkan meningkat. Di Kanada misalnya, hampir 90 persen anak-anak melebihi batas waktu menatap layar yang direkomendasikan, yaitu 2 jam per hari. Anak-anak di Tunisia bahkan sreen timenya naik sampai 111 persen atau sampai 4 jam lebih. Lantas berapa idealnya screen time untuk anak-anak dan orang dewasa?
Sebenarnya tidak ada panduan baku terkait berapa lama screen time untuk orang dewasa. Namun bagi anak-anak, para ahli merekomendasikan durasi tertentu berdasarkan usianya agar tidak mengganggu perkembangan mereka. Berikut rinciannya.
- 0-18 bulan
Bayi di bawah 18 bulan seharusnya tidak terpapar layar elektronik sama sekali kecuali mereka melakukan panggilan video dengan keluarga. Dokter anak di Mayo Clinic Children's Center, Angela Mattke merekomendasikan mereka untuk fokus bermain, membaca, dan mendorong interaksi antara orang tua dengan anak.
Terkini Lainnya
- ZTE Nubia V60 Design Resmi di Indonesia, HP "Boba" Harga Rp 1 Jutaan
- Tablet Infinix Xpad Versi 4G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Terungkap, Hacker Pembobol Indodax dari Korea Utara
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Asus Zenfone 9 Resmi di Indonesia, HP Snapdragon 8 Gen 1 Mulai Rp 8 Juta
- Snapdragon 8 Gen 2 Bawa Dukungan Wi-Fi 7, Apa Istimewanya?
- Cara Beli E-Meterai lewat Website Peruri dan Menggunakannya di Dokumen Elektronik
- Qualcomm S5 Gen 2 dan S3 Gen 2 Diluncurkan, Platform Audio Bluetooth Generasi Kedua
- Tablet Redmi Pad Resmi Meluncur di Indonesia, Harga Rp 3 Jutaan