cpu-data.info

Apple Kini Lebih Besar dari Gabungan Google, Amazon, dan Meta

Chief Executive Officer (CEO) Apple Inc, Tim Cook bergaji hampir 100 juta dollar AS.
Lihat Foto

- Apple belum lama ini mengumumkan laporan keuangan perusahaan untuk kuartal fiskal IV-2022. Hasilnya, pendapatan perusahaan naik, didorong oleh kinerja positif sejumlah produk termasuk iPhone, Mac, perangkat wearable dan layanan Apple.

Berkat kinerjanya yang positif, saham Apple juga merangkak hingga mencatat kapitalisasi pasar sebesar 2,307 triliun dollar AS (Rp 36.205 triliun) pada perdagangan bursa yang ditutup 2 November lalu.

Angka tersebut tercatat lebih besar bahkan bila dibandingkan dengan akumulasi kapitalisasi pasar tiga raksasa teknologi lainnya. Pasalnya, pada saat yang sama, kapitalisasi pasar Alphabet, Meta dan Amazon bila digabungkan "hanya" 2,306 triliun dollar AS (Rp 36.184 triliun).

Rinciannya, kapitalisasi pasar induk Google, Alphabet senilai 1,126 triliun dollar AS (Rp 17.668 triliun). Sementara Amazon dan induk Facebook - Meta, masing-masing senilai 939,78 miliar dollar AS (Rp 14.745 triliun) dan 240,07 miliar dollar AS (Rp 3.766 triliun).

Baca juga: Apple Bukan Lagi Perusahaan Paling Berharga di Dunia

Lain dengan Apple, saham ketiga perusahaan itu mengalami penurunan. Adapun Apple justru unggul dibanding perusahaan teknologi lainnya, hingga mengalahkan perkiraan pendapatan dan laba analis.

Dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Senin (7/11/2022), saham Apple naik 8 persen setelah mengumumkan laporan keuangan perusahaan.

Berbanding terbalik dengan saham Meta yang anjlok 20 persen lebih, Amazon sekitar 10 persen dan Alphabet dengan persentase penurunan saham satu digit.

Penjualan iPhone di bawah perkiraan

Meski pertumbuhan bisnis Apple dari tahun ke tahun pada kuartal IV-2022 positif, secara khusus pendapatan yang dihasilkan iPhone berada di bawah perkiraan analis.

Smartphone besutan Apple ini hanya berkontribusi sebesar 42,63 miliar dollar AS (Rp 662 triliun), dari perkiraan analis sebesar 43,21 miliar dollar AS (Rp 671 triliun).

Baca juga: Pemasukan Meta Terjun Bebas gara-gara Metaverse

Penyebabnya diduga karena penjualan iPhone 14 "reguler" dan iPhone 14 Plus yang lemah, akibat dari minat pengguna yang lebih suka iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max.

CEO Apple, Tim Cook sendiri berkilah dengan berkata bahwa penjualan iPhone kuat dan berhasil mengajak lebih banyak orang beralih dari Android ke iPhone. Namun ia mengakui adanya kendala pasokan untuk iPhone 14 Pro.

"Kami jelas melawan tren industri ponsel jika Anda melihat perkiraan pihak ketiga tentang apa yang dilakukan industri smartphone," kata Cook dikutip KompasTekno dari CNBC.

iPad juga menunjukkan kinerja yang menurun dengan persentase penurunan 13,06 persen YoY. Kontribusinya pada pendapatan kuartal ini yaitu sebesar 7,17 miliar dolar AS (Rp 111 triliun).

Baca juga: Pendapatan Apple Naik, Mac Paling Laris, iPhone dan iPad Mengecewakan

Adapun Mac menjadi produk dengan pertumbuhan yang paling signifikan pada kuartal ini dengan pendapatan 11,51 miliar dolar AS (Rp 178 triliun), naik 25,39 persen YoY.

Pendapatan produk lainnya termasuk Apple Watch mencapai 9,65 miliar dolar AS (Rp 150 triliun), naik 9,85 persen YoY. Sementara pendapatan layanan Apple termasuk App Store, iCloud dan Apple Music sebesar 19,19 miliar dolar AS (Rp 298 triliun). Angka ini naik 4,98 persen YoY.

Sebagaimana tradisi Apple sebelumnya, perusahaan tak memberikan prediksinya untuk kuartal mendatang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat